part 6

8.7K 317 8
                                    

{R}

Wija's hospital

Setelah mendapat telvon dari ayahnya fai yang masih dalam keadaan emosi langsung merumah sakit

Dengan langkah kaki yang besar dan emosi masih menguasai dirinyanya, ia dengan pasti terus melangkah

Sampai didepan pintu dimana bundanya dirawat, fai langsung membuka pintu

Klekk..

Bersamaan dengan pintu terbuka dia berkata " ada ap---" ucapannya terpotong

Karena merasa kaget bunda langsung menatap putranya tersebut "ucap salam dulu fai, kamu islam kan?" Kata bunda ke fai

Fai membungkukkan sedikit badannya tanda maaf "maaf bunda, assalamualaikum" ucap fai

Orang yang ada didalam melempar senyum ke fai"waalaukumsalam" ucapnya

Seorang pria yang tengah duduk dipojok sofa menatap fai dengan tatapan puas dan ya sepertinya bahagia "woy kampret sini lo duduk" perintahnya seraya menepuk-nepuk sofa kosong disampingnya

Fai yang mendengar itu tanpa buang-buang waktu langsung berjalan menghampiri dan dududk disamping orang tersebut "kenapa lo" tanyanya

Pria tersebut masih terus tersenyum senang dengan keadaan ini "gue senang banget kalau bentar lagi lo jadi adik ipar gue" senyum lebar terukir diwajah ganteng dari pria tersebut

Ia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya ini dan melempar senyum devilnya ke sahabatnya itu "tapi bagi gue musibah" bisiknya dengan pelan dan penekanan

Pria tersebut berdiri dari duduknya dan bertolak pinggang dihadapan fai dengan marah, tatapannya pun sudah sepertinya berubah"maksud lo apa HA!!" Marahnya

Fai yang menyadari kesalahannya ke sahabatnya hanya bisa berdema kearah sahabatnya "sorry" katanya

Setelah mendengar ucapan maaf dari fai pria tersebut atau sahabat fai klangsung kembali ke posisi duduknya "lo nggak nanya dimana dia?" Ia mencoba untuk melemparkan pertanyaan pancingan ke fai

Fai hanya memutar bola matanya "baiklah dimana dia?" Ucapanya

Pria tersebut mengarahkan pandangannya ke atad phalovon kamar perawatan bunda tiara "adik gue sakit tadi pingsan" jawabnya

Sebuah guratan kesedihan terpancar diwajah sahabatnya itu, fai tau kalau sahabatnya itu sangat mencintai adiknya

Kesahalahan masa lalu yang membuat sahabatnya tersebut menjadi sensitif mengenai perempuan dan apa lagi membahas mengenai adiknya

Fai hanya mengangguk dan ber~~Oh riah dengan jawaban yang dia dapatkan dari sahabatnya tersebut

Dan sahabatnya menunggu jawaban dari fai tapi tidak membuahkan hasilnya "lo nggak penasaran? Bagaimana adik gue gitu" tanyanya lagi

Sebenarnya fai sudah bosan didalam keadaan gini, apa lagi harus ladeni sahabatnya satu ini yang tidak kalah berengseknya dengan dika

"Ya ampun restu lo bisa diam nggak? Pusing gue dengar lo ngoceh tidak jelas" ucap fai yang memang sudah sedari tadi nahan kebosanannya

Restu yang tak lain adalah sahabat fai memandangnya dengan tatapan muak dengan sifatnya, karena dia memang tau gimana psikologisnya fai yang memang masih terpuruk dengan masa lalunya, tapi sampai kapan?

"Tidak jelas? adik gue itu calon istri lo dan lo katakan tidak jelas" kata restu dengan nada yang menahan emosi tapi sangat jelas didengar oleh semua orang sehingga kedua orang tua fai berbalik melihat mereka berdua

With LoveeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang