Chapter 1

588 19 9
                                    

Happy reading semua 😂

Kubuka mataku karena sinar matahari sudah masuk ke celah gordeng. Segera ku bergegas untuk mandi. Ketika sudah siap aku langsung berangkat sekolah.

Aku Ercy, aku kelas 2 SMA. Aku tinggal di kota Bandung, di rumah mamah. Rumah ini kosong hanya aku yang tinggal disini, sedangkan ayahku tinggal bersama keluarga barunya. Kalau kau bertanya kenapa aku tinggal sendiri?, mamahku meninggal bunuh diri dan ayahku menikah lagi. kehidupanku buruk, karena hidupku hancur oleh ayahku.

"Cii sini bentar!" Suara cempreng dari sahabatku itu membuat kupingku sakit.
Aku pun menghampiri nya.
"Ada apa Sani?" Aku pun menghampiri Sani yang sedang di depan pintu kelas
"Itu Ci liat deh ganteng banget kan? Hehehe... Lumayan buat gebetan!" Aku mengalihkan pandanganku ke lapang basket. ''Hmmm... Itu kan kakak tiriku?" Gumamku dalam hati.
"Ih, km malah ngelamun , pokoknya kalau km suka, dia udh jadi milik aku duluan hehe udh aku incar jadi jangan deketin ya!" Sani mengucapkan dengan nada bercanda.
"Gak bakal suka! Lagian aku sama kamu beda jauh, kamu lebih cantik dari aku jadi tenang aja kali!" Ucapku cuek.
"Ih, aku kan cuma bercanda! Duh... Ci jangan ngambek dong, kamu cantik kok Tinggal dipoles sedikit, hehehe..."
"Iya iya... Pokoknya tenang aja, aku gak suka sama mereka kok hehehe..."

Sani Febrianti, sering dipanggil Sani. Dia sahabatku dari SMP. Dia adalah anak yang riang. Keluarganya sangat baik padaku. Dia juga memiliki kakak dan adik cowo. Dia sering berganti-ganti cowo karena parasnya yang cantik. Jadi, tidak heran cwo selalu mendekatinya.
Sani itu cantik kalau aku bisa dibilang manis, kulitku yang tidak terlalu putih rambut sebahuku membuat aku keliatan manis, aku juga ramah jadi tidak jarang ada cwo yang melirikku. Tapi aku tidak seperti Sani aku belum mau pacaran, karena traumaku dulu.

Bel istirahat pun berbunyi.
"Sani, aku gak jajan ya! Aku mau ke perpustakaan." Ercy pun pergi, dan Sani pun cemberut melihat tingkah sahabatnya. Knpa Ercy gak pernah lepas dari tumpukan buku yang membosankan itu? Pikir Sani yang lalu pergi ke kantin sendiri.

Aku trus menelusuri koridor, seraya mencari perpustakaan. Ketika sampai di sana, aku langsung mencari tumpukan novel karena sudah lama aku gak beli novel, jadi kurasa mataku ini haus bacaan. Ketika aku mencari tempat duduk yang pas, tanpa sengaja aku menubruk seseorang.
"Maaf aku tidak hati-hati!" ucapku terkejut seraya melihat orang tersebut.
"Makanya kalau jalan pake mata!" Cwo itu pun lansung pergi.
Aku pun sabar dan melanjutkan ke bangku untuk duduk.

Setelah bel masuk berbunyi aku terburu-buru karena takut telat memasuki kelas. Dan seketika pas aku masuk ke kelas, ternyata gurunya sudah ada, aku pun tidak diizinkan masuk kelas "Hmmm... Jangan sampai kakakku melihat aku tidak masuk kelas." gumamku dalam hati.
Karena aku bosan menunggu pelajaran aku berjalan-jalan di taman, "Rupanya masih ada saja yang membolos saat pelajaran dimulai." Sambil mengintip orang pacaran, Ku urungkan niatku untuk ke taman aku pun duduk di bawah tangga.
"Minggir ngehalangin jalan tau" Bicara angkuh.
"Masih luas kali, tinggal lewat aja." Aku truskan saja membaca novel tanpa mempedulikan lawan bicaraku, dan seketika cwo itu menarik tanganku dengan paksa membawa ku ke toilet
"Ngapain ke toilet?" gumamku dalam hati, cwo itu trus membekap mulut ku. Ketika mulut ku di buka aku langsung berbalik badan dan menampar nya

Plaak!

Moga suka 😂 jangan lupa komen ya !

Ketika Cinta DiabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang