Part 20

586 82 10
                                    

Jamuan makan malam diakhiri dengan pesta dansa berlanjut dengan meriah.. diatas meja yang sangat panjang terdapat berpuluh-puluh gelas kaca berisi anggur dengan warna yang cantik..
.
Jenderal Park beserta pengawal yang lain dan perdana mentri berkumpul sejenak membicarakan dokumen antar negara yang harus di tandatangani.. dan meninggalkan ku di ruang dansa seorang diri..
.
Letnan jongin pun diminta letnam sehun untuk membantu urusan jenderal yang sekarang mereka menyebutnya 'Yang Mulia'
.
Rasanya bosan di dalam ruang pesta seorang diri.. aku berdiri dan menjauh dari tempat ramai dan berjalan menuju taman di halaman tengah..
.
Berbeda dengan istana pusat yang hanya memiliki taman di bagian belakang.. istana utama ini memiliki taman di bagian tengah yang sangat besar..
.
Lampu taman yang ada di beberapa tempat memantulkan bayangan tangkai pohon dengan samar..
.
"Huf.. disini benar-bebar dingin.." ucapku dan kembali mengeratkan syal ketika angin dingin yang melewati pepohonan menyentuh kulitku..
.
Sepertinya aku akan membeku jika berada di luar sini..
.
Aku berjalan menjauhi keramaian dan masuk kedalam bangunan istana utama.. masuk kedalam lorong-lorong istana dan meninggalkan keramaian..
.
Saat aku masuk kedalam ruangan, di ruang yang luas ini terdapat lemari besar yang terang dan bercahaya.. di ujung ruangan terdapat akuarium besar yang menghiasi dinding dengan ikan hias berwarna warni.. Aku kembali melewati lantai marmer yang berkilauan, yang sekitarnya dihiasi keramik antik dengan kualitas tinggi..
.
Ini benar-benar sebuah istana..
.
Tapi.. kulihat pintu yang terbuka dan terdapat tangga menuju ruang bawah tanah..
.
Dengan penuh penasaran apa yang terdapat di ruang bawah tanah? Apakah ada sebuah harta karun disana?
.
Entah ada tarikan magnet yang membuatku ingin turun menuruni tangga ke lantai bawah tanah..
.
Setelah sampai di ruang bawah tanah dan berbelok ke sebelah kanan kulihat sebuah pintu kayu kuno yang sudah usang.. tumpukan debu menggumpal di knop pintu..
.
Apa yang terdapat di dalam sini?
.
Entah kenapa dan bagaimana.. rasa penasaran ku semakin besar.. ku dorong knop pintu ini.. dan..
.
"..." mulutku terbuka.. mataku membulat tidak percaya.. aku hanya diam berdiri membeku tidak percaya apa yang sedang aku lihat..
.
Perabotan-perabotan mewah yang menyilaukan.. yang harganya tidak ternilai..
.
Dan..
.
Sebuah lemari kaca dengan cahaya lampu sorot kuning keemasan.. memperjelas dan memperindah kecantikan 'Mahkota Ratu Korea Selatan' di dalam nya..
.

 memperjelas dan memperindah kecantikan 'Mahkota Ratu Korea Selatan' di dalam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
"Apa ini mahkota ratu?"
.
Aku berjalan mendekat dan meletakan telapak tanganku pada kaca yang sedikit usang.. sedikit membersihkannya dengan syal yang aku pakai..
.
"Ini benar-benar cantik.."
.
Saat aku memperhatikan lebih jauh.. kulihat note kecil berwarna putih.. sebuah tulisan yang sedikit sulit dibaca dan hampir pudar.. tulisan yang sepertinya ditulis oleh seorang anak berusia 5 tahun..
.
-Chanyeol Eomma-
.
"Chanyeol-- eomma?"
.
Apa maksudnya adalah eomma nya jenderal park? Chanyeol? Nama yang asing aku dengar.. nama asli jenderal memang park chanyeol.. tapi mengapa semua orang memanggilnya Jenderal Pa----
.
Tiba-tiba..
.
BRUK..
.
Seseorang menendang pintu dengan keras membuatku berbalik dengan cepat dan hampir terjatuh..
.
"SIAPA YANG MENYURUHMU DATANG KEMARI?!!!"
.
Sang jenderal berteriak tepat di depan pintu ruangan usang ini.. badan nya tegap nan kokoh.. matanya begitu tajam hingga aku bisa melihat kobaran api kemarahan di pupil matanya..
.
"Aku.. mmm.. aku hanya berjalan-jalan karena bo---
.
Belum sempat aku memberikan penjelasan.. sang jenderal berjalan tergesa-gesa dengan secepat kilat memegang lengan ku sangat kuat.. masih menatap mataku penuh amarah..
.
"Sakit--" ucapku mencoba melepaskan genggaman nya.. tapi.. bukannya genggaman tangan ini terlepas.. melainkan genggaman sang jenderal semakin kuat..
.
"Aku katakan sekali lagi-- SIAPA YANG MENYURUHMU DATANG KEMARI?!!!!"
.
Matanya tidak berbohong.. jenderal benar-benar sangat marah..
.
"Sakit--- bisa kau lepaskan tanganku?" Ucapku masih mencoba melepaskan genggaman nya.. tapi genggaman sang jenderal tidak mau terlepas..
.
"Kau memang benar isteriku!! Tapi kau tidak pantas masuk kedalam ruangan ini!!!"
"Memang kenapa aku tidak boleh? Aku tidak akan mencurinya! Aku hanya melihatnya saja!"
.
Halis mata kanan sang jenderal terangkat.. dan dia tersenyum merendahkan..
.
"Karena kau bukanlah penerus ratu dari bangsa kami. Kau hanya menjadi mesin pemberi keturunan bangsamu. Tuan putri.."
.
PLAK..
.
Tamparan keras yang aku layangkan pada pipi kanan sang jenderal.. sakit hati dan merasa terhina sangat direndahkan sebagai seorang wanita..
.
"Anda memang lelaki yang tidak memiliki sopan santun! Saya tidak menduga seorang jenderal terhormat yang dididik secara terhormat ternyata tidak tahu bagaiman cara menghargai seorang perempuan!" Napas ku berderu.. dan terengah menahan marah karena merasa di lecehkan..
.
Jenderal park hanya berdiri dengan sengaja menyentuh pipinya yang memerah dan tersenyum.. menoleh kearahku..
.
"Berani-beraninya kau menamparku." Ucapnya.. mata coklatnya tiba-tiba menyala, terbakar oleh kemarahan.. dan dengan cepat menarik tanganku keluar..
.
Berjalan cepat setengah berlari menelusuri lorong-lorong bawah tanah menuju sebuah ruangan diujung yang tidak begitu terang dengan cepat membuka pintu berwarna putih.. kembali menarikku masuk kedalam.. dan kembali menutup pintu ruangan..
.
Ini.. bukankah sebuah kamar?
.
Kulihat dinding kamar ini berwarna putih.. seprai ranjang dan 1 buah bangku dan meja berwarna putih.. tidak ada ornamen lukisan apapun yang tertempel di dinding ruangan.. hanya tercium aroma terapi musk bercampur jasmine..
.
Hanya satu buah ranjang berikut sebuah sofa dan meja..
.
Tiba-tiba saja.. lengan kokoh sang jenderal menariku dan mengangkat tubuhku lalu melemparkan tubuhku ke ranjang..
.
Ranjang ini empuk.. tubuhku tidak merasa sakit sama sekali.. jantungku berdebar sangat kencang.. apa yang akan dia lakukan?
.
Sang jenderal berdiri di tepi ranjang.. menatapku dengan tajam dan melepaskan kancing kemejanya satu persatu..
.
"Apa---- apa yang akan kau lakukan?!!" Aku berteriak dan sedikit mundur menuju ujung ranjang..
.
Dan kulihat jemari kokoh sang jenderal melemparkan jas militer dan  nya kearah lantai..
.
Jenderal park menatapku dengan tatapan keji.. bibirnya menipis.. dan sedikit terangkat..
.
"Apa yang aku lakukan?" Ucapnya menaiki ranjang..
.
"Menidurimu.. tentu saja..."
.
Mataku membulat.. tidak percaya apa yang terjadi sekarang..
.
"Kau... kau akan apa?" Ucapku sekali lagi tidak percaya..
.
Jenderal Park pemimpin korea selatan yang ditakuti oleh semua rakyatnya karena sangat kejam sekarang berada dekat denganku dalam 1 ranjang.. kembali menarik tubuhku yang berada diujung ranjang dan menempatkan tubuh kami tepat di tengah ranjang..
.
"Aku tidak suka mengatakan untuk kedua kalinya.. sekarang aku bertanya kau mau cara lembut atau kasar?" Ucap sang jenderal menaikan halis mata kanannya..
.
"KAU GILA!!"
.
"Kalau begitu.. aku putuskan kau menginginkan cara yang kasar.." ucapnya tersenyum..
.
Dan malam ini hal bukan mahkota seorang ratu yang aku dapatkan..
.
tapi mahkota yang sangat dijaga olehku selama umurku 20 tahun telah hilang.. Jenderal park tidak memberikan ampun padaku diatas ranjang berwarna putih ini..
.
Setelah perlakuan keji yang dilakukan oleh sang jenderal.. aku memalingkan kepala dan menangis berurai air mata..
.
Tubuh sang jenderal masih berada tepat diatas tubuhku.. perasaan jijik karena ternodai.. hawa panas tubuh sang jenderal masih sangat terasa..
.
Tubuhku benar-benar sakit.. dan ini adalah pertama kalinya aku diperlakukan begitu sangat rendah..
.
"Lain kali tidak akan sakit--" ucapnya serak.. suara jenderal park sedikit parau sisa dari sebuah kenikmatan yang ia dapat..
.
"Tidak akan ada lain kali!" Ucapku kembali berurai air mata..
.
"Tidak ada lain kali katamu?" Ucapnya menyentuh daguku dan membuat kepalaku menoleh menatapnya dari arah bawah..
.
Sang jenderal masih berada tepat diatas tubuhku dan tersenyum smirk..
.
"Jika janin ini tidak berhasil tumbuh. Maka akan ada lain kali.. tuan.. putri.." ucap sang jenderal tersenyum dengan halis kanan nya terangkat..
.
Dengan cepat aku memalingkan muka merasa jijik oleh tubuhku sendiri.. sang jenderal yang sepertinya melihat ku mulai menangis tidak berdaya kemudian bangkit dari ranjang..
.
Kembali memakai kemeja dan jas miliknya lagi.. sedikit merapihkan rambutnya yang sangat berantakan..
.
"Aku akan memanggil pelayan wanita untuk menyiapkan air hangat di kamar ini. Dan mulai sekarang ini adalah kamar milikmu. Dan..---"
.
Tiba-tiba kalimat jenderal park berhenti.. sang jenderal membungkuk dan berbisik di telinga kananku..
.
"Dan tempat ini-- akan menjadi tempat untuk melunasi tugas negara yang aku miliki-- hingga janin itu tumbuh-" ucapnya dan diakhiri kecupan singkat pada leher dibawah telinga kananku..
.
Dengan cepat aku menggeser menjauh.. sang jenderal berdiri tegap dan kembali keluar dari ruangan ini.. meninggalkanku sendiri..
.
Aku mengambil selimut panjang yang berantakan di kaki ranjang untuk membungkus tubuhku yang telanjang--
.
Baju gaun hitam dan syal sudah tidak layak pakai bukti nyata kekerasan jenderal park padaku.. dan tergeletak di lantai jauh disana---
.

 dan tergeletak di lantai jauh disana---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
TBC

Jenderal 'Park'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang