Bab 9

27 5 0
                                    

Sampailah aku, Vella, dan Kak Dante di pintu kedatangan internasional Bandara Schipol.

Di negara inilah, petualanganku pertama kali untuk menemui artis yang akan dikontrak secara langsung oleh Generasi Muda Event Organizer, tempat aku bekerja akan segera dimulai. Ya, dimulai.

Setelah melalui pemeriksaan bagi penumpang pendatang, aku langsung mengikuti Vella dan Kak Dante menuju pintu keluar.

"Kalian ke ruang tunggu dulu ya, gue mau ke toilet." ucap Kak Dante tiba-tiba.

Kami hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Belanda, woy!" ucap Vella setengah berteriak.

"Ya kali, nggak usah pake teriak segala Vel." sahutku.

"Gue bakal ketemu Martin Garrix. Ye ye ye.." balasnya lagi disertai berjoget kecil.

"Iye iye. Gue tau kali." ucapku lagi.

"Guys, yuk buruan udah ada taksi tuh." sahut Kak Dante yang sudah mendekat ke arah kami.

20 menit kemudian, kami bertiga telah sampai di Hotel G yang letaknya tak jauh dari pusat kota Amsterdam.

Saat aku turun dari taksi, bangunannya sangat sederhana. Ukiran-ukiran yang terpampang pun sangat menunjukkan sekali kehidupan eropa klasik zaman dahulu.

Kak Dante lah yang berjalan paling depan dan langsung menuju resepsionis hotel tersebut.

Kak Dante kembali menemui kami.

"Guys, ini id card buat ngebuka kamar hotel kalian. Nanti tinggal kalian gesek aja id cardnya. Entar jam 7 malem, gue tunggu di lobby. Kita dinner di luar aja ya." ucap Kak Dante sambil menyerahkan 1 id card kepada kami.

"Iya, Kak. Beres. Kami ke kamar duluan ya, Kak." ucapku.

"Iya, see you." sahut Kak Dante kemudian.

"See you, boss." balas Vella dengan memberikan hormat kepada Kak Dante.

Kak Dante hanya menyunggingkan senyum.


Maaf ya, sudah terlalu lama tidak update. Soalnya saya ini sudah skripsi mode ON. Hehe...

Semoga bisa update seminggu sekali ya.. See ya!

Seminggu Di BelandaWhere stories live. Discover now