part 24 END ?

239 7 11
                                    

"Yoonaaa."

Semua orang sedang mengerubungi dan sampai akhirnya aku merasakan wangi-wangian khas rumah sakit.

Aku mengerjap mataku pelan dan perlahan wajah mama dan papaku terlihat.

"M..maa, yo..yona dimana?" Kataku dan memegang kepalaku yang terasa pusing untuk di buat berdiri.

"Kamu tiduran aja dulu yon, pusing kan kepalanya?mama ambilin air putih bentar,"

Aku mengangguk pelan dan ku lihat teman-temanku perlahan mendekat.

"Yon, lo kok bisa sampek pingsan sih, bikin khawatir tau gak." Yuri berujar dengan nada jengkel dan kesal.

Aku hanya tersenyum menganggapi dan seketika ingatanku tentang perkataan Dika beberapa jam yang lalu membuat satu tetes air mataku berlinang.

"Yona, lo gak papa, kenapa lo nangis?" Tanya salah satu temanku saat tengah melihatku.

"Loh yona kenapa, kok nangis tiba-tiba?" Mamaku tiba dengan segelas air dan langsung memberikan airnya padaku.

"Gak tau tan, tiba-tiba yona nangis gitu aja."

"Yon kamu kenapa?" Mamaku duduk di sebelah ranjangku dan mengelus pucuk kepalaku.

Sedangkan teman-temanku ada yang sudah pulang dan tersisa Yuri dan Dika. Mereka membiarkanku mengobrol dengan mamaku.

"Ma...., mama udah tahu kan kalau Junhyung sama keluarganya pindah? hiks...hiks."

"Yon, kamu tenang dulu, mama udah tahu dari kemarin, memangnya Junhyung gak ngasih tahu kamu ?"

Aku menggeleng lemas.

"Kamu makan supnya dulu ya, mama tinggal bentar, ngurus obat kamu, soalnya dokter bilang kamu kecapean juga."

"Iya ma."

Aku kembali melahap sup dan melihat Yuri dan Dika tengah berjalan menghampiriku.

"Yon,"

"Kenapa Dik?"

"Maafin gue ya,"

"Kenapa lo minta maaf?"

"Harusnya dari awal gue ngomong ke lo kalau Junhyung mau pergi dan gak seharusnya gue nurutin maunya Junhyung."

"Lo gak salah kok Dik, jangan ngerasa bersalah gitu, ini udah takdir."

Dika mengangguk paham.

"Yona,"

"Iya, kenapa ri ?"

"Lo sayang ya sama junhyung?"
.
.
.
Hari telah berganti dan hari ini teman-temanku sudah stay di rumahku sesuai perjanjian liburan.

Aku memutar dvd dan kami menonton disana dan pastinya ini dvd drama korea.

"Guys gue ke balkon bentar." Aku pamit kepada mereka dan mereka masih berfokus pada camilan dan layar persegi panjang di depannya.

Aku melangkah menuju balkon dan aku melihat balkon yang sunyi dan gelap. Balkon itu terlihat kosong dan menakutkan.

Tapi di balik ketakutanku tersimpan rindu dan sesal yang menjalar. Pertanyaan Yuri waktu itu serasa membuatku seperti orang bodoh.

Flashback On

"Lo sayang ya sama junhyung?"

"Ha?em..ga...gak tau Ri."

"Ayo lah yon, sadarin perasaan lo yang sebenarnya,"

"Iya yon Yuri bener kok." Dika ikut menimbrung percakapn kami.

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang