Part 21

8.8K 247 6
                                    

{R}

   

    
  

   

Didalam kamar tempat dimana clau dirawat, suasana kamar saat ini sangat mencekam karena fai harus menjadi terdakwa atas kejadian ini dia dituntut untuk menjelaskan semua apa yang terjadi semua para orang tua menuntut penjelasan apalagi ayah dan bunda yang membawa clau kerumah sakit ini

"Bunda mau kamu jelaskan apa yang terjadi sehingga istrimu datang dengan mata yang sembab kerumah!!" Kata bunda fai dengan wajah yang penuh tanda tanya

Tidak ada pilihan lain kecuali dia berbicara jujur karena memang diposisi ini dialah yang salah, memperlakukan istrinya yang memang mempunyai tingkat sensitif dan mood yang berubah-ubah

Ia menarik nafas dalam-dalam untuk menguatkan dirinya untuk menceritakannya, semua alur cerita begitu mengalir dimulutnya tanpa ada yang terlewat sedikit pun dan benar semua tatapan tidak percaya nampak di wajah para orang tua, sehingga membuat bundanya menjatuhkan airmata dikala ia dan tidak kalah dengan ayahnya sendiri matanya sudah berapi-api menahan marah, wajahnya pun sudah merah dan tangannya pun sudah bergerak dan...

Syuurrrr

Tangan Ayahnya bergerak mengambil gelas air minum depannya dan menyiramkan ke wajahnya, sehingga membuat bunda dan mertuanya terjingkrak kaget dengan perlakuan ayahnya

"Ayah sudah mengingatkan kamu fai sesibuk-sibuknya seseorang dengan pekerjaan tetap keluarga nomor satu nah ini istri kamu yang lagi mengandung anak mu sendiri yang merengek lapar dan kamu lebih mementingkan dokumen-dokumen sialan itu tanpa melihat istri kamu saat bicara, kamu liat sekarang dia terbaring disana seandainya ini lebih parah kamu akan menjadi orang yang paling bersalah, kamu baru calon ayah tapi sudah membuat calon anak mu tersiksa gimana dengan nanti kalau mereka lahir apakah dia akan mendapat kasih sayang yang cukup sedangkan ayahnya sibuk kerja" marahnya seorang tuan hanum tidak ada yang berani menghentikannya, setiap tutur kata yang dia ucapkan sangatlah benar di sematkan pada fai

Baru kali ini fai tidak berdaya didepan keluarganya, wajah yang begitu wibawa dan dingun kini telah hilang yang ada hanya wajah penuh penyesalan "Maafkan saya ini terakhir kalinya saya membuat istriku ďan calon anak ku berada dalam bahaya itu tidak pernah terfikirkan di benakku, saya benar-benar menyesal" jawabnya

Melihat wajah penyesalan diwajah menantunya membuat tuan wijaya angkat bicara "Sudahlah hanum clau dan janinnya juga tidak kenapa-kenapa dan fai juga sudah menyesal" ucapnya walaupun ia sendiri sebagai seorang aayah juga merasa khawatir

Walaupun ia sudah dibuat untuk berhenti oleh besannya tapi tidak membuat emosinya menyurut "Ini terakhir kalinya kamu membuat mereka terlantar hanya karena sebuah kerjaan, INGAT ITU RIFAI" teriaknya, siapa pun yang melihat tuan hanum marah seperti ini seperti melihat seorang rifai dimasa tua nanti

"Bundaaaaaa" suara rengekan yang begitu pelan namun mampu membuat semua orang berdiri dan berjalan kearahnya

Mendengar suara rengekan istrinya fai langsung berjalan lebih dulu "sayang" ucapnya seraya ingin memeluk tubuh istrinya namun harus terhenti karena penolakan istrinya

"Tidak mau, bundaa" entah apa yang membuat clau menolak pelukan yang selalu membuatnya nyaman dan beralih ke mertuanya

"Kamu liat betapa sakit hatinya istri mu" ucap tuan hanum sengit ke fai

Mertua clau memeluk tubuh clau dengan erat seraya mengelus punggungnya "Ssstt, sudah ya sayang ada bunda disini" ucapnya yang terus menenagkan menantunya itu
 

With LoveeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang