Penyihir Merah

922 122 246
                                    

Jangan jadi sider jebal 😥😣 votmentnya ya. Aku suka kok baca baca komen kalian, apa lgi yang spam komen wkwk 😆

Happy reading 😘

-----------------------



Wangi yang manis terus memenuhi penciumanku. Embusan angin yang sejuk menyentuh kulitku dengan lembut. Ku buka mataku yang sebelumnya tertutup entah berapa lama. Dan sesuatu yang mengejutkan menyambutku.

Mina?

Gadis bersurai coklat itu membiarkan kepalanya terkelungkup di sampingku dengan mata yang terpejam damai, dia tertidur. Dan apa ini? Aku berada di ruangan putih dengan infus yang menusuk nadi tangan kananku. Mataku mengerjap menyadari semua ini.

Aku takut kalau identitasku akan terbongkar karena ini. Ketika manikku menoleh lagi kearahnya tiba-tiba muncul keinginan gila saat melihat helaian rambut lurus yang menutupi wajahnya yang putih.
Tanpa sadar tanganku menelusuri rambutnya dan membuatku menemukan kembali wewangian harum itu,

Wangi samphonya sangat manis...

Tiba-tiba gadis itu membuka matanya perlahan dan menatapku dengan wajah yang masih terkantuk. Raut wajahnya terlihat tengah berusaha mengumpulkan jiwanya yang masih berkelana dalam dunia tidur. Lalu dia menatapku dan tersenyum.

“Ajeossi kau-“

“Kenapa kau disini?!” selaku datar sambil membuang muka.

Terjadi jeda diantara kita, cahaya matanya berubah menjadi sendu dan kecewa, “Baiklah, aku akan pulang. Semoga lekas sembuh ajeossi.”

Jantungku terasa sangat mengganggu ketika kulihat dia meraih tasnya untuk beranjak pergi, dadaku sangat sesak. Sontak aku meraih tangannya tanpa pikir panjang. Sial! Kenapa aku melakukan ini.

“Kau masih ingin di sinikan?” Aku mengatakannya sambil membuang muka. Aku sangat malu saat itu.

Mina terperangah, matanya membulat dan perlahan terukir senyuman manis diwajahnya.

Gadis itu langsung menaruh kembali tasnya dan duduk ditempat semula. Dan lagi, aku menarik tangannya.

“Aku ingin kau disini,” ucapku datar sambil menepuk ruang kosong yang sengaja ku sisihkan untuknya berbaring, disamping tubuhku.

Tentu reaksinya akan seperti itu, aku tau kali ini dia lebih terkejut dengan perlakuanku.
“Aku tak akan macam-macam.”
.
.

.
Ku tatap matanya dalam mencoba menemukan sesuatu, hingga akhirnya tatapan kita bertemu, “Ajeossi, kau kenapa?” tanyanya yang mungkin risih karena kuperhatikan.

Aku membetulkan tanganku dan menjadikannya sebagai ganjalan di kepalaku, “Aku baik-baik saja.”

“Bukan itu... tapi-“ gadis itu menghentikan ucapannya sambil memutar matanya bingung seperti kehilangan kata-kata.

Aku mengeryit menunggu lanjutannya, “Ya?”

“Ani, aku tidak jadi nanya.” Mina tersenyum simpul mengakhiri obrolan yang tak bermanfaat ini.

“Hmm... Kau membuatku kesal,” desahku jengkel, “Mendekatlah, aku akan menghukummu.”

Tanganku menarik tubuhnya agar lebih rapat denganku sehingga aku lebih mudah untuk menghukumnya.

“Ajeossi, tapi ini sudah dekat sekali,” selanya tak nyaman karena terbaring sedekat ini denganku.

Aku menghela napas panjang, “Wajahmu terlalu jauh dariku, cepatlah jangan buat aku harus mengulangnya.” Lalu dengan ragu gadis itu merapatkan tubuhnya denganku, membuat hatiku terkekeh puas.

LUCIFER • Fallen Angel • || SugaBtsxTwice||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang