Selesai barbecue, mereka memilih untuk berenang bersama-sama. Aku melihat raut wajah putriku yang bahagia. Tegakah aku memisahkannya dari keluarga sementaranya. Alasan utamaku menginjakkan kaki lagi ke tanah air sebenarnya untuk menjemput putriku ini. Tapi melihatnya bahagia, aku jadi ragu. Namun jika pada akhirnya dia memilih hidup dengan mereka dan meninggalkanku seorang diri, aku akan ikhlas. Mungkin inilah jalanku, selalu hidup sendiri.
-----------------------------------***--------------------------------
Flashback
Mr. Aidan Ryker berkunjung ke kantor pusat sekaligus memimpin meeting penting perusahaan. Selesai meeting, Mas Aidan dan abel mengajakku makan siang di sebuah restoran tak jauh dari kantor.
"What's my schedule after this?"" After this, you have a meeting with Houghton company and tonight, you have dinner with sir houlbert"
"Apa gak bisa ditunda dinnernya?"
"Sorry mr. Ryker, i think this is an opportunity for you come to here so sir houlbert will be happy if you want to dinner with him"
"I dont like it. I'm sure, he will talk about his daughter again. He know that i was married. He is crazy, you know"
"Because mrs. Ryker never come here, so many of our clients think that news is wrong"
"Gue bener-bener gak tau cara ngebujuk istri gue buat tinggal disini...argh..."
Sayup-sayup kudengar percakapan kedua atasanku itu. Mr abel menolak untuk naik jabatan dan memilih menjadi sekertaris mr. Aidan. Sungguh dia orang yang sangat loyal. Padahal kalo mau, dia bisa jadi wakil presedir disini.
"Ah... You are coming, miss melody" sapa mr abel dengan ramah
"Hi dy, how are you?"
"Halo mr abel, mas aidan. I'm fine and very healthy if you want to know"
"Hahaha... Seneng mas dengernya. Gue rasa lo sudah gak ada masalah sama kerjaan, lo juga punya kehidupan yang baik disini, apa lo gak ingin jemput thiya? Lo jangan salah paham bukannya mas dan adrian keberatan tapi kami rasa thiya butuh ibu kandungnya dan lo juga stop kebiasaan lo yang workaholic, dy" kata mas aidan panjang lebar.
"Duh mas aidan kebiasaan deh tiap ketemu gue selalu ngomel...hehe... Kan gue dah janji ke mas bakalan bikin perusahaan mas tambah gede dan sukses"
"Thanks for your help. Tapi gue pengen hidup lo gak kerja mulu, dy. Trus kapan lo mau berkeluarga. Bunda nanyain mulu loh"kata mas Aidan. Mr abel terlihat tersenyum mendengar percakapan kami.
Sejak 8 tahun yang lalu, aku resmi jadi bagian keluarga Zulkifli-Ryker, mereka memperlakukan aku dengan sangat baik. ibunya adrian menyuruhku memanggilnya bunda, bàhkan beliau sering menelponku meski hanya menanyakan kabarku. Aku sangat bersyukur menemukan keluarga yang hangat dan mau menganggapku keluarga mereka. Rasanya aku sudah lama tidak ziarah kemakam oma. Kangen sekali, tak pernah satu haripun aku tidak rindu pada oma, namun aku hanya bisa mampu mengirim doa pada oma.
"Dy...lo dengerin mas ngomong gak sih" ucapnya setengah jengkel
"A...apa mas... Iya ody denger kok mas"
"Apa coba? Lo tuh ya, ckckckc. Jujur deh ke mas, lo belom move on dari papanya thiya? Come on talk to us, who is he, dy?"
"Mas aidan mah suka gitu deh. Mesti balik ke topik itu mulu' " ucapku setengah mencibir
"Lah elo di comblangin sana sini gak ada yang jadi. Eh calonnya dah kabur bahkan nikah lagi..." ucapnya sambil melirik abel. Abel yang merasa tersindir malah berpura-pura sibuk dengan tabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love (End)
Fiksi UmumSekuel Cupid, I Love You Warning 21++ (Tersedia di Google Book) 5 tahun, akhirnya aku memutuskan kembali pulang ke tanah air. Negara yang penuh kenangan pahit yang ingin kuhapus di buku sejarah hidupku. Memutuskan kembali berarti ada konsekuensi yan...