Tiga belas

1.3K 63 18
                                    

  Percayalah saya pernah jatuh dan hampir lumpuh. Tapi hanya saja saya terlalu pintar untuk membuat segalanya samar.

OoO

Happy reading guyys!!
Jangan lupa voute sama vomentnya yah:*.

Nanda POV*

Setelah kejadian semalam dipesta orang tuanya nathan, nanda tidak bisa tidur sama sekali karena didalam otaknya hanya ada nathan yang berciuman dengan shelly itu, entah kenapa hari hari ini dia merasakan ada yang panas dihatinya jika nathan berdekatan dengan perempuan lain selain dirinya.

Kring.

Kring.

Kring.

Alarm itu membangunkan gadis mungil yang masih terbalutkan selimut dibadannya, setelah sekejap nanda pun bangun dari tidurnya dan mematikan alarm yang sedari tadi berbunyi dan langsung berdiri menuju kamar mandinya.

"Oh anak tante udah bangun, sini cepetan sarapan dulu" Ucap tante trisa.

"Nggak usah tante, nanda udah telat karena nanda ada tugas disekolah" Ucap nanda.

"Ini kan baru jam setengah 7 sa-yang"

"Nggak mau kakak anter sayang"

"Nggak usah kak, yaudah semuanya dah, Assalamualaikum" Ucap gue dengan melambaikan tangan kesemua keluarga gue.

"Dasar anak jaman semarang" Ucap tante trisa dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

*


"Udah pak sampek disini aja, ini pak uangnya" Ucap nanda dengan mengasih uangnya kepak supir.

Setelah nanda sudah turun dari taxi, nanda langsung berlari kearah kelasnya dengan sangat tergesa gesa karena nanda tidak mau kalau dia sampai sampai dihukum karena dihukum itu sangat memalukan bagi nanda.

"Gue harus cepet cepet masuk ke kelas, terus ngerjakin tugas mtk yang dikasih bu rini cukup nggak ya waktunya" Batin nanda.


Braaaaak.

Nanda yang sedari tadi berlari dengan melihat jamnya bukan melihat jalan sekarang dia tertabrak dan buku bukunya pun lepas dari tangannya.

"Lo tuh punya mata nggak, lihat lihat donk kalau disini ada orang bukan asal tabrak aja, sakit woy sakit" Ucap nanda dengan membereskan buku bukunya dan bicarnya ngelantur padahal dia yang salah.

Dan setelah buku bukunya sudah terkumpul nanda berdiri dan melihat wajah siapa orang yang berani menabraknya dan tidak mau menolongnya untuk berdiri atau membantu untuk mengambil buku bukunya.

"Nathan"

"Nanda"

Ucap gadis dan pria itu bersamaan karena kaget nathan langsung meminta maaf kepada nanda, tetapi anehnya nanda langsung menghindar dari nathan.

"Nan gue mau minta maaf atas kejadian tadi malem dan gue juga mau ngomong-"

Belum sepenuhnya nathan melanjutkan kata katanya nanda langsung berlari dan berteriak "Gue udah maafin, gue sibuk ntar aja kalau mau ngomongnya lo entar ke cafe biasanya aja jam 03:00 ntar gue kesana"

Nanda Dan NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang