Brakkkk...
Suara bantingan benda yang berat terdengar begitu nyaring didalam ruangan yang begitu luas dengan suasana begitu mencekam
"Apa yang selama ini kalian kerjakan di perusahaan ini HA!!" teriaknya dengan lantang didepan wajah para kariawannya sehingga membuat semua kariawannya tidak sanggub untuk menjawab pertanyaan dari atasannya itu
Masih dengan emosi yang tidak merendah ia menatap geram kearah kariawannya "Tinggalkan surat pengunduran diri kalian di meja masing-masing" ucapnya, keputusan yang sudah dia ambil adalah keputusan sudah final tidak ada yang bisa mengganggu gugatnya
Mendengar keputusan atasannya membuat para karyawannya menatapnya tidak percaya dan syok "Maafkan kami pak" ucapnya seray membungkukkan badannya
"Bodoh!!!" balasnya dengan wajah meremehkan
"Beri kami kesempatan ke---" ucapan salah satu dari mereka namun apalah dayanya ia harus menghentikan ucapannya dikala mendapat teriakan yang begitu lantang
"KELUARRR" usirnya yang menunjuk pintu keluar dengan mata yang sudah mereh akibat marah
Terdengar hembusan nafas pasrah dan frustasi dari para karyawan yang mendapatkan sebuah mimpi buruk, atasannya yang sudah berada dipuncak kemarahan seperti ini tidak ada yang bisa mengentikannya
Namun berbeda dengan sang sekertaris yang yang merasa kasihan kepada karyawannya itu "Silahkan keluar" ucapnya depan pelan tanpa menyinggung siapa pun
Sepeninggal karyawan ia berjalan menuju pintu ruangannya "ikuti saya" ucapnya tanpa menoleh kearah belakangnnya
Tanpa buang waktu ia memasuki setiap ruangan perlantai di perusahaannya, namun diluar ekspektasinya ia mendapat kejutan dari para karyawannya yang tengah berkumpul disebuah meja seraya terus mengobrol tanpa mengetahui keberadaan atasannya yang tengah menatapnya marah
"Gue dengar beberapa kepala devisi dipecat" gosip karyawannya dengan serius
"Serius lo?"
"Pak rifai sendiri yang menyuruhnya menyimpan surat pengunduran diri" jawabnya
Merasa muak ia melangkahkan kakinya masuk kedalam dengan menepuk tangannya dengan keras sehingga membuat para karyawannya menoleh kearahnya dengan wajah yang syok "ini kerjaan kalian kalau dikantor kerjanya hanya menggosip HA!! Pantasan tidak ada kerjaan kalian beres" teriaknya yangmembuat para karyawannya hanya menunduk bersalah
"Maafkan kami pak" ucap mereka semua
Sang atasan yang mendengar penuturan karyawannya hanya berekspresi datar "Catat nama mereka dan potong gajinya 45%" perintahnya dan langsung meninggalkan ruangan tersebut dengan tangan dimasukkan kedlam saku celana
Entah ini sebuah musibah atau bencana alam yang terjadi perusahaannya, hampir semua ruangan yang ia singgahi semuanya tengah mengobrol dan kerjaannya diringgal begitu saja sehingga membuatnya mengambil langkah lebih yaitu pemotongan gaji 45%
Tidak sampai disitu ia juga harus menegur beberapa karyawannya yang memakai rok dan kemeja yang terlalu ketat sehingga membuatnya semakin stres dengan sifat anek dari karyawannya
Langkah kakinya terus melangkah disetiap ruangan sampai diruangan terakhir yang akan ia kunjungi namun disaat ia ingin membuka ruangan tersebut indra penciumannya bekerja dan indra penglihatannya menatap pemandangan yang sangat tidak layaki dilihat
"Mana kepala OB ini?" Tanya dika ke ob yang tengah membelakangi mereka dan langsung memutar badannya , betapa kagetnya melihat siapa yang datang
"A..nnuu pak di...a izin ha...rii i..nii" gagap ob tersebut
"Begini kah kalian semua kerja HA?? Ruangan kalian BAU TIDAK LAYAK BUAT DITEMPATI" teriak fai kepara ob.
"Ma...afkan ka..mi pa..k" jawab salah satu ob dengan badannya yang sudah bergetar dan ketakutan.
"Kalian itu OB, bersihkan ruangan sendiri saja tidak bisa, liat barang-barang kalian berserakan dan baju tergantung kiri kanan apakah kalian mau mengundang penyakit masuk dikantor ini HA?" Penilaiian fai melihat kondisi ruangan tersebut dan pegawainnya haya bisa menunduk
"Telvon kepala OB dan suru menghadap ke ruangam saya sekarang juga" perintah fai diangguki oleh para pegawainya dan fai berjalan keluar ruangan tersebut yang masih menutup hidungnnya, emang terkesan kurang sopan tapi beginilah fai agar pegawainya cepat memahami maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Lovee
RomanceMereka yang dipertemukan karena takdir yang telah dituliskan oleh yang kuasa dan dipertemukan dengan jalan perjodohan keluarga masing-masing , namun mereka tidak dapat menolak takdir yang akan dijalani kedepannya. Dua insan manusia dari keturunan ad...