8. Arman si abg resek

7.4K 236 3
                                    

"kenapa gue malah nangis?"ucapku pada diri sendiri.

aku bangkit dan membersihkan tubuhku di kamar mandi. beberapa menit kemudian aku keluar hanya mengunakan kimono mandi. aku teringat belum memasukkan nomer hp Arman di hpku. setelahnya aku mencoba merefresh kontak whatsappku. terlihat foto whatsapp Arman di hpku. kubaca statusnya 'I dont need anything in the world, just Ayah is enough... LOVE Ayah, Always'

kurasa Arman sangat mencintai ayahnya. namun membaca kata-kata statusnya mengapa hatiku sedih.

DUG...DUG...DUG

suara pintu digedor bukan di ketuk, siapa orang yang tidak sopan itu sih? buru-buru kukenakan baju santaiku dan membuka pintu. seorang anak abg yang menyebalkan tengah menatapku dingin.

"ada apa?" tanyaku ketus

"gue laper tante"

"terus urusannya sama saya apa?"

"om adrian bilang, tante akan traktir saya selama disini"

WHAT !!! adrian said like that, dipikir aku babunya nih anak apa

"ayo tante, tante mau bikin gue mati kelaparan ya"ucapnya. aku segera masuk mengambil tas kecil berisi dompet juga kartu kamar. Arman jalan duluan tenyata dia mengajakku ke TP Mall. Kami berkeliling di gerai-gerai pakaian bermerk. Arman terlihat masuk kesana melihat-lihat baju disana.

Nih anak gimana sih, tadi dia bawel ngajakin makan. dia laper perut atau laper mata sih

Dia memilih beberapa baju dan sepatu yang menurutnya cocok kemudian membawanya ke kasir. dia menoleh kepadaku. aku membalas tatapannya 'APA' tanpa suara.

"tante gak bayar?"ucapnya padaku, aku hanya melongo.

"te, tuh yang antri dibelakang dah banyak, kok malah bengong sih. buruan bayar, ditunggu kasirnya nih"ucapnya dengan santai. bagai kambing congek aku mengeluarkan dompetku dan mulai memberikan kartu kreditku. kemudian dia mengambil belanjaannya dan pergi meninggalkan aku begitu saja

SIALAN !!!! NIH ANAK, ANAKNYA SIAPA SIH !!!!

***

Arman menolak makan di mall menurutnya tidak ada yang sesuai seleranya, diapun mengajakku ke restoran jepang, Hanamasa. saat aku hendak meraih kunci mobilnya dia menolak dan mengatakan padaku dia pantang disupirin cewek. saat aku bersikeras karena dia dibawah umur, dia menulikan kupingnya dan bilang dia bisa bawa mobil dari usia 13 tahun.

"kalo tante gak naik, gue tinggal"ucapnya dingin. meskipun hatiku dongkol setengah mampus aku akhirnya menurutinya.Karna malam minggu, restoran hampir penuh. aku sampai bingung mau duduk dimana, hingga akhirnya aku melihat meja ya bisa dibilang tidak kosong sih hanya dihuni oleh dua orang.

crap... sial kenapa mereka ada disini...

"hei... dy, sini aja dy" sapa lelaki resek itu kepadaku. refleks aku menoleh kearah Arman.

"tante pikir gue yang bilang, sorry ya te. gak ada kerjaan apa gue ngerjain tante"ucapnya santai. aku mencari kebohongan dimatanya namun sial dia jujur. dengan langkah malas aku menghampirinya yang duduk bersama istri yang sering mengajakku ribut.

"hey... long time no see" ucap wanita itu dengan nada malas

"ayolah honey, yang ramah dong sama atasan aku"

"males ah... ngapain? lagian ngapain sih dia ada disini bukannya dia dibandung?"

"maaf ya ny. Qodriyaksa yang agung, kalau ada meja yang kosong saya juga tidak mungkin gabung makan dengan anda disini"

Unexpected Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang