Bagian 4 (Revisi)

454 29 0
                                    

Revisi : 23 Maret 2017

Untuk permintaan maaf ku karna lama ngepost bagian 3. Maka, hari ini aku bakal ngepost bagian 4 juga.

Bintang nya jangan lupa ya! Dengan banyak nya bintang, aku jadi semangat ngepost cerita. Hehe. Gak maksa kok.

--

"DEVANO!!!" Devano menatap ke asal suara. Sambil menghela napas, Devano langsung berdiri tegak dari sandarannya.

Raka, Rean dan Davo sudah ketar ketir melihat guru bahasa inggris mereka melangkah dengan wajah sangar andalannya. Hanya Mam Anggi lah yang berani membentak dan memukul Alvaro. Dan hanya pada Mam Anggi lah Alvaro tidak terlalu cuek dan datar. Alvaro sangat suka mengerjai guru bahasa inggris nya itu. Wajahnya yang tembem tampak lucu ketika sedang marah. Wajah Mam Anggi akan merah padam.

"Selamat pagi, Mam Anggi. Apa kabar? Mam udah sara--"

Puk

Davo meringis melihat pukulan Mam Anggi di lengan Alvaro yang terlampau keras. Alvaro yang sudah kebal dengan pukulan hanya diam saja sambil memamerkan senyum manisnya.

"APA LAGI SEKARANG YANG KAMU LAKUKAN ALVARO?!! KAMU BERNIAT MENGGODA MURID-MURID MAM?! IYA?!" Teriakan melengking Mam Anggi berhasil menggerakan semua tangan murid yang berada disekitar sana menutup kuping masing-masing. Bahkan Alvaro juga melakukannya.

"Loh. Emang Alvaro ngapain, Mam? Alvaro daritadi duduk doang disini." Alvaro menjawab Mam Anggi dengan wajah yang dipaksakan terlihat polos. Alvaro mengalihkan tatapannya kearah Rean yang berada dibelakang nya. "Gue disini doang kan daritadi, yan?" Rean segera menganggukkan kepalanya cepat ketika mendapat tatapan tajam Mam Anggi.

"APA MAKSUDNYA KAMU BUKA BAJU DI TENGAH LAPANGAN GINI?! BUKANNYA ITU SAMA SAJA KAMU SEDANG MENGGODA MURID-MURID?!!" Mam Anggi menatap Devano dengan tatapan membunuh. "KELAS SAYA SAMPAI KOSONG KARENA BANYAKNYA MURID PEREMPUAN YANG PERMISI KEKAMAR MANDI. TAU-TAUNYA MEREKA SEDANG BERKUMPUL DI SUDUT LAPANGAN LIATIN KAMU!!"

"Itu sih bukan salah Devano. Devano kan gak ada nyuruh mereka liatin Devano. Devano nya aja kali yang kegantengan, Mam. Jadi diliatin gitu deh." Devano mengedipkan sebelah matanya pada segerombolan siswi di belakang Mam Anggi. Sengaja untuk membuat Mam Anggi emosi.

"GANTENG APAAN! KAMU GAK GANTENG SAMA SEKALI!!" Seruan Mam Anggi mendapat dengusan dari murid perempuan dibelakangnya yang merasa tidak setuju Mam Anggi mengatakan Devano tidak ganteng. "PASANG BAJU KAMU SEKARANG, DEVANO!! Atau..." Mam Anggi memicingkan matanya kearah Devano yang menaikan sebelah alisnya yang tebal. Ah, sebenarnya Mam Anggi sedikit iri pada alis tebal Alvaro.

"Atau?" Devano menyeringai jail pada Mam Anggi.

"Atau Mam akan manggil pacar kamu kesini! Pilih mana?!" Mam Anggi tersenyum bangga melihat senyum jail Devano langsung menghilang mendengar ancaman Mam Anggi yang selalu berhasil jika menyangkut Keylyn.

"Panggil aja, Mam. Dari tadi Devano juga udah kangen liat Keylyn. Hehe."

"DEVANO!!!!"

---

"Gila bos. Berani banget buat Mam Anggi marah." Rean menatap Devano yang sedang menatap kearah pintu kelas Keylyn yang berada di lantai dua.

Tanpa membalas ucapan Rean, Devano mengetikan sesuatu di iphone miliknya. "Lama banget istirahat nya. Si Keylyn lagi merajuk pula." Devano tampak gusar. Ancaman Mam Anggi benar-benar dilakukannya.

Flashback on

"DEVANO!!!!"

Setelah Mam Anggi  mengeluarkan teriakan mautnya, Keylyn lewat dari samping koridor yang tertangkap mata Mam Anggi. "Keylyn! Tolong kesini sebentar."

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang