part 4

9.6K 322 4
                                    

{R}

 
.


.


.


.


Darah cantik yang masih bergelut dengan mimpinya tiba-tiba terbangun dikala Jam didinding berdetak dengan nyaring disaat sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Dia bukan perempuan yang malas bangun pagi, dia bukan perempuan yang tidak memiliki tujuan pada pagi hari, dia adalah wanita karir.

Diberjalan menuruni anak tangga satu persatu

"Pagi mom, pagi dad" sapanya keorang tuanya seraya mencium pipi mereka

"Pagi sayang" jawab mommy

Frendo menatap anaknya "Oh iya sayang,  kakak mu sebentar sudah pulang jadi daddy mau kamu cepat pulang ya" katanya

"Ada apa sih nih" batin clau

Clau tersenyum tipis ke daddynya "iya dad" jawabnya dan melanjutkan kembali sarapannya

Dia berdiri dan mengambil tasnya "Mom dad, clau berangkat dulu yah" katanya

"Iya sayang hati-hati dan ingat cepat pulang yah" katanya mengingatkan clau

Clau menghela nafas "Iya, clau ingat" jawabnya  berjalan mencium mom dan dadnya

 

Diperjalan kerumah sakit clau masih bingung dengan sikap kedua ortunya yang sepertinya ada yang disembunyikan dari dia.

Berbagai pertanyaan timbul diotak clau

Tak terasa Mobil clau masuk kedalam area rumah sakit dan memparkirkan mobilnya khusus para dokter tapi berhubung clau orang penting jadi dia dapat tempat parkir jauh dari para rekannya semua dan tentu tempatnya aman

Hanya tenaga medis senior dan pegawai yang lama yang tau kalau clau adalah anak dari frendo wijaya yang merupakan ahli waris dari rumah sakit ini

Clau keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah sakit yang tinggal beberapa belokan sudah mencapai ruangannya

"Selamat pagi dok" sapa rekan kerjanya

Clau tersenyum kemereka yang menyapanya" pagi" jawabnya dengan sangat ramah

Clau memagangi kepalanya yang sakit tiba-tiba, dengan pelan dia berusaha untuk sampai diruanganya

Klekk...

Rasa pusing dikepalanya makin menjadi, tapi dia tau apa penyebabnya "anemia lagi, oh tidak" katanya seraya menudukkan kepalanya dimeja kerjanya

Hal yang paling ia takuti adalah disaat mommynya tau dan itu akan mmenjadi runyam dan bisa-bisa dia akan tidak masuk kerja selama seminggu

Dia membuka laci mejanya mencari obat yang biasa dikonsumsi namun nihil "habis" gumanya lelah

Clau berdiri  dan mencoba berjalan keluar memanggil patnert kerjanya yang tengah menyiapkan alat pemeriksaan yang akan dia pakai

Melangkah demi selangkah clau mencobanya sampai kakinya tidak kuat menahan beban dirinya dan

Brukk....

Tubuh clau jatuh begitu saja didepan pintu dan bersamaan itu patnert kerjanya tengah ingin memanggil clau

Claudya pov on....

Bangun dengan kondisi pusing dan badan yang rasanya ingin remuk membuat ku ingib berteriak, tapii... tunggu dulu ini bau obat-obatan, OMG jangan bilang aku dirawat ohh tidakk....

With LoveeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang