Gajima

521 31 17
                                    


Sial! Apa yang sedang kau lakukan, Min Yoongi?! Sadarlah bodoh. Kau hanya menggali lubangmu sendiri!!

Aku memegang erat setir mobil sambil terus menjalankan mobilnya perlahan. Aku telah sadar dengan apa yang ku perbuat. Sekarang aku sedang mengendarai mobil untuk menuju tempat Mina menunggu, di emperan toko tak jauh dari gang itu.
Sudah seperkian kali aku memikirkan untuk memilih tetap mengantar Mina atau malah lari seperti seorang pengecut. Tapi akhirnya aku tetap berjalan di keputusan awalku, yaitu mengantar Mina.
Mobilku sudah tepat di depan tempat Mina menunggu  dan aku terus memberikan kode agar Mina segera masuk ke mobilku, tapi dia tetap saja berdiri diluar. Tak bergeming.

Aku memutar otakku. Benar, aku harus keluar dan menghampiri Mina. Tapi wajahnya tetap menunduk muram.

“Ajeossi,” Mina tiba-tiba menangis.

“Ya?” Aku menunduk menyamakan tinggi matanya. Panik dan bingung. Itulah perasaanku saat ini.

“Kauu… hiisskkk..” Mina mengelap air matanya dengan kasar.

“Kau kenapa menyelamatkanku lagi?”

Aku terdiam. Tak bergeming sama sekali. Benar, kenapa aku melakukan ini? padahal aku yang terang-terangan memintanya menjauh dariku. Aku mengelap air mukaku yang bodoh dengan penuh rasa penyesalan. Maaf, aku memang egois.
Gadis itu menatapku dengan mata merahnya.

“Ajeossi, sekali ini saja. aku ingin memelukmu. Yang tadi itu sangat menakutkan. Rasanya aku ingin mati.” Mina mengucapkan permohonannya dengan suara parau.

Aku tersenyum mengangguk. Ku raih tubuh mungil itu dan ku dekap erat-erat. Aku terkejut saat menyadari tubuh gadis berseragam itu masih bergetar. Kugigit pilu bibirku. Aku kembali mengeratkan pelukkanku dan mengusap puncak kepalanya.

“Tenang saja. Kau akan baik-baik saja. Aku janji.”
.
.
.

.
AUTHOR POV_

Dua laki-laki bermarga Kim itu masih bermain kejar-kejaran. Yang satu penuh luka dengan ekspresi kesal dan yang satu terus gigih mengekor walaupun sudah berapa kali kata-kata tak pantas dilontarkan untuknya. Benar-benar kakak yang baik, tapi bodoh.

“Aiisshh si kadal ini kenapa terus mengikutiku hah?! Pergi sana sialan!” Taehyung berbalik untuk melepaskan unek-uneknya.

Dia sangat kesal sampai tak peduli lagi untuk mengucapkan kata-kata kotor di depan sebuah café dan semua mata memandang ngeri ke arahnya. 

“Aku bukan kadal adik durhaka! Kau tidak akan punya wajah tampan seperti itu kalau kakak kandungmu sendiri adalah seekor kadal,” sanggah Seokjin.

“Persetan.”

Laki-laki dengan luka tusuk diperutnya terus berusaha mengusir kakaknya agar tidak mengikutinya lagi. Dengan berteriak seperti lupa akan sakit lubang di perutnya Taehyung memandang geram Seokjin yang masih berdiri disana. Tapi sayangnya, Seokjin seorang keras kepala.  

Tiba-tiba pintu café itu terbuka dan keluarlah sosok gadis manis dari sana.

“Oppa?” gadis itu berlari kecil menuju Taehyung. Dari raut wajahnya jelas saja dia sangat senang.

Dan saat menyadari kehadiran gadis tersebut, raut wajah Taehyung berubah menjadi raut penyesalan.

Dosa apa yang kuperbuat sampai bisa menghadapi masalah seperti ini, keluh Taehyung menelan ludah.

“Maaf tadi aku meninggalkanmu tiba-tiba. Uurrgghh.” Taehyung meringis.

Perutnya ternyata terus berkontraksi karena Taehyung memaksakan tubuhnya untuk berjalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUCIFER • Fallen Angel • || SugaBtsxTwice||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang