Bab 6

39 4 5
                                    

Deretan nama-nama crew dalam pembagian job desk pun mulai diumumkan. Aku belum pernah mengalami rasa gugup seperti sekarang ini. Semoga saja aku bisa mendapatkan teman sekelompok yang mau diajak kerja sama. Semoga.

"Baik, berikutnya adalah kelompok terakhir yang akan saya sebutkan. Kelompok ke 9 ini akan beranggotakan Vella, Merlyna, dan Andante sebagai crew seniornya. Kelompok ke 9 ini akan saya tugaskan ke Belanda untuk menemui Martin Garrix. Jadi, saya mohon untuk kelompok terakhir ini bisa mendapatkan tanda tangan kontrak Martin sebagai pengisi acara kita. Baik saya rasa cukup sampai disini dan silahkan bagi kalian untuk segera menemui crew seniornya masing-masing soal tahapan berikutnya. Baik, semoga sukses dan selamat bekerja teman-teman!" Sahut Pak Burhan dengan semangat.

"Baik, siap pak!" Ucap kami serentak.

"Vel, ternyata gue bisa sekelompok sama lo deh. Hehee..." ucapku riang.

"Iya, syukur banget deh Mer. Kalo kita nggak sekelompok bakalan sepi banget deh. Soalnya nggak ada yang bisa gue ajak ngomong cogan. Heheee..." Balas Vella.

"Haduh, lo itu mah ngomongnya cogan melulu. Oh iya, mana sih yang namanya Kak Andante?" Ucapku penasaran.

"Hmm.. Kak Dante itu cogan disini lah tapi dia agak cuek gitu. Tapi asal lo tau ya, dia itu menguasai 5 bahasa dunia loh." Ucap Vella sambil berbisik pelan.

"Termasuk bahasa Belanda. Jadi kalo sama dia mah santai aja lagi." Ucap Vella lagi.

"Oh gitu ya Vel. Terus kita mau nyari dia dimana?" Sahutku.

"Bentar deh, kayaknya itu Kak Dante deh. Samperin dia yuk. Biar kita tau rules berikutnya." Ucap Vella sambil menarik lengan kiriku.

Tanpa berbicara lagi, aku langsung mengikuti Vella dari belakang.

"Permisi, Kak Dante. Saya Vella dan ini temen saya Merlyna. Saya mau menanyakan soal target crew itu kak. Sekalian rulesnya sih." Ucap Vella sambil menyunggingkan senyuman.

"Oh cuman mau nanyain itu. Berapa sih nomer whats app kalian? Nanti gue kirim deh, soal aturan dan lain-lainnya. Gue belum ngeprint datanya jadi entar bakalan gue kirim ke WA kalian." Ucap Andante.

"Yang jelas sih, kita bakalan berangkat ke Belanda lusa. Jadi, persiapkan diri kalian. Jaga kesehatan juga." Ucap Andante lagi.

"Wah, lusa ya kak? Kok cepet amat?" Sahut Vella.

"Iyalah, bulan depan kan udah juli sedangkan pengumuman guest star bakal dilaksanain bulan agustus makanya harus cepet kelar semuanya." Balas Andante.

"Oh gitu ya kak, baiklah. Ini nomer WA saya kak. 081xxxxxxxxx. Mohon infonya, kak." Ucap Vella sopan.

"Ok, entar bakalan gue kirim data-datanya ke WA lo. Oh iya, temen lo ini anak baru?" Sahut Andante penasaran.

"Iya kak, dia anak baru." Sahut Vella.

"Iya kak, saya Merlyna. Saya crew baru disini." Ucapku sambil berjabatan tangan dengan Kak Andante.

"Oh ok kalo gitu, silahkan kalian kembali ke base camp putri baru besok kita akan ketemu lagi di ruang tunggu lobby kantor jam 10 pagi ya. Ok, gue balik duluan kalo gitu." Ucap Andante.

"Iya kak, siap. Makasih kalo gitu." Sahutku dan Vella bersamaan.

"Ternyata Kak Dante itu ramah ya, Vel. Katanya dia itu cuek orangnya tapi nggak sama sekali tuh." Ucapku sambil melihat Kak Dante yang berjalan menjauh dari kami.

"Sekarang aja nggak cuek, tapi kalo pekerjaan kita nggak kelar pasti langsung cuek orangnya." Sahut Vella.

"Oh gitu." Ucapku sambil menggaruk kepala padahal nggak gatal.

"Ya udahlah ya, buruan balik ke bis sekarang. Besok kita kan bahas lagi buat ke Belandanya." Ucap Vella.

"Iya juga sih, yuk Vel." Balasku singkat.

Kami berdua bersama teman-teman crew putri lainnya segera kembali ke bis dan melanjutkan perjalanan pulang ke base camp.

Seminggu Di BelandaWhere stories live. Discover now