Part 14

174 17 27
                                    

part ini adalah gabungan ide antara hikari dan silverhare ketika lagi asyik mereview part 13. entah apalah jadinya... muahahahahaha... lanjutan cerita seriusnya akan dilanjutkan di part 15 m( _ _)m

***

Part 14

Luciel berdendang riang sambil menenteng belanjaan. Suplai makanan kucing dirumahnya sudah habis. Vanderwood terlalu sibuk membereskan rumah sehingga tidak ada waktu untuk membeli makanan kucing baru. "Hmm.. tuna, salmon, makarel. Semuanya sudah terbeli,"

Saat melewati etalase toko, Luciel melihat pemilik toko kue baru mengeluarkan chessecake dari panggangan. Wangi harum langsung menyerbak keluar. Tergiur oleh wangi kue, Luciel segera menghampiri,

"Joker! Aku mau satu loyang chessecake!" seru Luciel riang. "Jika dimakan sambil minum teh sepertinya enak."

Joker tertawa, "Akan lebih enak lagi jika langsung dimakan ketika baru matang dari oven," Joker memotong seiris dan memberikannya ke Luciel, "Cobalah. Bonus untukmu,"

Luciel menerima kue tersebut dengan mata berbinar-binar. Terksturnya yang lembut terlihat bergoyang-goyang di tangan. Saat dia memakannya, kue tersebut seperti meleleh di mulutnya, "Ini surga..."

Joker kembali tertawa, "Aku adalah penjaga surga," katanya sambil menyerahkan kantong kertas berisi chessecake pesanan. Luciel menerima kue tersebut dan segera membayarnya. "Besok aku akan mencoba resep baru. Cobalah mampir kalau sempat."

"Tentu! Terima kasih!" Luciel pamit. Dia kembali berjalan pulang sambil menikmati chessecakenya.

Gerbang rumah terbuka otomatis ketika Luciel tiba. "Rheina! Yungjie! Aku pulang!!" serunya.

Tak berapa lama dari dalam rumah berlarian dua gadis mungil menyambut kedatangan Luciel. Keduanya langsung memeluk Luciel. "Kalian pasti kelaparan. Sebentar aku buatkan makanan untuk kalian berdua,"

"Luciel! Kau lebih sayang aku kan daripada Yungjie?" tanya Rheina. Gadis mungil berambut hitam sebahu dengan telinga kucing hitamnya berdiri tegak dan ekor panjangnya bergoyang riang.

"Luciel juga pasti sayang kepadaku!" ucap Yungjie, rambut cokelat panjangnya berkibar tertiup angin telinga kucing cokelatnya sedikit tertekuk ke bawah. Ekor cokelat panjang menjuntai lurus.

Luciel terkikik senang, "Aku sayang kalian berdua. Ayo masuk ke dalam. Aku akan memasakkan makan siang untuk kalian. Hari ini ada chessecake untuk kalian berdua,"

Rheina dan Yungjie masuk mengikuti Luciel ke dapur. Mereka berdua menunggu Luciel selesai memasak dengan tidak sabaran, terlihat ekor mereka terus saja bergoyang.

"Sudah siap," Luciel meletakkan dua piring di meja makan kemudian dia duduk diseberangnya.

"Selamat makan!" seru Rheina dan Yungjie kompak. Keduanya makan dengan lahap sementara Luciel mengambil cemilan popcorn.

"Luciel, kau belum menjawab pertanyaanku," seru Rheina saat sudah selesai makan. "Kau lebih sayang kepadaku, kan daripada Yungjie?"

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Luciel penasaran.

"Akhir-akhir ini kau lebih sering mengajak Yungjie bermain keluar. Aku yakin itu kau lakukan karena dia baru tiga bulan hidup bersama kita. Kau hanya menolongnya karena dia ditinggal di depan rumah kita," jelas Rheina. "Tapi aku sudah bersamamu sejak kita pindah ke rumah ini. Sudah dipastikan kalau kau lebih sayang kepadaku, kan?"

"I-itu tidak benar! Luciel pasti lebih sayang kepadaku!" balas Yungjie tidak terima. "Kau itu berisik! Suka memonopoli tempat tidur Luciel. Tidak pernah mau tidur sendiri dan harus selalu tidur bersamanya. Kau membuat Luciel kerepotan. Luciel lebih sayang kepadaku karena aku lebih bersikap manis dan mau menuruti perintahnya."

(Mystic Messenger) - LYCORIS (Don't Mind Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang