Tiga Belas - Fake Friend?

1.8K 78 0
                                    

Steffi dan Iqbaal sedang menikmati es krim. Mereka sangat lelah akibat aktivitas-aktivitas yang mereka lakuan di mall.

"Seneng gak?" Tanya Iqbaal yang dibalas anggukan dari Steffi.

"Tapi aku pegel nangis." Steffi memegang mata-nya yang sembab akibat menangis saat mereka berdua melihat bioskop.

"Haha, kamu mah terlalu menghayati, makannya nangis." Ucap Iqbaal diiringi tawa menggelegar-nya.

***

Ceklek

Bugh!

Barusaja pintu dibuka, Iqbaal segera menonjok pipi Aldi. Salsha, Steffi, dan Raffy yang kebetulan berada di TKP sontak terkejut.

Tanpa basa-basi Salsha segera menarik Steffi --yang tak kunjung berhenti menangis sambil memegangi tangannya-- dan Raffy untuk pergi dari TKP. Salsha yakin, semuanya akan baik-baik saja. Yang terpenting jangan sampai Raffy tau masalah apapun yang sedang dihadapi keduanya.

"Dasar lo baj*ngan!" Iqbaal mulai tak bisa menahan amarah nya. Aldi diam, ia tak berkutik sama sekali.

"LO GAK SUKA YA SAHABAT LO BAHAGIA? KENAPA LO NGEHANCURIN KEBAHAGIAAN GUE, SAHABAT LO SENDIRI? OH, ATAU MUNGKIN LO GAK PERNAH NGANGGAP GUE SAHABAT?"

***

Iqbaal tersenyum melihat Steffi yang sedang memakan Bakso dengan lahap. Steffi yang menyadari itu mulai merasa risih.

"Ngapain kamu liat-liat aku?" Tanya Steffi.

"Gapapa, cantik aja."

Tiba-tiba kursi diantara mereka yang seharusnya kosong di duduki oleh seseorang. Iqbaal dan Steffi memasang muka marah pada seorang lelaki itu.

"Bas, mending lo minggir. Gausah ganggu gue," usir Steffi.

Bastian hanya menatap santai mereka berdua, "Gausah bohong, gue tau kok kalau kalian itu engga pacaran."

Iqbaal dan Steffi kaget, darimana Bastian tau?

"Kalian tanya darimana gue tahu? Gue tahu dari Aldi. Kalian pasti kenal Aldi si Alvaro Maldini itu kan?" Bastian tersenyum miring.

Entah apa yang Bastian pikirkan, ia mengambil pisau dan memainkannya. Karena teledor, Bastian ditabrak seseorang membuatnya menyenggol Steffi.

"Auwhh," Steffi merintih kesakitan ketika pisau Bastian mengenai tangannya.

"Steff, so--sorry. Gue gak bermaksud, harusnya pisau itu kena Iqbaal."

"Ck, sorry sorry."

Iqbaal segera berdiri dan menggandeng Steffi untuk pergi dari Restaurant ini.

"Brother, cepet-cepetan banget sih brother."

***

"Jadi ini semua ulah Bastian?" Tanya Salsha diakhir cerita Steffi.

Steffi mengangguk.

"Mendingan lo pergi darisini, kalian berdua!"

Teriakan Iqbaal terdengar hingga kamar Raffy. Steffi menatap Salsha panik, begitu juga sebaliknya.

"Tante, Raffy mau kebawah ya."

"Raffy jangan, kamu ngapain kebawah? Disini aja sama Tante." Cegah Salsha berharap Raffy mau menurutinya.

"Itu kenapa ya Tan? Kok Daddy marah-marah gitu?" Dengan polosnya Raffy bertanya.

Salsha menggeleng, "mereka lagi nonton film. Itu suara tokoh yang di film, bukan suara Daddy kamu."

Steffi bergegas berlari keluar kamar setelah perban nya sudah benar-benar terpasang. Salsha tak boleh ikut keluar, ia harus menjaga agar Raffy tetap di kamar dan tidak melihat perkelahian Iqbaal dan Aldi.

***

Steffi sangat kaget saat melihat yang bertengkar dengan Iqbaal kini bukan hanya Aldi. Bastian, ia juga ikut.

Tanpa basa-basi Steffi bergegas menengahi mereka.

"Stop!"

Ketiganya berhenti memukul satu sama lain.

***

Setelah berhasil menidurkan Raffy, barulah Salsha turun kebawah. Ia terkejut melihat ada tiga lelaki --Iqbaal, Aldi, dan Bastian-- yang duduk di sofa bersama dengan Steffi.

"Kalian gak perlu berantem kayak tadi. Kaya' anak kecil tau gak." Ucap Steffi.

Salsha ikut duduk di sebelah Steffi dan menatap ketiganya garang.

"Abis Iqbaal duluan." Aldi menyalahkan.

"Kalau lo gak kaya' gitu gue juga gak akan mulai kali. Dan lo, bisa gak sih lo gak ngerusak hu--" ucapan Iqbaal terpotong.

"Baal, jangan kaya' anak kecil. Kalian bertiga salah dan gak ada yang bener. Mendingan sekarang kalian minta maaf!" Perintah Steffi.

Iqbaal, Aldi, maupun Bastian hanya diam. Mereka tidak menghiraukan perkataan Steffi.

Brak!

"Se-ka-rang!"

Ketiganya bergegas berjabat tangan satu sama lain dengan tatapan takut. Mereka baru melihat Steffi semarah ini.

Salsha hanya bisa menahan tawa-nya melihat tiga lelaki yang biasanya sangat garang barusan terlihat sangat gelagapan.

***

A/n : oke ini chapter terpanjang yang pernah gue tulis. Semoga kalian suka❤Tapi kayaknya abis ini gue gaakan cepet-cepet update nih cerita deh. Gapapa ya?

Minggu, 29 Jan 2017.

Become A Family❌IqbaalSteffiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang