part 18

159 10 2
                                    

Hari ini entah kenapa aku murung dan tak bernafsu untuk melakukan apapun.

Ku langkahkan kakiku melewati koridor dengan kepala yang tertunduk dan earphone yang sudah menyumpal telinga.

Perkataan mama dan kak Adit kemarin malam masih terngiang di kepalaku.

Hatiku serasa tak terima tapi pikiranku berkata lain.

Ini aneh tapi aku tidak tahu mengapa.

Pikiranku tetap berkata bahwa junhyung hanya teman dan dia akan kembali kapan saja. Beda dengan hatiku yang berkata sebaliknya.

"Argghh, pusing"

"Eh yon, pagi-pagi udah teriak-teriak aja" kata salah satu temanku yang berada tepat di belakangku dengan sewot.

"Sorry" kataku nyengir.

"Kenapa gue jadi galau gini sih? Yang pergi itu kan bukan kak kei! Kan cuma junhyung yang pergi kenapa kayak gini sih?" Batinku berkata dengan frustasi.

"Duk"

"Aw" ringisku kecil saat aku menabrak orang dan saat aku mendongak....

"Jun..hyung"

"Kalo jalan liat-liat na" dia geleng-geleng dan tersenyum.

"Bodo"

"Ye harusnya gue yang marah, kenapa lo yang marah?"

"Udah minggir! Gue mau lewat ! MINGGIR!!!"

Aku keluar dari kelas dan menuju tempat dimana yuri berada.

"Hai ri,"

"Hai yon, kenapa tu wajah udah di tekuk aja masih pagi juga?"

Aku mengangkat bahu tanda tak tahu.

"Yee, gimana sih yon"

"Gue pusing ri, banyak pikiran, capek rasanya, huft"

"Cerita aja yon biar gak stres"

"Gak tau mau cerita apa ri" kataku frustasi.

"Ya udah ntar kalo mau cerita, cerita aja, gue ada buat lo, ok?"

"Hm"
.
.
.
Pelajaran sedang berlangsung. Semua siswa di kelas IX-III sedang sibuk dengan pikirannya masing.

Aku sedang memecahkan rumus-rumus kimia yang membuat otak akan meledak.

"Kringg.....kringg"

"Alhamdulillah! Terselamatkan ini otak," batinku dalam hati.

"Yon itu soal nyebelin banget ya?" kata jia dengan kesalnya.

"Banget ji, ntar tiba-tiba itu rumusnya singkat banget, jadi greget sendiri sama kimia"

"Untung bel istirahat nyelametin kita iye kan?"

"Hm bener banget"

Jia pergi ke kantin. Aku memilih untuk di kelas saja menyelesaikan tugas yang belum ku selesaikan.

"Jun"

"Hm?"

"Gue mau nanya?"

"Hm"

"Em..itu..lo..katanya..mau anu.."

"Anu apa?"

"Emm....anu.....itu..."

"Apa sih na ?"

"Na?" Kata yona bingung.

"Gak boleh?"

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang