part 17

176 12 2
                                    

"Hei! Kertas lo jatoh"

Aku berbalik dan....

"What theee...... ini nyata kan bukan mimpi" itu adalah kata yang ada dalam batinku saat aku berbalik.
.
.
.
Jantungku masih berdegup tak karuan hingga rasanya pipiku seakan memanas.

Kejadian itu langka sekali. Kami bertemu tatap. Dia berbicara denganku. Bayangan itu terus menghantuiku.

Flashback on

"Hei! Kertas lo jatoh"

Aku berbalik dan....

"What theee...... ini nyata kan bukan mimpi" itu adalah kata yang ada dalam batinku saat aku berbalik.

Dia memberiku secarik kertas yang jatuh itu dan....

"Punya lo ?"

Aku hanya mengangguk menanggapi itu dengan jantung yang sudah lari maraton.

"Hati-hati" dia berkata lalu melenggang pergi.

Senyum mengembang tak ada hentinya di bibirku.

Flashback off

"Mimpi apa gue semalem bisa liat dia sedeket itu" batinku dengan riang.

Aku melajukan motorku dan perasaan senang tadi masih menghantuiku.
.
.
.
Esoknya aku berjalan menyusuri koridor dengan senyum yang terus mengembang.

"Jangan senyam-senyum ntar kesambet," kata seseorang dari belakangku.

"Biarin wleee" ternyata itu adalah junhyung yang baru saja tiba.

"Aneh! Kayak orang gila!"

"Bodo amat deh hahahaha."

"Beneran gila kayaknya" junhyung bergidik ngeri dan menatapku aneh.

"Heh kalo liat biasa aja dong gak usah kayak gitu banget. Lo kira gue setan apa sampek lo gidik-gidik gitu."

Wajahnya ia datarkan kembali dan berlalu mendahuluiku.

"Hai yuri...."

"Hai yon, seneng banget kayaknya."

"Tau aja sih lo ri."

"Ya iyalah gue tau status lo aja dari kemaren seneng banget gitu, kenapa sih ? Cerita dong yon."

"Rahasia hahaha, bye gue ke kelas dulu."

Aku ingin membuat yuri penasaran dan aku tidak akan menceritakan kejadian itu ke teman-temanku. Karena cuma aku dan tuhan yang boleh tahu.
.
.
.
Senja sore kunikmati di tengah balkon kamarku dengan earphone yang menyumbat di telingaku. Kejadian kemarin lusa masih mebuat hati ini tersenyum tanpa henti.

"Yonaaaa"

"Eh busyett ngagetin aja lo kak" ya kakakku sepertinya baru saja pulang dari luar kota. Dia memang sudah lulus kuliah dan bekerja di luar kota sekarang.

"Lo gak mau meluk gue gitu?" Tanyanya dengan PD-nya.

"Gak ah lo bau," kataku sambil jijik yang di buat-buat gitu.

"Eittss, gak boleh gitu. Sini-sini adik gue tersanyang."

Dia membekapku dengan bau badan yg masih menempel itu.

"Ihh lepasin kak, bau tau," kataku sambil menutup hidungku.

"Ya udah deh, berarti lo gak mau oleh-oleh dong?"

"Eittsss mau dong kak."

"Emm, bilang apa dulu dong."

"Udah ah kak tinggal kasih aja pake ribet segala_-"

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang