Part 13
Bau wangi ayam panggang memenuhi dapur bergaya minimalis. Jika sedang bosan Rheina memang senang mencoba berbagai macam resep masakan. Pekerjaannya juga mengharuskan dia mengetahui segala bahan makanan dan resep yang dia makan untuk meminimalisir dia diracuni.
Ayam panggang utuh yang baru dia keluarkan dari pemanggang dia letakkan di tengah meja bersama dengan menu sampingan lain. Tumis sayuran, salad hijau dan buah-buahan sudah tertata rapi di meja.
Joker mengeluarkan wine merah favorit untuk menemaninya makan sementara Rheina lebih senang dengan air putih. Kemudian dia mengeluarkan pancake layer cake greentea kesukaan Rheina untuk desert dari kulkas.
"Asyik!!" seru Rheina girang melihat desert kesukaannya diletakkan di meja makan.
"Ayo makan sebelum semua masakanmu dingin," seru Joker. Dia mulai memotong ayam panggang dan membagi-bagi porsi untuknya dan Rheina.
"Selamat makan!" seru Rheina sambil mulai melahap ayam panggang buatannya. Mulutnya penuh oleh daging empuk tersebut dan senyum terus mengembang, "Enak sekali. Ternyata skill memasakku tidak berubah sama sekali."
Joker mengangguk setuju, "Seharusnya aku lebih sering memintamu libur dan memasak untukku. Tapi Presiden tidak mengijinkannya,"
"Tidak apa-apa," ucap Rheina. "Aku senang bekerja untuk Presiden,"
"Aku tahu," kata Joker setuju.
Keduanya kembali menikmati makan siang mereka sambil mengobrol ringan. Selesai makan, Joker mulai menyajikan layer cake untuknya dan Rheina. Kemampuan memasak Joker terletak pada dessert karena itu dialah yang selalu membuat cake atau cookies kesukaan Rheina sejak kecil.
"Aku bisa memakan ini seharian," seru Rheina sambil memasukkan sesendok layer cake ke mulut mungilnya. "Boleh aku membawa setengahnya?"
"Kau boleh membawa semuanya," ucap Joker. "Lagipula aku memang membuatkanya untukmu karena kau sangat suka Greentea. Satu porsi ini saja sudah terlalu manis untukku."
Rheina terkikik, "Kau ini memang tidak pernah suka makanan manis tapi suka membuatnya,"
"Kau pikir untuk siapa aku suka membuat makanan manis?" tanya Joker.
Senyum Rheina mengembang, "Aku,"
Selesai makan, keduanya membagi tugas untuk mencuci piring. Rheina membilas sementara Joker mengelap dan membereskannya. Keduanya terlihat kompak seperti ayah dan anak.
"Jadi?" tanya Joker setelah piring terakhir masuk ke laci. Dia beralih duduk di sofa sambil mengambil gelas winenya. "Apa yang ingin kau bicarakan.
"Ah.. mengenai itu," dengan cepat Rheina mengeluarkan pistol mini begitu juga dengan Joker mengeluarkan pistol silver miliknya, keduanya saling membidik jantung lawan di hadapan mereka. "Aku ingin kau tidak macam-macam dengan Luciel. Kau tidak boleh membunuhnya,"
"Kau mengancamku?" tanya Joker santai. "Kau tahu kau tidak akan menang dariku,"
"Aku memang tidak akan menang darimu," Rheina mengakui. "Tapi Presiden tidak akan tinggal diam jika sesuatu terjadi kepadaku,"
"Kau menggunakan Presiden untuk membantumu, dan kau pikir kau bisa menang dengan itu?" tantang Joker, dia menarik pelatuk ke belakang Rheina juga melakukan hal yang sama.
"Kau pikir Presiden tidak akan tinggal diam jika dia tahu kalau aku menjadi double spy gara-gara mematuhi perintahmu? Orang-orang yang kubunuh selama ini. Apa kau pikir Presiden tidak akan bertindak jika dia tahu siapa dalang sebenarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Mystic Messenger) - LYCORIS (Don't Mind Me)
FanficLuciel dan vanderwood mungkin bisa lepas dari jeratan agensi dengan mudah meskipun dia berhasil menghack database mereka dan menyebarkannya ke internet. Tapi, tidakkah kalian berpikir, mungkin saja ada orang yang berusaha keras untuk memastikan Luci...