Dua Puluh - Semua Salah(ku)nya

1.8K 65 0
                                    

Iqbaal menggenggam tangan Steffi, ia mencium tangan Steffi berkali-kali. Berharap gadis nya bangun dan memaafkan semua kesalahan nya.

"Steff, bangun aku disini sayang. Aku janji gak akan bikin kecewa kamu lagi, aku janji gak akan bikin kamu sedih, aku janji bakalan bikin kamu selalu bahagia. Tapi kamu bangun ya?"

Iqbaal, ia tak tega melihat gadis nya terbaring lemah di rumah sakit dengan banyak peralatan yang menempel di tubuh nya.

***

"Steff, maafin gue." Lirih Zidny, ia tak berhenti menggenggam erat tangan Steffi.

"Steff, lo udah baik banget sama gue, lo udah peduli banget sama masalah gue, lo udah- lo-" Zidny tak bisa melanjutkan kata-kata nya. Steffi terlalu banyak membantunya bangkit.

"Steff, bangun ya, ini semua cuma salah paham." Tanpa sadar, air mata Zidny menetes.l

Ceklek

Zidny segera bangkit dari duduk nya saat menyadari kehadiran Iqbaal. Namun, semua sia-sia karena Iqbaal kini sedang menatapnya tak sedap.

"Kenapa lo kesini?" Tanya Iqbaal dengan wajah datar.

"Aku cuma mau jenguk Steffi kok."

Iqbaal tersenyum miring, "Steffi lagi istirahat, dia lagi tidur. Dia gak akan liat acting nangis lo."

Zidny segera mengusap air mata yang tadi jatuh di pipi nya. "Iqbaal, semua ini cuma salah paham, kita harus jelasin ke Steffi."

"Kita? Elo aja. Bukannya elo penyebab semua ini? Masalah ini? Sampe Steffi jadi kaya gini? Bukannya elo penyebabnya? Terus, kenapa gue harus ikut minta maaf?"

Zidny menunduk, ia tak lagi mau menatap wajah Iqbaal. Perlahan ia melangkah menjauh dari Iqbaal dan Steffi.

"Dasar pembuat masalah!" Cibir Iqbaal.

***

Steffi menatap sekeliking kamar, sangat sepi. Kenapa ia di tinggal sendirian? Kemana semuanya?

Steffi melihat sepucuk surat di rak sebelah brankar nya. Perlahan tapi pasti, tangan Steffi mengambilnya.

---

Steff, maafin aku. Aku bener-bener jahat sama kamu. Tapi, semua cuma salah paham. Kamu salah paham.

Steff, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat buat kasih tau semuanya.

Steff, Iqbaal itu mantan suami aku. Tapi waktu aku tau kalau dia itu pacar kamu, aku udah ikhlas dan gak mengharap dia balik ke aku lagi.

Steff, kemarin aku nemuin Iqbaal cuma buat minta maaf atas kesalahan aku di masa lalu. Aku cuma mau meluruskan semuanya.

Jadi, jangan marah ya dan maafin aku.

Zidny.

---

Steffi menutup mulut nya tak percaya, sejahat itukah dirinya hingga tak mau mendengarkan penjelasan dari sahabatnya? Dia jahat! Benar-benar jahat!

Ceklek

Pintu terbuka, disana terlihat Zidny yang kaget melihat Steffi sudah bangun.

"Steffi!" Pekik Zidny, is segera berlari memeluk Steffi.

"Zid, aku udah baca. Aku minta maaf juga ya."

Zidny mengendorkan pelukan mereka, "jadi, kamu maafin aku?"

Steffi tersenyum, ia lalu mengangguk mantap.

"Steffi!" Pekik seseorang di ambang pintu, pandangan Steffi dan Zidny beralih pada seorang pria yang berdiri di ambang pintu, Iqbaal.

"Kamu ngapain sama dia? Dia kan udah bikin kamu sakit." Ucap Iqbaal menyeret Steffi menjauh dari Zidny.

"Iqbaal! Zidny udah jelasin semuanya dan aku udah tau kalau kamu itu mantan suami nya Zidny. Baal, Zidny cuma mau minta maaf sama kamu, ini semua salah aku."

To be continued.

Become A Family❌IqbaalSteffiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang