Part 16

184 17 5
                                    

Part 16

Kemunculan V di chatroom benar-benar membuat Luciel meledak. Rheina yang hanya menjadi penonton saja ikut merasa tegang. Luciel benar-benar marah dan merasa tertipu. Bagaimana tidak, Saeran yang menurut Luciel dijaga oleh V ternyata berubah menjadi seorang hacker yang menuntun si MC masuk ke apartemen dan orang yang berusaha menghack sistem RFA. Ditambah V terlihat tidak mempercayai kepatuhan Luciel dengan menyebut-nyebut soal laci.

"Well... jika aku jadi Luciel aku pasti akan langsung mematikan seluruh sistem keamanan di apartemen dan membuka seluruh laci," gumam Rheina sambil memandang ke layar. Terlihat Luciel sedang beragumen dengan MC karena masalah V.

Tiba-tiba handphonenya berbunyi, Rheina melihat siapa yang menelepon. Nomor tak dikenal. Bersikap waspada, dia menyambungkan handphonenya ke tracer id sehingga dia bisa mengetahui siapa yang menelepon dan darimana dia menelepon.

"Halo? Siapa ini?" tanya Rheina pura-pura. Matanya tetap awas menatap layar menunggu proses tracer selesai.

"Halo, apa ini betul Rheina Wong?" tanya suara diseberang. Terdengar suara laki-laki, Rheina seperti pernah mendengar suara ini disuatu tempat.

"Sepertinya aku tidak bisa mengkonfirmasi siapa diriku jika aku tidak tahu siapa yang menelepon," ucap Rheina mengulur waktu. Pencarian sudah hampir 100%. Sebentar lagi dia akan tahu siapa yang menelepon.

"Oh.. maaf atas ketidak sopananku. Namaku Jihyun Kim. Tapi kau bisa memanggilku V," sapa V. "Sekarang apakah aku bisa mengetahui apakah ini betul Rheina atau bukan?"

"Wow... ada urusan apa meneleponku? Darimana kau mendapatkan nomor ini?" selidik Rheina.

V? Untuk apa dia meneleponku? Darimana dia mendapat nomor privat ini? Tanya Rheina dalam hati. Pencarian tracer berhasil. Yang menelepon benar bernama Jihyun Kim. Terlihat data pribadi V dan lokasi meneleponnya ada suatu tempat di selatan, sebuah pegunungan tinggi. Kenapa dia menelepon dari sana? Dia mencurigakan.

"Maaf Rheina. Aku mengetahui kalau kau dulu sempat mengenal Luciel. Karena itu aku ingin meminta tolong kepadamu jika kau tidak keberatan," pinta V.

Rheina ingat siapa V. Dulu saat dia bertemu dengan Sei di pesta RFA, dia sempat melihat V dan Sei mengobrol. Rheina juga sempat berbicara dengannya singkat hanya sekedar mencari informasi tentang RFA. Orang ini penuh dengan misteri dan cara dia memandang Rika, tunangannya, seperti orang yang buta akan segalanya. Rheina harus berhati-hati.

"Jika kau tahu siapa aku, tentu kau tahu kalau aku tidak bisa sembarangan memberi pertolongan kepada seseorang meskipun aku pernah mengenal orang itu," ucap Rheina. "Kalau tidak salah kau adalah ketua RFA dan seorang photografer terkenal. Luciel adalah orang yang sangat kompeten dan genius dibidangnya. Kenapa kau tidak meminta bantuannya saja? Aku yakin bantuan yang kau maksudkan sangat berbeda dari pekerjaan yang biasa aku kerjakan disini." Aku ahli membunuh bukan mengurusi organisasi kemanusiaan, gumam Rheina dalam hati.

"Justru karena itu, aku ingin meminta bantuanmu," ucap V. "Aku sempat mengenal Joker saat pertama kali aku memasukkan Luciel ke agensinya. Karena itu sedikit banyak aku bisa memperkirakan apa pekerjaanmu. Aku akan membayarmu sesuai bayaran tapi aku minta agar kau merahasiakan ini dari Joker. Aku ingin kau mengawasi Luciel,"

Tidak diminta pun sebenarnya aku sedang mengawasinya, gumam Rheina dalam hati sambil melirik layar komputer. Luciel terlihat sibuk bekerja di depan laptopnya sementara MC duduk di sebelahnya. "Kenapa aku harus mengawasinya? Kau mencurigainya berkhianat dari RFA? Kenapa tidak memintaku untuk membereskannya. Aku lebih ahli untuk itu."

"Tidak. Tidak. Aku tidak ingin kau melakukannya," tolak V cepat. "Aku tidak mencurigai Luciel berkhianat. Dia sangat loyal dan sangat menyayangi RFA jadi aku bisa yakin kalau Luciel tidak akan berkhianat,"

(Mystic Messenger) - LYCORIS (Don't Mind Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang