Rindu

156 18 11
                                    





Di genggamnya setangkai bunga dandelion, di tiupnya perlahan hingga setiap hembusan angin membawa serpihannya
Berharap sampaikan rasa yang berdebar di hatinya mencoba membagi pada setangkai dandelion,

"ini rindu yang kucoba redakan" gumamnya

Sialnya bahkan meredakannya pun tak bisa terbagi pada setangkai dandelion, di pandangnya padang ilalang di depan sana.

Dia memejamkan matanya perlahan, dihirupnya udara agar memenuhi rongga paru-parunya mengurangi debar gelisahnya sedari kemarin.

Perindu ini terlalu lena akan waktu yang seakan berjalan lambatnya, menunduklah ia di sentuhnya dada kiri perlahan debaran itu seakan menyiksa diri, setetes air matanya jatuh di telapak tangan kirinya. Di genggam erat terlafadz kata ...

"Aku rindu padamu "

Kali ini ia tak menahan yang di bendungnya mendung sedari kemarin, dibiarkannya semakin menderas; terisak.

Sejenak biarkan do'a yang mendengar keluhan 'ku dan rasa ini. Membagi pada pemilik semesta dan hati, berharap yang di rindui turut merasakannya serta mendengar bisikkan sang bayu membawa namanya terlafadz selalu.

Sabtu, 180217
19:09

Ps. untuk kamu yang di sana, ia kamu pemilik hati ini.
Hi, Aku Sayang Kamu (:

Jejak AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang