Second♥

342 16 0
                                    

Sudah di revisi,happy reading

Acara yang Ayla tunggu-tunggu akhirnya datang. Setelah meminta izin dari ayah dan bunda,akhirnya dia diperbolehkan untuk pergi dengan syaratnya harus diantar oleh kakaknya Rofher. Dia adalah kakak yang sangat sayang dengan Ayla,mungkin karena dia anak perempuan dari keluarga ini. Jangankan pergi acara hari ini,untuk  berkuliah di Singapura,Rofher awalnya tidak mengizinkan walaupun orang tua Ayla telah memberi izin. Tapi dengan bujuknya dan bunda akhirnya Alya diizinkan Rofher.

"Ayla turun kek,ntar telat kakak juga yang kamu salahin"teriak Rofher.

"Iya kak,bentar".

"Nah gitu,baru adek kesayangan"sambil mengelus lembut kepala Ayla.

"Bunda,ayah Ayla pergi dulu. Ayla akan usahain pulang cepat kalo kakak gak pacaran dulu"ejek Ayla.

"Ayla percayalah kakak akan menjemputmu dulu,bukan pacar kakak. Lagian pacar kakak siapa? Kamu kebiasaan bikin kakak baper dek".

"Canda doang kak. Pergi yok".

"Bun pergi dulu ya"pamit Rofher.

●●
Malam ini terasa sangat dingin,mungkin karena pakaian yang Ayla gunakan terlalu terbuka membuat dingin terasa menusuk dibadan. "Kamu kedinginan dek?"tanya Rofher.

"Lumayanlah kak,tapi gak apa kok. Ayla udah biasa juga di Singapura kayak gini".

"Makanya baju itu yang bener bener aja".

"Iyaya,Ayla masuk dulu ya"pamitnya.

"Iya,nanti kak jemput,kabarin aja".

"Iyaa kak Rofher".

●●
Suasana didalam sekolah Ayla terasa sangat berbeda. Mungkin karena dia sudah lama tidak mengunjunginya. Sekarang gedung-gedungnya semakin banyak,cat dindingnya pun sudah berubah. Guru-guru yang ia kenal dulu tidak lagi nampak,mungkin mereka telah pensiun atau mencari pekerjaan baru. "Ayla?" sapa seorang gadis didepan Ayla.

"Hei,apa kabar Ran? Bagaimana kuliahmu,aku dengar selain kuliah kamu juga bekerja di perusahaan papamu"tanya Ayla.

"Iya La. Sekarang ini aku sedang sibuk-sibuknya dengan karirku. Mungkin karena aku anak satu- satunya papa ingin mewarisi semuanya kepadaku. Ini saja aku harus sangat membujuk papa untuk ke Indonesia. Susah La. Papa masih kayak dulu. Aku hanya diberi waktu 5 hari saja di Indonesia"jelas Ranne.

"Beruntunglah kamu punya papa seperti itu. Tapi sayang lho,setau aku kamu tidak ingin kuliah bisnis tapi karena takut dengan papamu,kamu terpaksa. Jadi ibaratnya kamu kuliah gak di pashion kamu. Hahaha".

"Mentang mentang kuliah di Singapore kamu sudah bisa menceramahi aku ya Ayla".

"Tidak Ran,kita kesana yuk. Sepertinya aku melihat Vanny disana. Tapi entah dengan siapa".

"Paling Fandy,mantannya dulu".

"Husst,jangan bahas itu. Yaudah kesana yuk".

"Iya La".

●●
Malam ini bisa dikatakan acara ini berjalan dengan lancar. Sambutan hangat dari guru guru menambah kegembiraan acara ini. Rasanya aku ingin kembali lagi ke masa SMAnya dulu.

Bruug..
"Maaf nona,saya tidak sengaja"ujar pria yang berbalut jas maroon yang menumpahkan minuman pada dres Ayla.

"Lain kali hati hati. Rayen?"tanya Ayla pada pria itu.

"Ayla? Kenapa kamu ada disini?"

"Kan aku sekolah disini".

"Iya tau,cuma Singapur kan.. Itu.."

"Apa? Aku sedang libur. Memang aku tidak boleh datang kesini?"

"Bo-boleh kok. Aduuh gak enak hati gue rasanya sama lo La. Padahal dulu gue sering banget ketawain lo karena impian lo ketinggian,sekarang malah kesampean. Salut gue sama lo"puji Rayen.

"Biasa aja kali Ray. Lagian kamu juga sukses di Amerika sana. Aku juga bangga sama kamu".

"Masih belom biasa pake 'lo-gue' ya?"

"Gak terbiasa Ray. Kan bunda sama ayah ngelarang"jelas Ayla.

"Iya paham kok Ayla. Btw gimana kuliah disana?"

"Seru kok. Tapi biasalah kendala bahasa mandarin akunya Ray. Disana gak pake bahasa inggris. Rencana aku setelah tamat beberapa bulan lagi,aku mau ke Oxford lanjutin kuliah"jelasku.

"Beberapa bulan? Cepatnya. Aku saja baru semester 3,kamu sudah hampir tamat saja. Bagaimana bisa?"

"Kamu taulah gimana aku Ray"

"Sombong"rutuknya.

"Nggak kok. Lagian akunya ma.."

"Bro balik yok?"potong pria dengan jas hitam itu.

"Vin kebiasaan kamu belum berubah deh. Kebiasaan orang lagi ngomong dipotong"rutuk Ayla.

"Lo Ayla? Kayla Angelista?"tanya pria tersebut.

"Iya Vin. Masa kamu gak kenal? Emang aku jauh kali ya bedanya?"

"Gak kok Ayla. Cuma rada aneh aja. Kan biasanya lo gak pernah pake short dress kayak gini. Prom waktu itu aja lo gak ikut karena pakaian. Sekarang baju lo gini. Ya wajarlah gue gak kenalin lo La"jelas Vin.

"Serah lo Vin. Lo ngapain kesini? Kan gue suruh nemenin Vanny disana".

"Rayen Putra Wangsa Kusuma,pacar tercinta lo rewel kayak anak kecil gak dapet permen. Capek gue. Lo susulin deh sana"

"Vanny? Kamu pacaran sama Vanny Ray?"tanya Ayla.

"Iya La. Mereka pacaran juga baru. Asal lo tau,baru sebulan pacaran,masa iya udah ribut kayak orang nikah. Ribet La. Masalah segede jagung bisa segede kebo kalau sama Vanny itu. Tadi aja kesini mereka berantem dulu gara gara jas. Kan ruwet. Untung pacar gue gak kayak gitu. Jadi gw santai aja"

"Lo bongkar aib gue njir. Diem atau lo jalan kaki!"ancam Rayen.

"Udahlah Ray,kan apa yang diomongin Vin fakta. Aku sih cuma bilang semoga kalian bisa lama. Ya gak ribut lagi. Kamu kan tau gimana Vanny. Gimanapun kan kamu yang milih Vanny jadi pacar kamu"

"Iya La. Maaf".

Kriing..
"Halo kak?"

"...."
"Iya dek juga mau pulang. Jemput lagi,jangan telat kak".

"....."
"Kak Rofher?" tanya Rayen.

"Iya Ray. Aku balik dulu ya".

"Hati hati ya La"ujar Vin.

"Kak Rofher masih kayak dulu?"

"Iya Rayen".

"Ni bocah anak orang mau pulang malah dialangin. Ntar kalo lo digebukin gara gara ngalangin adeknya pulang mampus lo. Gue gak bakalan nolong"ujar Vin.

"Kak Rofher gak kayak gitu kok Vin. Yaudah balik duluan ya. Salam untuk Vanny. Dari tadi cari dia gak nemu".

"Iya La,ntar gue sampein"ujar Rayen.

"Bye"

"Aylaa!"teriak Rayen.

"Iya?"

"Huuft,bagi nomor WA lo eh maksudnya kamu La".

"Boleh,hp kamu mana?"

"Nih"sambil menyodorkan handphonenya.

"Udah,yaudah aku balik ya. Salam untuk semua".

"Iya La".

Malam ini akan sangat berarti bagi Ayla. Tak ada perusuh dalam acara reuniannya,tawa ceria dari siswa perangkatan tampak dari raut wajah mereka.

"Terima kasih untuk semua guys".

Tunggu cerita lanjutannya yaah👋👋😘💞💕

RAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang