Bagian 7 (Revisi)

349 33 0
                                    

Revisi : 23 maret 2017

Keylyn menatap gusar jam berwarna coklat ditangannya. Jam pemberian Devano. Sudah setengah jam Keylyn menunggu Devano menjemput nya untu pergi bersama ke sekolah seperti biasanya. Dan Keylyn juga ingin meminta maaf pada Devano atas perkataannya kemarin yang mungkin sangat melukai Devano. Keylyn sangat tau bahwa Devano mencintai Keylyn lebih dari apapun. Dan karena itu Keylyn sangat yakin bahwa Devano marah karena kejadian kemarin. Semalaman Keylyn mengirim pesan untuk Devano. Tetapi tidak ada satupun yang di balas. Bahkan di baca pun tidak.

"Loh Key? Kok belum berangkat, sayang? Ini udah hampir telat loh." Rena -Mommy Keylyn- kebingungan melihat Keylyn yang masih duduk di teras rumah. Sedari tadi Rena perhatikan Keylyn duduk sambil sesekali menatap iphone miliknya kemudian menatap jam tangannya lagi. Ah ya. Rena baru menyadari, Devano tidak muncul. Apa Devano tidak sekolah? "Devano nya mana?"

Keylyn menatap Rena. "Key juga gak tau. Daritadi Key nungguin Vano. Tapi gak datang datang juga. Apa dia gak sekolah ya, Mom? Dari semalam Key gak ada dikabarin." Keylyn enggan membicarakan permasalahan antara Keylyn dan Devano pada Rena.

"Ya udah. Kamu berangkat duluan aja dianterin Pak Ajo. Udah telat loh ini." Bujuk Rena mengelus bahu Keylyn.

Keylyn menganggukkan kepalanya sambil meraih tas sekolah miliknya. Setelah berpamitan dengan Rena, Keylyn segera diantar oleh Pak Ajo kesekolah.

Sesampainya disekolah, Keylyn mengedarkan pandangannya keseluruh parkiran mobil dan memindai mobil mewah Devano yang sangat terlihat berbeda dari yang lain. Ya. Mobil Devano memiliki model sport zaman sekarang yang sangat mahal. Sehingga menemukan mobil Devano dikeramaian itu tidak sulit.

Keylyn melihat mobil Devano terparkir di parkiran khusus. Dengan langkah yang bisa dibilang terburu-buru, Keylyn akhirnya sampai di sisi kiri mobil Devano. Tetapi yang ditemukannya adalah mobil itu kosong. Hanya beberapa barang Keylyn yang tertinggal di mobil Devano yang ada. Mungkin saja Devano sudah di kelas, pikir Keylyn.

Saat melewati koridor, Keylyn mendengar bisikan para siswi yang sedang menatapnya iba.

"Semalam Kak Devano berantem sama Keylyn. Sampai putus tau."

Keylyn menghentikan langkahnya. Putus? Siapa yang mengatakan Keylyn dan Devano putus?

"Putus?! Sungguh?"

"Iya! Buktinya aja tadi Devano berangkat bareng sama murid baru itu."

"Loh? Emang nya ada murid baru?"

"Telat banget sih lo tau nya. Anak barunya itu cewek. Bule lagi. Cantik banget. Serius gue. Kaya model gitu. Tadi pagi gue liat Devano bukain pintu mobil sama tuh cewek. Padahal biasanya Devano ngebukain pintu gitu kan hanya untuk Keylyn doang. Lah ini beda."

"Kasian banget Keylyn dilupain gitu aja. Padahal mereka cocok loh."

"Gak lah! Lebih cocok Devano sama anak baru itu tau. Lo nya belum liat gimana cantiknya si anak baru itu. Gue yang cewek aja iri."

Keylyn terpaku mendengar ucapan siswi siswi yang sedang bergosip ria mengenai hubungannya dengan Devano. Hati Keylyn serasa ada yang meremas nya. Keylyn sebenarnya tidak percaya akan gosip murahan murid disini. Tapi--entahlah. Keylyn tidak mau dibodohi oleh gosip murahan seperti itu. Bisa saja mereka salah lihat.

"Woi melamun aja!" Sesampainya di kelas, bukannya mendapat ketenangan malah mendengar suara mercun Recan.

"Jan ganggu. Lagi unmood nih." Balas Keylyn sambil mengambil iphone miliknya di saku baju.

Keylyn sangat ingin tidak memikirkan perkataan murid murid di koridor tadi. Tapi saat Keylyn berusaha menghilangkan ucapan mereka dipikirannya, yang ada Keylyn menjadi kesal. Kesal karena perkataan murid dikoridor tadi seakan mengatakan Devano sudah memiliki gadis lain dan Keylyn dicampakkan begitu saja.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang