Yoongi POV
Udara siang ini memanglah sangat panas, tapi tak mengurungkan kebiasaanku untuk menyeruputi secangkir kopi panas. Ku perhatikan orang-orang yang berlalu lalang disekitar ku. Mereka tampak tenang dengan senyuman bahagia tanpa sadar bahwa ada seorang pembunuh berdarah dingin di dekatnya.
Senyum puasku terlukis dengan indah. Jarang sekali aku merasakan hal seperti ini setelah aku menjadi seorang pembunuh.
***
"Permisi," ucap sopan seorang gadis dan diikuti dengan temannya yang menunduk sopan padaku. Lalu mereka duduk di kursi depanku. Mereka masih mengenakan seragam SMA sehingga membuatku menatap aneh mereka.
Apa yang ada dipikiran mu sehingga menghampiri seorang pembunuh nona?
"Ada yang bisa ku bantu?" balasku sambil berusaha tersenyum normal walaupun aku yakin senyumanku lebih terlihat seperti orang yang tengah menyeringgai.
Tiba-tiba nafsu membunuhku terasa menjalar ditubuhku. Tapi aku tak akan mengotori tanganku dengan darah mereka, karena ini hari liburku dan aku tak akan mendapatkan uang karena hal itu.
Gadis berambut panjang itu menatap temannya yang sedari tadi hanya menunduk diam dan berkutat dengan tali tas selempangnya.
"Anyeonghaseyo ajeossi, namaku Sana dan dia Mina,"
Mina?
Aku tersentak mendengar nama itu. Mataku membulat sambil berharap gadis ini bukanlah anak kecil yang kulepaskan 10 tahun yang lalu.
"Uhhhuukkk, aku tidak setua itu untuk kau panggil ajeossi," ucapku meralat sambil membetulkan posisi duduk.
"Ah mian," akhirnya gadis yang disebut-sebut bernama Mina itu bersuara.
Kutatap matanya dengan lekat. Dia tampak malu-malu dan menarik nafas untuk melanjutkan ucapannya. Dia gugup.
Kini tiba-tiba jantungku berkerja lebih keras, detakan jantungku terasa seperti mesin yang akan hancur. Lanjutan ucapan gadis itu membuatku ingin mati, "Apa kau ingat gadis kecil yang kau ancam sepuluh tahun yang lalu?"
"Ani," jawabku tegas mencoba menutupi sesuatu.
Harusnya kubunuh dia waktu itu. Kenapa aku harus iba seingat kakaknya yang tidak tahu diri itu menghancurkan hidupku. Aku terlalu baik terhadapnya.
"Oppa, maafkan dia. Dia terlalu berlebihan karena bertemu dengan cinta pertamanya," ledek Sana yang langsung disambut dengan tundukan malu kepala Mina.
"Cinta pertama?" kataku tak mengerti.
"Iya, aku bersamanya waktu kau mengancam untuk membunuhnya. Dan saat kau pergi dia langsung ingin mengejarmu, tapi kutahan karena aku ketakutan. Kau benar-benar tampak seperti seorang pembunuh oppa," jelas Sana terkekeh.
"Sana-ya! Berhentilah mempermalukanku seperti itu?!" rengek Mina dengan wajah yang semakin merah merona.
"Bagaimana kalau aku memang seorang pembunuh?" ucapku datar sambil menyerupi kopiku yang mulai mendingin.
Mereka tampak kaget dan saling melempar tatapan tak mengerti. Aku menghela nafas dan bangkit berdiri.
"Hahaha, aku hanya becanda,"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER • Fallen Angel • || SugaBtsxTwice||
Fanfiction[SLOW UPDATE] hidupmu ada ditanganku, hanya aku. Tapi apa yang telah kau lakukan pada diriku? Min Yoongi_