Matahari pagi memaksa masuk ke sela-sela kamar Ayla. Ia mengucek pelan matanya. Ia tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Yang ia ingat hanya dia ada di dalam mobil bersama Rayen dan kemudian ia terlelap.
VinAngeloinKarka
Ayla saya harap semua berkas tidak ada yang lupa kamu bawa dan langsung pergi ke tempat pertemuan. On time.Pesan dari Vin membuat Ayla mendengus kesal. Ia merasa Vin terlalu mengekangnya. Tapi bagaimana pun,Vin adalah atasannya.
Kayla Angelista M.
Baik pak.
(Read)Ayla langsung bergegas membersihkan tubuhnya setelah itu menggunakan pakaian yang pas untuk hari ini dan kemudian pergi menuju tempat pertemuan.
●●
Pagi ini Rayen membuat kegaduhan dengan berteriak di dalam apartemennya. Ia berteriak karena tidak menemukan pria yang biasanya membangunkannya pada pagi hari. Sambil memasukan roti kedalam mulutnya,Rayen kembali berteriak mencari papanya.
"Pa Rayen pergi dulu"teriak Rayen yang tidak menemukan sosok prian yang sangat ia cintai."Papaaa"
"Kamu gak usah teriak-teriak nak. Masih pagi"ujar papa Rayen dari balik pintu kamarnya.
"Pa gak kerja?"
"Jam 11.00 baru ke kantor".
"Pantes gak bangunin".
"Maaf,kemaren papa nyelesein semua tugas perusahaan. Papa baru tidur jam 3 nak"
"Baiklah. Papa jangan sering-sering tidur malam. Jaga kesehatan"
"Iya nak"
"Yaudah,Rayen pamit ya. Mau ketemu sama anak perusahaan papa pagi ini". Rayen mencium tangan papanya dan kembali tertawa kecil. Papanya hanya mengangguk-angguk dengan apa yang Rayen katakan. Setelah Rayen hilang dari pandangannya,pria itu kembali masuk kamar dan tidur.
Lobby hotel serasa penuh sesak. Banyak sekali orang yang datang dari 2 perusahaan besar ini. Ayla tampak kesulitan mencari Vin diantara kerumunan orang-orang. Tampak dari kejauhan,seorang pria melambaikan tangan seakan memberi tanda untuk Ayla menemuinya. Ayla yang paham dengan tanda itu langsung menuju ke arah pria itu. "Pak ini semua berkasnya". Ayla menyodorkan tumpukan kertas pada Vin. Vin masih belum merespon perkataan Ayla. Ia masih takjub melihat Ayla yang ada dihadapannya. Ia memerhatikan Ayla secara detail. "Pak?"Ayla membuyarkan pikiran Vin yang seakan masih tersihir dengan kecantikan wanita itu. "Ha-iya. Terima kasih. Apa kamu sudah sarapan?"
"Sudah pak. Bagaimana dengan bapak?"tanya Ayla.
"Sudah. Baiklah setelah Mr. Rayen datang kita akan mulai pertemuan ini".
Sekira 5 menit,Rayen datang bersama Stevany. Ia melihat gadis yang memakai rok selutut bewarna putih dengan kemeja dalam bewarna sama ditambah blezer bewarna biru langit dan tak lupa sepatu hels bewarna putih juga menghiasi kakinya. Ia sempat terpana beberapa detik melihat gadis yang ada dihadapannya sebelum Stevany menyenggolnya. "Pak,Mr Vin bertanya kepada anda dari tadi".
"Ha? I-iya. Maaf Mr.Vin saya sedang kurang fokus".
"Tidak apa. Mari kita mulai"
"Baiklah".
Pertemuan itu sedang berlangsung diruangan yang cukup luas di hotel tersebut. Vin sibuk mempelajari berkas-berkas yang dibawa Ayla sedangkan Rayen mempresentasikan hasil kerja karyawannya untuk proyek perusahaannya dan Vin. Setelah Rayen selesai,barulah Vin yang mempresentasikan. Pertemuan ini berhasil menyita seluruh waktu Vin,Ayla dan Rayen. Mereka sibuk dengan perusahaan mereka masing-masing.
"Colleagues let's lunch first. afterwards we go again"ujar Vin disela-sela rapat pertemuan itu."Pak semuanya sudah saya rapikan dan saya letakan dulu di dekat tas bapak"ujar Ayla sambil sesekali merapikan rambutnya yang membuatnya risih.
"Ikut saya sebentar". Vin menarik tangan Ayla menuju kolam renang hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYLA
RomancePengkhiatan seorang sahabat yang tak pernah disangkanya akan terjadi. Setelah mendapat kekuasaan,ia mengendalikan semua orang yang dia anggap lemah.Rayen sahabat Vin yang sempat merasa kacau karena Ayla wanita yang sangat ia cintai dan terpaksa mere...