4. Masa Lalu yang Pahit

8.2K 244 2
                                    

Siapa dia, pacarnyakah? Tunangannya? Atau mungkin istrinya? Istrinya... Ah sudah 6 tahun lebih semenjak kejadian itu, tidak mungkin dia masih menungguku.

Kulihat wanita itu menggandeng pria itu dengan mesra. Pemandangan itu mungkin bagi sebagian orang wajar. Tapi mengapa hatiku begitu sakit. Bahkan begitu sakitnya seakan ada pedang yang menusuk jantungku macam adegan goblin saja. Lagi-lagi kulihat wanita itu menggandeng mesra dan manja, dan dia membalasnya dengan senyuman dan tatapan yang lembut. Ingin rasanya aku menangis
"Omy... Omy kenapa?" Tanya thiya.

"Iya omy lagi perhatiin apa, kok muka omy jadi sedih gitu" lanjut kafie.

"Kita pulang aja ya sayang, tiba-tiba omy gak enak badan. Ayok" ajakku pada kedua bocah ini. Tak ingin ketahuan, aku menggandeng keduanya dan berjalan terburu-buru bahkan aku tidak perduli dia akan sadar atau tidak. Yang penting kami pergi dari sana.

-------------------------------------***----------------------------------------

Tok...tok...tok

"Masuk" ucapku

"Kak, aku pikir kakak ngelonin thiya, gak taunya kakak disini" kata caca

"Kak melody kenapa? Apa ada masalah?" Tanya caca saat melihatku

"Oh..."

"Ada apa kak, apa kakak gak bisa cerita ke caca" ucap caca duduk di sisi ranjangku.

"Tadi..saat di mall gue ngeliat dia"

"Dia? Maksud kakak?"

"Daddynya thiya" ucapku malas dan ekspresi wajah caca sangat kaget.

"Jadi daddy thiya orang indonesia kak?"tanyanya, aku mengangguk membenarkannya

"Dia gak sendiri, udah ada wanita cantik disamping dia. Bodoh... Mana mungkin dia masih menunggu gue, gue yang udah ninggalin dia tanpa sebab dan menghilang dari hidupnya 9 tahun lebih. Mana mungkin, gue berharap dia masih menunggu gue"

"Kakak mencintainya?"

Cinta... Apa benar aku mencintainya? Apa ini yang dinamakan cinta? Entahlah aku bingung. Yang kutahu hatiku sakit saat dia bersama wanita lain

"Entahlah, gue gak tau sama perasaan gue"jawabku jujur

" Kakak cemburu dia bersama orang lain kan? Sakit liat dia jalan dan menggandeng mesra wanita lain. Itu berarti kakak mencintainya"

"Apa ini yang namanya cinta? Gue bodoh ya ca?"

"Enggak kakak gak bodoh. Kita gak bisa milih siapa orang yang kita cintai. Walaupun sakit liat dia dengan orang lain tapi kita juga gak bisa ngelepasin bahkan rela dia dengan orang lain"

"Apa yang harus gue lakuin ca, sakit...sakit banget ca" ucapku memeluknya dan menangis di bahunya. Bagaikan pelukan seorang ibu, caca menepuk pelan punggungku dan membiarkanku menangis untuk melepas semua bebanku. Dia tak sedikitpun menanyakan siapa lelaki itu. Dia hanya membiarkanku menangis hingga lelah dan tertidur.

Hari ini aku bermimpi, mimpi yang amat sangat pahit. Mimpi yang ingin kulupakan seumur hidup.

-OoO-

Papa adalah seorang kontraktor di surabaya. selama ini papa selalu sibuk keluar kota untuk bekerja sementara mama adalah ibu rumah tangga. karna tuntutan pekerjaan papa jarang dirumah membuat mereka jarang sekali bertemu. suatu hari, ketika aku pulang sekolah pintu depan rumah tidak terkunci. akupun langsung masuk dan hendak masuk ke kamarku. kemudian kudengar suara desahan seorang wanita di kamar mama dan papa. pintu kamar mereka sedikit terbuka, aku mengintip sedikit lewat celah pintu yang terbuka tersebut betapa kagetnya aku. terlihat sepasang pria dan wanita tanpa sehelai benangpun sedang bergumul di atas ranjang. pemandangan itu membuatku shock karna wanita itu adalah mamaku sedangkan pria itu bukanlah papaku.

Unexpected Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang