"Apa gue bisa jadi ibu kaya caca,ian. Apa nantinya gue gak kaya wanita itu"
"Lo pasti bisa dan harus bisa. Kalo lo kabur terus, apa bedanya elo sama nyokap lo. Bedanya nyokap lo ninggalin elo di tempat salah dan elo ninggalin thiya di tempat yang benar" tutup adrian berdiri meninggalkanku sendiri di sofa.
Perkataan adrian yang jujur itu seolah menamparku.
Apa aku sama seperti wanita itu? Benarkah?
Tiba-tiba ada sebuah tangan kecil yang memeluk leherku dari belakang. Kepalaku sedikit menoleh dan mendapati putri cantikku tengah memelukku.
"Omy... Omy kenapa sedih? Omy lagi mikirin apa sih? Omy mau gak lanjutin cerita lily lagi" pintanya sedikit merengek manja."Gak apa-apa sayang, oke omy akan lanjutin ceritanya, kita ke kamar ya" ucapku melihat putriku yang sepertinya sedang mengantuk itu. Kamipun ke kamar untuk tidur siang.
---------------------------------------***--------------------------------------
Usai menina bobokan thiya. Pikiranku melayang-layang. Aku teringat pada kejadian 7 tahun lalu saat tiba-tiba adrian marah dan memohon meninggalkannya.Flashback
Selama ini orang mengenalku sebagai wanita jalang, wanita perusak rumah tangga orang. Ya itu yang kulakukan, demi keegoisanku untuk bahagia aku rela menghancurkan cinta bahkan rumah tangga sahabat baikku. Tidak pernah ada cinta diantara aku dengannya. Dia hanya mencintai satu orang dan aku tau siapa dia, ya dia adalah gadis cantik, imut dan menyenangkan yang saat ini berstatus istrinya.
Sedangkan aku, hatiku menjadi beku setelah bertubi-tubi masalah di masa laluku yang kelam. Hanya satu cinta yang pernah terukir dihatiku, ya cinta yang diberikan oleh malaikatku, oma natri. Namun semua itu tak bertahan lama, oma memilih meninggalkanku sendiri menghadap sang pencipta. Saat itu, rasanya duniaku benar-benar runtuh, apa alasanku tetap hidup tuhan. Dia yang menyayangiku, yang memberikanku cinta dan kasih yang tulus kau renggut. Hanya 6 tahun engkau biarkan aku sedikit bahagia, kenapa kau merenggutnya dariku Tuhan. Apa yang harus aku lakukan ?
Aku hampir bunuh diri jika tidak dia yang menghentikanku.
"Apa yang lo lakuin dy, elo udah gila hah!" Bentaknya"Biarin gue mati ian, gue gak sanggup hidup. Gue gak punya siapapun di dunia ini. Buat apa gue hidup. Alesan gue idup udah gak ada. Gue pengen nyusul oma!"
"Lo pikir setelah lo nyusul oma, oma bakalan seneng liat lo! Gak dy, saat oma liat lo, dia bakalan sedih dan kecewa karna lo udah sia-sia'in idup lo. Lo lupa sama janji lo ke oma?"
Janji... Ya oma memaksaku berjanji bahwa aku akan hidup dengan baik, lulus, wisuda, punya pekerjaan, punya keluarga dan hidup bahagia sampai nanti tuhan memanggilku. Bahkan disaat terakhirnya sambil menahan rasa sakit, oma masih mengkhawatirkanku bahkan dia meminta adrian untuk menjagaku dan bersedia menemaniku sampai aku menemukan lelaki yang mencintaiku dengan tulus. Oma tahu bahwa hubungan kami tidak bisa lebih dari sekedar sahabat karna oma juga tau adrian begitu mencintai pacar 7 tahunnya itu.
"Lo punya alesan buat hidup. Lo berhak bahagia. Meskipun lo belum nemu orang yang akan buat lo bahagia setidaknya saat ini lo udah nemu seseorang yang peduli dan sayang sama lo dy. Gue... Gue akan selalu ada buat elo, dy." Ucapnya kala itu.
Tapi... Apa yang telah aku lakukan? sepeninggal oma, aku memaksanya bertanggung jawab terhadapku bahkan aku membuatnya meninggalkan gadis itu demi keegoisanku. Walaupun akhirnya dia berbuat licik dengan membuat mantan pacarnya hamil demi keluar dari belengguku. Meskipun dia telah menikah, hal itu tidak membuatku gentar untuk selalu berada di dekatnya dan mulai sedikit demi sedikit menghancurkan pernikahannya yang dipenuhi ketidakjujuran dan kegengsian dirinya untuk mengakui bahwa dia cinta setengah mati pada istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love (End)
General FictionSekuel Cupid, I Love You Warning 21++ (Tersedia di Google Book) 5 tahun, akhirnya aku memutuskan kembali pulang ke tanah air. Negara yang penuh kenangan pahit yang ingin kuhapus di buku sejarah hidupku. Memutuskan kembali berarti ada konsekuensi yan...