2

1.5K 219 306
                                    

Yoongi POV_

Kini Taehyung dan Jungkook pergi lebih dulu meninggalkan klub. Aku memang berniat akan pulang saat ini juga, tapi aku membuat jeda karena enggan keluar bersamaan dengan mereka. Entah kenapa aku merasa demikian, mungkin karena faktor sifatku dan sifat mereka yang jauh berbeda.

Setelah mereka keluar 10 menit yang lalu aku pun beranjak dari posisiku dan berjalan meninggalkan Sanny yang semakin sibuk dengan perkerjaannya.

"Pastikan kau datang lagi chagi!" teriak Sanny mengucapkan salam perpisahan. Bahkan dia masih sempat bersikap seperti itu.

Ku hirup angin malam yang menusuk tulangku, malam ini terasa sangat dingin. Ku eratkan mantelku lalu aku merogoh saku mantelku untuk mencari sarung tangan yang mungkin bisa sedikit menghangatkanku.

Tampa kusadari, ujung mataku menangkap sesuatu yang membuat mataku terasa ingin keluar. Aku langsung berbalik dan bersembunyi di gang kecil pertokoan.

Kenapa Mina bisa bersama Taehyung dan Jungkook? Apa dia mau mati? Batinku cemas.

Otakku benar-benar tumpul saat itu sehingga aku mencegat seorang wanita pejalan kaki yang kebetulan melewatiku tadi, "Aku tak akan berbuat apa-apa padamu," ucapku menenangkan reaksi ketakutannya.

Wanita itupun mengangguk mengerti.

"Aku ingin kau membantuku," kataku sambil kembali mengintip ke arah Mina yang masih bersama 'orang-orang terkutuk' itu.

"Tolong panggil gadis berseragam itu kemari, aku mohon cepatlah," tunjukku pada Mina.

Lalu wanita itu langsung menghampiri Mina. Dari sini aku bisa melihat reaksi Taehyung dan Jungkook yang tidak senang dengan hal itu.

Terimakasih noona, aku akan membalas budimu nanti, batinku lega setelah mendapati Mina yang tengah berlari kearahku.

"Kesini!" aku menarik tangan gadis itu agar ia bisa hilang dari pandangan Taehyung dan Jungkook secepatnya.

Mata gadis itu melebar dengan mulut yang membulat tak percaya. Dari ekspresinya aku bisa menebak dia pasti kaget kalau akulah orang yang memanggilnya.

"Ajeossi?!" pekiknya girang penuh semangat.

"Apa yang kau bicarakan dengan mereka?" tanyaku mengintimidasi.

"Maksutmu para oppa tampan itu?"

Lagi, dalam sehari aku sudah dua kali mendengar ucapan seperti itu dan itu membuatku muak. Kali ini aku hanya mendengus pasrah dan mengangguk. Aku sedang tidak berselera untuk berdebat, lagi pula berdebat bukanlah gayaku.

"Mereka meminta nomer ponselku."

Perasaan kesal merambat dalam pikiranku. Emosiku tak bisa kukendalikan sehingga aku meraih dan membanting ponsel yang sedari tadi digenggam eratnya.

"Jangan bicara dengan orang asing selain aku!! Jangan perkenalkan dirimu apalagi namamu pada orang yang berpakaian hitam seperti mereka!!" perintahku tegas pada gadis yang masih memandang sedih ponselnya yang sudah tak berbentuk.

"Dan kenapa kau keluyuran malam-malam begini?!" lanjutku dengan suara yang meninggi.

"Aku... Aku hanya mengambil barangku yang tertinggal di cafe tadi siang," jawabnya gugup.

Tiba-tiba aku merasa sangat lemas dan sekujur tubuhmu membeku. Tenagaku benar-benar habis dan perasaanku gelisah. Detak jantungku berkerja lebih cepat dan nafasku tak beraturan. Aku mendengus kesal karena efek ketergantunganku kembali kumat.

"Cepatlah pulang! Aku akan menggantikan ponselmu," ucapku datar sambil memungut ponselnya yang sudah kuhancurkan tadi.

"Ajeossi!! Dimana aku bisa menemuimu lagi?" tanyanya yang menghentikan langkahku.

LUCIFER • Fallen Angel • || SugaBtsxTwice||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang