06.Goblin

25 7 0
                                    

Selamat membaca!!!

Sheza POV:

Selesai rapat bersama para pemegang saham, bang Fino memintaku menyiapkan berkas-berkas yang akan dibutuhkan untuk dibawa pada pertemuan selanjutnya yang akan di adakan di Singapura.

Bunyi dering ponsel yang membuatku mengalihkan perhatianku dari layar monitor. Dan melihat Id penelpon tertera nama kak Rena.

"Ya kak??" tanyaku setelah mengucapkan salam.

".........."

"Iya,"

".........."

"iyalah kak, kan aku sekretaris nya.. Kenapa emang??"

"..........."

"Ye.. Bilang aja mau ikut, ntar aku bilangin sama bang Fino. Biar kita sekalian liburan." ucapku membuat kak Rena teriak kegirangan dan percakapan pun selesai.

Sebenarnya yang istri bang Fino siapa sih?? Kok mala aku yang ngatur jadwal liburannya.. Ungkap batinku spontan kepalaku ikut menggeleng lemah.

"Bang, berkasnya udah aku siapin. Aku email sekarang??" bang Fino menganggukkan kepalanya setuju.

Lalu kembali berkutat dengan berkas-berkas yang ada dimeja.

" oh ya bang, barusan kak Rena telpon. Nanya kapan kita berangkat ke.."

" apa Rena ingin ikut??" potong bang Fino cepat. Aku mengangguk.

" ya sudah, pesan tiket nya. Beresin semuanya abang taunya tinggal berangkat aja, oke??" tambah bang Fino, aku kembali mengangguk dan keluar dari ruangannya.

Setelah rapat selesai aku meminta izin kembali kekamar hotel lebih dulu, bang Fino mengiyahkan.

Badanku pegal-pegal karena belum sempat istirahat setelah penerbangan dari Indonesia ke Singapura.

Belum lagi rapatnya menghabiskan waktu begitu lama. Bosan pun melandaku sehingga beberapa kali aku harus menguap saat rapat berlangsung.

Dan sekarang saatnya berendam air hangat agar kepenatan ku berkurang dan kembali fresh.

"Aku baru ingat, kenapa Raffi mengutus sekretaris nya untuk rapat sepenting itu??

Kenapa bukan Dia sendiri yang menghadiri rapat??" pikirku berkelana.

Selesai berpakaian aku segera turun menuju restoran hotel. Kak Rena dengan keluarga kecil nya sudah menungguku.

Aku memutuskan akan jalan-jalan sebentar setelah makan dan memberi kak Rena dengan keluarga kecil nya waktu untuk bersama.

Aku melangkah keluar dari hotel, aku lebih memilih jalan kaki dari pada menggunakan kendraan yang disediakan pihak hotel. Dan..

Brruukk,

" aw.. Aduh maaf." ucapku pada orang yang sudah ku tabrak, karena sedari tadi aku berjalan menunduk sambil melamun.

Memikirkan kehidupan yang tengah kujalani tanpa mengerti alur yang sudah dituliskan sang author untukku.

" kamu??"

Suara yang pernah ku dengar sebelumnya, aku menoleh pada suara itu..

' gotcha'.. " Kenapa ada dia disini??" pikir ku. Aku mengedipkan mata memastikan aku tidak salah orang.

" maaf pak, aku tidak sengaja." ucapku tulus. Rasya tidak merespon, yah dia Rasya kakaknya Raffi.

Aku melangkah menjauh darinya, takut untuk menoleh padanya. Setiap pandangan kami bertemu dia pasti akan membuat ku takut karena tatapan tajam nya.

Heart and SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang