Entah berapa banyak Rayen minum. Tak bisa dihitung lagi. Setiap kali habis,ia selalu meminta barista untuk menambah. Dan setiap kali juga Rayen diingatkan agat tidak minum lagi karena kondisinya sudah memburuk. Tapi ia tetap memaksakan kemauannya. Dari kejauhan tampak seorang wanita sedang memperhatikannya. Ya,Rayen sedang mabuk berat setelah mendengar ucapan Vin yang menyatakan kalau dia menyukai Ayla. Saat ini ia benar-benar hancur. Hatinya tidak sanggup lagi menerima ucapan Vin. Amarahnya sudah sampai ubun-ubun kepalanya. "Sorry sir, we will close. So you please come back to your home"ujar barista itu. Rayen langsung mengeluarkan beberapa uang dollar dari dompetnya dan membayarnya. Setelah itu ia berjalan sempoyongan keluar dari bar. "Sir,can i help you?"ujar wanita yang sedari menatapnya. Rayen hanya menangguk seakan setuju dengan wanita itu. Wanita itu langsung membawa Rayen menuju mobil Rayen dan wanita itu menyuruh orang lain untuk mengantar mobilnya ke apartemen miliknya. Dengan kecepatan tinggi,wanita itu melajukan mobil Rayen. Ia tersenyum melihat laki-laki yang sangat ia cintai ada bersamanya. Wanita itu melajukan mobil Rayen menuju apartemen miliknya. Setelah sampai,ia langsung membaringkan tubuh Rayen di kasur kamar miliknya. Ia membuka sepatu,jam dan membuka kemeja milik Rayen guna membersihkan tubuh Rayen. Rayen tertidur akibat minumannya. Setelah membersihkan tubuh Rayen,wanita itu langsung menelfon seseorang.
"Halo"ujar seseorang dari balik telfon itu."Lo berhasil buat dia hancur hari ini. Kerja bagus. Gw mau nikmatin waktu sama dia"ujar wanita itu.
"Oke. Komisi untuk gue jangan lupa"
Tuttuttuttut●●
Hari ini kantor libur. Ayla memilih untuk membersihkan apartemennya. Terlalu banyak debu didalam apartemen miliknya. Ia membersihkan apartemennya sangat detail dan memastikan tidak ada debu di apartemennya. Sedang sibuk membersihkan dibagian jendela seseorang mengetuk pintu apartemennya. Ayla langsung berlari menuju pintu dan membuka pintu. Seseorang bertubuh tinggi,ditangannya ada sebuah bucket bunga mawar yang sedang. "Vin?". Ayla yang tau dengan ciri- ciri fisik laki-laki itu langsung menyebut namanya.
"G'morning sekretarisku"goda Vin."Kamu ngapain kesini?"
"Main"jawabnya enteng.
"Main apaan? Aku lagi bersih-bersih rumah Vin"
"Ho gitu ya? Aku bantu boleh?"
"Ha? Yakin? Ngerepotin Vin. Gak usah ya".
"Gak apa kok. Oh ya ni mawar untuk kamu"menyerahkan bucket bunga mawar yang sedari tadi Vin bawa.
"Makasih pak",Ayla terkekeh kecil dan kemudian mempersilahkan Vin masuk ke dalam apartemennya.
"Oh ya Rayen gak ada kabarin kamu kemaren?"
"Nggak"
"Gak ada WA kamu?"
"Gak juga"
Saat sedang asyik berbicara dengan Ayla,ponsel Vin berdering.
"Halo""....."
"Baiklah"
"Ayla aku izin dulu ya"pamit Vin setelah mendapat telfon dari seseorang.
"Ha? Okelah. Gak apa kok Vin"
"Besok aku jemput ya"
"Iya Vin. Hati-hati yah"
"Iya Ayla"Vin mengelus lembut puncak kepala Ayla.
Vin langsung pergi meninggalkan apartemen milik Ayla dan mengarahkan mobilnya menuju apartemen milik Rayen.
Seraya mengendarakan mobil,Vin menelfon seseorang.
"Halo""Tumben pagi udah nelfon?"
"Rayen ada ditempat lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYLA
RomancePengkhiatan seorang sahabat yang tak pernah disangkanya akan terjadi. Setelah mendapat kekuasaan,ia mengendalikan semua orang yang dia anggap lemah.Rayen sahabat Vin yang sempat merasa kacau karena Ayla wanita yang sangat ia cintai dan terpaksa mere...