Part 1

1.4K 130 4
                                    

Tahun 2013..
.
North Korea..
.
Seorang putri bernama Soo Ah Reum berusia 17 tahun duduk termenung di atas ayunan di bawah pohon rindang..
.
Angin sayup sayup dengan pemandangan ladang sawah dan perkebunan yang subur di negri nya sendiri korea utara membuat hati nya begitu damai..
.
Kebiasaannya dari kecil yang selalu menghabiskan sore hari di ladang kebun tak pernah hilang dari dalam dirinya.. Seolah kebiasaannya ini mengakar pada tanah yang gembur di bawah kakinya..

Ditemani seorang pengawal berpakaian militer lengkap yang selalu berada di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditemani seorang pengawal berpakaian militer lengkap yang selalu berada di sampingnya..
.
Membuat seorang putri Soo Ah Reum yang cantik, lembut dan baik hati di takuti oleh semua anak-anak panti asuhan karena orang-orang berpakaian militer korea utara berpakaian lengkap selalu berada disampingnya..
.
"Tuan putri.. matahari sudah semakin tenggelam.. sebaiknya kita kembali ke istana.." pinta seorang pengawal berpakaian militer.. Pengawal berpakaian militer ini tidak pernah membiarkan tuan putri nya lepas dari pandangan matanya..
.
Kecuali.. jika aku sedang mengajari anak-anak panti asuhan menggambar dan mewarnai.. aku meminta para pengawal berpakaian militer untuk menunggu diluar.. Karena anak-anak sangat takut pada orang-orang berpakaian militer korea utara..
.
"Kau duluan saja.. aku masih ingin disini.." ucapku sembari menopang dagu kembali termenung melihat ladang di depan mataku..
.
"Jika memang tuan putri masih disini.. Hamba juga akan disini.."
"Yasudah kalau kau tetap memaksa.. aku tidak memaksamu.. kalau memang kau mau pulang dulu silahkan saja.. aku tidak memintamu harus selalu bersamaku.." ucapku lelah..
.
"Kami akan selalu bersama tuan putri.." ucap pengawal militer ini kembali membungkuk..
.
Memuja ku layaknya memuja seorang dewa.. Menjaga ku layaknya harta karun dan perhiasan mahal yang dijaga ketat dan tidak boleh disentuh oleh siapapun..

 Menjaga ku layaknya harta karun dan perhiasan mahal yang dijaga ketat dan tidak boleh disentuh oleh siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan sore ini bercampur aduk.. Matahari memang sudah lelah hari ini dan beranjak pergi untuk menerangi bagian bumi yang lain.. Burung-burung kembali mengepakan sayapnya mencari tempat yang nyaman untuk istirahat di malam hari..
.
Rasa khawatir pada eomma yang sering mengerang kesakitan dan mengalami pendarahan.. Pendarahan yang dikatakan normal untuk seorang yoeja yang sudah dewasa.. Tapi eomma mengalaminya sangat lama.. 30 hingga 40 hari darah dari pangkal paha nya keluar tidak akan berhenti untuk setiap siklus nya..
.
Wajah eomma yang sering pucat membuat ku sering merasa khawatir.. Seorang istri pemimpin korea utara jatuh sakit oleh penyakit kanker rahim stadium 4.. Rahasia yang besar yang dijaga ketat oleh penjaga istana dari rakyat-rakyatnya..
.
"Ahreum.."
.
Tiba-tiba kudengar suara seorang namja paruh baya mendekatiku.. Tidak ada yang berani memanggilku dengan sebutan ahreum tanpa embel-embel putri kecuali ayah ku sendiri sang pemimpin korea utara..
.
"Aboeji?" Ucap ku yang cepat menoleh dan berdiri berlari memeluk ayahku sendiri..
.
Seorang laki-laki pemimpin negara korea utara yang memiliki kekuasaan yang sangat besar dan ditakuti oleh hampir seluruh negri-negri di bumi ini layaknya seorang dewa..
.
Seorang pelayan berpakaian militer membungkuk menyiku hampir 180 derajat ketika seorang pemimpin negara korea utara datang menghampiriku.. Layak nya seorang hamba yang tunduk pada Tuhannya..
.
"Aboeji sudah pulang?"
"Mmm.. aboeji mencarimu di istana.. kau belum pulang ahreum? Ini sudah hampir malam.." ucap ayahku merangkulku dan mengusap kepalaku lembut..
.
Rasa sayang seorang ayah yang begitu besar dituangkan dalam sentuhan lembut telapak tangan nya mengusap kepalaku..
.
"Aku masih ingin disini aboeji.. aku bosan sendiri di dalam istana.. tidak ada teman.. tidak ada siapapun.. lebih baik diluar istana.. aku punya banyak teman.." ucapku sedikit menunduk sedih..
.
"Kau tidak punya teman? Bukankah pelayan ini selalu menemanimu?"
"Aboeji.. Kenapa kau seperti ini.. huh.. mereka bukan teman.. tapi... hanya pagar penjaga yang bisa berbicara.." ucapku sedikit cemberut..
.
"Hahahaha.." aboeji tertawa melihat putri satu-satunya yang sedang cemberut..
"Aboeji kenapa tertawa? Ahreum sedang sedih.. bukan sedang melakukan sebuah lelucon.."
.
"Hahaha.. aboeji tertawa melihat tingkah putri aboeji satu-satunya.. putri ahreum sang pemimpin korea utara selanjutnya memiliki bakat untuk melakukan sebuah lelucon.."
"..."
.
Pemimpin korea utara selanjutnya..
.
Rasa tanggung jawab yang begitu besar yang aku pikul hingga usiaku 17 tahun sebagai anak dari pemimpin korea utara.. Seorang putri dengan jenis kelamin wanita bisa memimpin sebuah negara korea utara yang begitu besar?
.
Saat aku kecil.. aku menunggu seorang adik berjenis kelamin laki-laki untuk memimpin negara ini tapi sang penerus bangsa ini belum juga datang hingga usiaku 17 tahun..
.
Tanggung jawab yang sangat besar untuk memikul negri ini.. Rakyat rakyat korea utara yang hampir 99% mengabdi pada militer.. Dan sebuah negara yang menutup dirinya dari dunia luar dan fokus hanya untuk kepentingan militer..
.
Rakyat-rakyat perbatasan bagian barat yang jauh dari ibu kota mengalami kelaparan, bayi-bayi yang terlahir dengan gizi buruk semakin meningkat, hampir seluruh rakyat korea utara yang menjadi tentara-tentara militer menjalani pelatihan dengan begitu berat.. Tidak sedikit yang mati percuma karena infeksi sekunder akibat luka-luka bakar derajat berat akibat uji coba bom nuklir skala ringan pada tubuh mereka..
.
Membuatku sangat sedih dan memikul tanggung jawab yang begitu besar..
.
"Kau sedang merenung apa ahreum?"
"Tidak apa-apa aboeji.. Ada apa aboeji kemari? Tidak biasanya.. lalu dimana eomma? Bagaimana keadaannya sekarang? Apa eomma sudah pulang dari Rumah Sakit?"
.
"Ahreum.. ada yang harus aboeji katakan padamu.."
"Ada apa aboeji?" Ucap ku tersenyum lebar.. sang ayah membimbing tangan ku masuk kedalam mobil militer untuk kembali kedalam istana..
.
"Kita bicarakan setelah makan malam.. bersama eomma.."
"Baiklah aboeji.." ucapku duduk di sampingnya di dalam mobil militer yang begitu gagah yang membawa kami kembali kedalam istana..
.
Mobil militer yang dipakai oleh keluarga pemimpin korea utara dirancang dengan canggih.. Memiliki kaca dan dinding mobil yang tahan oleh peluru bertekhnologi tinggi.. Jangankan sebuah peluru, mobil ini pun dapat berjalan mulus tanpa hambatan walaupun sebuah ledakan bom nuklir menyerangnya..
.
Istana pemimpin korea utara yang begitu mewah dan mencolok berbeda dari rumah-rumah milik rakyat..
.
Bentuk rumah, besar rumah, arah pintu dan warna dinding rumah rakyat korea utara yang sama rata membuat negri ini terlihat seperti komplek rumah kuno yang tidak memperbolehkan pemiliknya mengubah bentuk apapun dari rumahnya.. Tidak ada akses internet, televisi, radio dari luar korea utara yang mereka dapatkan..
.
Hanya beberapa lagu korean-pop dari korea selatan yang mereka dengar di perbatasan negara dengan samar-samar sebagai hiburan semata..
.
Tidak ada perbedaan si kaya dan si miskin bagi rakyat korea utara, yang mereka tahu hanya sang pemimpin korea utara lah yang berhak memiliki segalanya..

Tidak ada perbedaan si kaya dan si miskin bagi rakyat korea utara, yang mereka tahu hanya sang pemimpin korea utara lah yang berhak memiliki segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai di dalam istana.. aku berjalan masuk kedalam kamar untuk bersiap makan malam bersama eomma dan aboeji di ruang makan..
.
Tidak butuh waktu lama aku bersiap berjalan dengan riang menuju kamar eomma.. Kamar seorang istri pemimpin korea utara yang dijaga dengan sangat ketat walaupun itu putri nya sendiri..
.
Ada yang aneh.. penjaga dengan pakaian militer lengkap yang selalu berdiri di depan pintu kamar eomma tidak ada.. apa mereka sedang berada di dalam?
.
Saat aku mendekat.. kulihat cahaya kecil bergaris dari celah pintu dan percakapan beberapa orang di dalam kamar..
.
"Apa anda merasakan sakit lagi yang mulia?"
"Tidak dokter.. trimakasih sudah baikan.. tadi kepala saya sedikit pusing.. tapi sekarang tidak apa-apa.."
.
"Anda harus banyak berbaring untuk beberapa hari ini yang mulia.. Tidak boleh banyak pergerakan.. Ini masih efek obat bius dari operasi tadi siang setelah pengangkatan rahim.."
.
Operasi pengangkatan rahim? Apa siang tadi eomma dan aboeji pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi pengangkatan kanker rahim? Yang berarti.. eomma tidak memiliki rahim dalam tubuhnya..
.
Dan itu artinya.. eomma tidak bisa mengandung anak lagi..
.
Tiba-tiba..
.
BRUK..
Pintu kamar istri pemimpin negara terbuka.. Dua orang pengawal yang berjalan keluar terlihat sangat kaget ketika melihatku yang sudah berdiri di depan pintu yang sedang mengintip dari celah pintu..
.
"Maaf tuan putri anda tidak boleh masuk untuk sekarang.."
"Kenapa? Saya mau bertemu ibu saya apa itu tidak boleh?"
.
"Yang mulia harus beristirahat sekarang.. mohon maaf tuan putri untuk malam ini anda tidak boleh menemuinya.."
"Mwo?? Kau melarang seorang anak bertemu dengan ibunya yang sedang kesakitan?!!"
.
Tiba-tiba..
.
"Ahreum.." suara seorang namja paruh baya dari arah belakang tubuhku.. Dua orang pengawal yang berdiri di depan kamar eomma membungkuk dan berjalan pergi ketika melihat mata sang pemimpin negara mengisyaratkan untuk pergi..
.
"Abeoji! Kenapa ahreum tidak boleh menemui eomma? Apa eomma sakit lagi??! Kenapa aboeji menutupi ini semua dari ahreum?!"
"Ahreum dengarkan aboeji.. kita bicarakan ini saat makan malam.."
.
Tapi..
.
Tiba-tiba 5 orang pengawal berpakaian militer lengkap berlari kearah kami.. Lima orang kepercayaan ayahku yang sudah sering aku lihat berlari kearah kami dengan tergesa-gesa.. Wajahnya yang terlihat ketakutan dan tergesa-gesa seperti akan menyampaikan berita buruk..
.
"Yang mulia.. izin lapor.."
"..." ayahku hanya diam dan sedikit menganggukan kepalanya..
.
"..." Lima orang pengawal ini serentak melirikku.. seperti meyakinkan ayahku jika aku diperbolehkan mendengarkan berita ini..
.
"Bicarakan saja disini.." ucap aboeji yang seperinya mengerti..
.
"Lapor yang mulia.. di perbatasan selatan sebuah bom terjatuh dari pesawat jet dengan ketinggian 40.000 kaki di laut lepas.. membuat 3 buah kapal laut pertahanan militer tenggelam.. 20 tentara militer tewas, 5 orang mengalami luka bakar derajat berat dan 6 orang masih dalam pencarian.. kemungkinan mereka tenggelam dan masih terbawa arus ombak.."
.
"Hanya 1 buah bom?" Ucap aboeji dengan muka datar.. tidak ada wajah yang memperlihatkan ketakutan atau sedih dari raut wajah seorang pemimpin..
.
"Izin yang mulia.. benar.. hanya 1 buah bom.. kemungkinan mereka tidak sengaja menjatuhkan bom di perairan laut lepas.." ucap pengawal..
.
"Baiklah.. kita kembalikan saja 1 buah bom yang mereka jatuhkan.. perintahkan semua yang ada diperbatasan untuk memanaskan bom kesayangan milikku.. Tidak baik jika tetangga ingin bermain-main dan kita hanya diam saja.." ucap aboeji tersenyum..
.
"Tetangga? Bom kesayangan?" Ucapku tidak mengerti..
.
Aboeji berjalan pergi meninggalkanku begitu saja.. semua pengawal membungkuk dan mengikuti beliau berjalan dibelakangnya..
.
Pengawal berpakaian militer terakhir berhenti dan menoleh kearah belakang.. tersenyum padaku dan berkata..
.
"Bom nuklir.. dan korea selatan.." ucap pengawal kembali berjalan mengikuti sang pemimpin korea utara di depan nya..

" ucap pengawal kembali berjalan mengikuti sang pemimpin korea utara di depan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Jenderal 'Park'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang