Part 4

758 93 4
                                    

Tahun 2013..
.
North Korea..
.
LETNAN KIM JONGIN POV :
.
"Putri.."
"Putri apa kentang manis nya sudah matang? Sepertinya anak-anak yang lain sudah lapar.." Ucap seorang anak perempuan panti asuhan yang umurnya kira-kira 10 tahun..
.
"Ah benar.. ini.. kentang manis nya sudah matang.. beritahu anak-anak untuk mengambil nya jika sudah dingin.. aku.. aku akan keluar sebentar besama paman ini.."
"Baik tuan putri.."
.
"Kita bicara di luar saja letnan.."
"..." aku menganggukan kepala menandakan setuju.. mengikuti langkah sang putri ahreum yang berjalan menuju tempat ayunan dengan pemandangan ladang dan perkebunan..

Sang putri langsung duduk di sebuah ayunan berbahan kayu dan sedikit menekuk lututnya menggerakan ayunan di bawah pohon rindang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang putri langsung duduk di sebuah ayunan berbahan kayu dan sedikit menekuk lututnya menggerakan ayunan di bawah pohon rindang ini..
.
Kulihat 3 buah mobil militer milik istana yang berjaga-jaga di sekitar panti asuhan.. dan hampir 20 pelayan berpakaian militer lengkap memberi hormat padaku..
.
Layaknya seorang junior yang memberi hormat pada atasannya yang memiliki pangkat lebih tinggi dan lebih senior..
.
"Pengawal militer istana bertambah banyak.. untuk menjagamu putri.."
"Tepatnya.. pagar yang bisa berbicara itu semakin banyak.."
.
"..." aku tersenyum dan berdiri di samping ayunan yang ahreum duduki..
"Kau sudah kembali dari perbatasan letnan.. aku senang mendengarnya.. apa perang dingin ini sudah selsai?" Ucap putri ahreum dengan polosnya..
.
Yoeja ini terlihat sangat cantik ketika bertanya hal-hal yang seharusnya iya tahu untuk keluarga kerajaan..
.
Putri Ahreum adalah putri kerajaan penerus bangsa korea utara yang tidak tahu apa-apa.. hanya terpaksa memimpin negara karena dia terlahir dari rahim seorang ratu bangsa korea utara..
.
"..." ahreum.. aku akan pergi lagi untuk menjalani tugas negara ke rusia untuk pelatihan militer..
.
"Aku benar-benar sangat khawatir.. saat tau kau dikirim ke district 1.. Daerah perbatasan itu sangat menegangkan.. beberapa letupan-letupan ledakan kecil yang aku sering dengar dari surat kabar.. aku benar-benar mengkhawatirkanmu.. letnan.."
.
Aku tersenyum dan menunduk melihat sang putri yang duduk di bawah sampingku diatas ayunan mengkhawatirkanku..
.
"Itu hanya ranjau.. beberapa ranting pohon yang terjatuh pada ranjau membuat ranjau itu aktif dan mudah sekali meledak.."
"Aku harap kau bisa menjaga dirimu baik-baik letnan.."
.
Aku kembali tersenyum.. rasa ingin memeluk tubuh sang putri disampingku begitu besar.. Layaknya seorang namja yang mencintai seorang yoeja dengan cukup lama..
.
"Bagaimana keadaan istri yang mulia selama 6 bulan ini?"
"Eommaku maksudmu letnan?"
"Ya.."
.
Putri Ahreum terdiam dan merenung melihat beberapa daun kering yang berjatuhan dari atas pohon rindang diatasnya..
.
"Eomma menjalani kemo terapi tahap akhir karena kanker rahimnya dengan baik.. rahim eomma sudah diangkat letnan.. itu berarti... eomma.. tidak bisa memiliki anak berjenis kelamin laki-laki lagi.. dan itu berarti aku.. aku.. menjadi.. penerus pemimpin negara ini.. letnan.."
.
Sang putri melihat daundaun kering yang berserakan dan menumpuk di sekitar kakinya.. dan kudengar tetesan air mata yang jatuh mengenai daun kering..
.
"Apa.. kau takut tuan putri?"
"..." sang putri hanya diam..
.
Raut wajahnya sangat terlihat menandakan tidak siap untuk menjadi pewaris pemimpin negara nomor satu yang ditakuti di bumi ini..
.
"Jika tuan putri membutuhkanku untuk membantumu.. aku akan selalu siap untuk membantu negaraku.. bukankah cita-cita mu adalah menjadi seorang dokter? Menolong orang banyak adalah perbuatan yang sangat mulia.. dan seorang pemimpin berjenis kelamin wanita di dunia ini masih bisa dihitung jumlahnya.. dan seorang pemimpin wanita dengan perbuatan yang sangat mulia itu masih sangat jarang.. putri ahreum kau pasti bisa melakukannya.."
.
"..." sang putri menengadah melihatku dari arah bawah.. sudut bibir nya tersenyum dan cepat menghapus tetesan air mata yang mulai mengering di kedua pipinyaa..
.
"Letnan.." ucap sang putri beranjak berdiri dari ayunan kayunya.. menghampiriku cepat dan tubuhnya yang mungil memelukku sangat kencang..
.
"..." tidak ada yang bisa aku lakukan.. hanya terdiam mematung tidak percaya.. melihat seorang putri anak pemimpin korea utara berani memelukku di depan umum..
.
"Terimakasih letnan.. terimakasih sudah menemaniku hari ini.. Aku tidak tahu jika hari ini kau tidak datang kemari letnan.. Sejak bom yang terjatuh di laut lepas 6 bulan lalu.. Aboeji dan eomma tidak memperbolehkanku pergi keluar istana.. Pelayan istana sibuk mengurus senjata-senjata untuk kepentingan militer.. aku benar-benar sendiri.."
.
"Sama.. sama.. tuan.. putri.." ucapku masih mematung tidak bisa melakukan apapun.. hanya berdiri dan membiarkan tuan putri memeluk seorang jendral anak perdana mentri di luar sini..
.
"Omo.. maaf.. aku tidak bermaksud untuk ini.. maafkan aku letnan.. aku hanya bahagia bisa menemukan seseorang yang bisa mendengarkanku lagi.." ucap sang putri tersipu malu dan berbalik memunggungiku..
.
"Ak.. u.. mengerti.." ucapku hanya melepaskan pandangan ku kearah ladang luas negri ini dan memasukan tangan ku kedalam saku celanaku..
.
"Letnan.. apa malam ini kau mau menemaniku? Berjalan di kebun jagung milik pemerintah.. mengecek bahan pangan dan kualitas nya untuk di kirim ke wilayah barat?"
"..."
.
Sepertinya malam nanti waktu yang tepat untuk memberitahu putri bahwa aku akan pergi melakukan tugas militer di rusia.. dan.. aku akan mengatakannya setelah pulang dari rusia 3 tahun yang akan datang..
.
Aku akan menemui kedua orang tuanya untuk mencoba melamarnya..
.
"Halo? Letnan?"
"Ah.. ya.. saya akan menemani tuan putri.."
"Baiklah kalau begitu aku akan bersiap pulang untuk nanti malam.."
"..." aku mengangguk tersenyum..
.
Membiarkan tuan putri untuk pulang berpamitan dan bertemu kembali malam nanti di ladang jagung..
.
Aku kembali menunduk dan berjalan kembali ke istanan kerajaan menemui appa ku yang tidak lain adalah salah satu perdana mentri negri ini korea utara..
.
Saat aku melangkahkan kaki kedalam istana kerajaan korea utara semua pengawal militer memberikan salam hormat militer padaku.. menghormatiku layaknya seorang letnan anak dari perdana mentri..
.
"Selamat datang kembali letnan jongin.. hampir 6 bulan kau berada di district 1 setelah perang dingin ini dimulai.. apa kau merasa lelah?" Ucap salah sayu pengawal ayahku tersenyum dan mengulurkan tangan..
.
Aku tersenyum..
.
"Itu sudah menjadi tugasku.. untuk membela negaraku.. korea utara.. Aku mendapat surat penugas pelatihan militer di Rusia.. Dimana ayahku?" Ucap ku pada salah satu pengawal kepercayaan perdana mentri..
.
"Ya.. saya mendengar beritanya.. ayo ikuti saya letnan.." ucap salah satu pengawal..
.
Kami berjalan di dalam lorong kerajaan di dalam istana korea utara.. beberapa barang-barang mewah dan lukisan-lukisan mewah hanya bisa dilihat di dalam istana ini..
.
Pengawal pun berhenti di ruang rapat kerajaan.. dan kulihat celah pintu rapat yang sedikit terbuka.. beberapa percakapan..
.
"Sebaiknya kita menunggu di luar let.."
"Biarkan saya menunggu disini.." ucapku pada pengawal kerajaan.. pengawal kerajaan yang pangkat nya masih di bawahku tidak berani menolak perintah seorang letnan..
.
"Yang mulia.. kita harus cepat mengumumkan jika putri ahreum akan menjadi penerus negara selanjutnya.. sebelum mereka tahu kalau ratu tidak bisa memiliki anak dengan jenis kelamin laki-laki lagi yang mulia.. karena ini adalah kelemahan bagi korea utara.. dan korea selatan akan mengambil celah ini.." ucap seorang perdana mentri perhubungan..
.
"Yang mulia.. korea selatan memiliki intel yang sangat canggih.. mengirim tawanan-tawanan yang menyamar kedalam negara untuk mendapatkan informasi mengenai ini.." ucap perdana mentri komunikasi..
.
"Yang mulia.."
.
"Berhentilah.. berhentilah berbicara.." ucap yang mulia..
.
Ruang rapatpun kembali hening..
.
Tiba-tiba..
.
KRING.. KRING.. KRING..
Suara telepon yang berada di ruang kerajaan berbunyi.. semua orang menunggu kabar seorang pengawal mengangkat telepon..
.
"Kepresidenan korea selatan yang mulia.."
"..." yang mulia menoleh dan mengangguk..
.
"Pihak korea selatan meminta menghentikan pelepasan nuklir yang akan dilepaskan hari ini dan meminta maaf atas kejadian pesawat jet ketinggian 40.000 kaki.. dan akan melakukan apapun yang korea utara minta.."
.
"Meminta apapun? Hahahahahaha.." yang mulia tertawa..
.
"..." semua orang perdana mentri di dalam ruangan terheran dan tidak mengerti apa rencana yang mulia..
.
"Kirim Putri Soo Ah Reum ke korea selatan.. dan lakukan pernikahan kerajaan dengan Jenderal Park yaitu anak penerus pemimpin korea selatan untuk mendapatkan keturunan penerus bangsa korea utara.. saat usia ahreum 20 tahun di tahun 2016.."
.
TBC

Jenderal 'Park'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang