Part 15

536 84 9
                                    

"Huh.. huh.. huh.." hembusan nafas hangat yang aku rasakan tepat di hadapan wajahku di bawah sofa..
.
BANG** BANG*** BANG** BANG**
.
"Brengsek." Ucap sang jenderal di hadapanku di bawah sofa.. hanya cahaya dari pijaran api perapian yang menerangi kamar ini..
.
"..." tidak ada yang bisa aku lakukan hanya terbaring dan membiarkan sang jenderal melingkarkan tangannya memelukku mencoba melindungiku..
.
"Ini. Penyerbuan.." ucap sang jenderal park..
.
Penyerbuan? Siapa yang melakukan penyerbuan di dalam istana putra raja? Apakah bangsa korea selatan memiliki keberanian untuk melakukan pemberontakan pada pemimpin negara nya sendiri? Lalu kalau bukan mereka.. lalu siapa yang melakukan penyerbuan ini?
.
BANG** BANG***
.
Suara gemuruh baku tembak semakin ramai..
.
"Korea utara menyerang! Korea utara menyerang! Siaga perang! Siaga perang---
.
BANG****
.
Kudengar gemuruh pengawal penjagaan istana yang sepertinya berlari mencoba menyelamatkan dan meneriakan apa yang terjadi dan tiba-tiba berhenti di akhiri suara tembakan..
.
Tiba-tiba sang jenderal menatapku dengan tajam.. gelombang api kemarahan berkobar di pupil matanya..
.
"Apa kau bekerja sama melakukan ini?" Ucapnya pelan..
"Tidak.. aku tidak tahu apa yang terjadi sekarang.. aku tidak sedang bekerja untuk mereka---
.
Tiba-tiba..
.
BRUK..
.
Suara tendangan pintu kamar yang terdengan keras.. sang jenderal dengan cepat kembali menutup mulutku dengan telapak tangannya dan memintaku untuk diam.. tubuhku kaku tidak bergerak manahan takut seperti balok kayu..
.
Benar.. pukul 21.00.. terakhir aku melihat jam di atas perapian kamar sebelum aku menutup kepalaku untuk tertidur diatas sofa..
.

 terakhir aku melihat jam di atas perapian kamar sebelum aku menutup kepalaku untuk tertidur diatas sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Saat di korea utara.. semua rakyat negaraku tidak diperbolehkan keluar rumah setelah pukul 21.00.. karena setelah pukul itu militer korea utara memakai pakaian lengkap dengan laras panjang.. mereka menyerbu pemberontak-pemberontak korea utara yang mencoba kabur menuju perbatasan utara yaitu cina dan perbatasan selatan yaitu korea selatan..
.
Mereka tidak pandang bulu.. siapapun rakyat yang keluar diatas pukul 21.00 maka mereka anggap itu adalah pemberontak yang mencoba kabur.. dan tidak segan-segan tentara militer menghabisi nyawa tanpa melihatnya lebihdulu dari kejauhan..
.
Namun.. seburuk apapun penyerbuan, penyerbuan malam militer korea utaralah yang terburuk.. dan penyerbuan malam dilakukan ketika tentara militer korea utara tidak menghendaki adanya saksi mata..
.
Ya Tuhan.. apakah ini nyata? Apakah ini mimpi buruk? Lalu kenapa aku merasa takut? Dan kenapa aku harus ikut bersembunyi bersama jenderal? Bukankan aku bagian dari mereka? Korea utara?
.
Tiba-tiba..
.
"Kau pergi lewat halaman belakang melalui pintu rahasia masuk kedalam kamar mandi pribadiku.." ucap sang jenderal membuyarkan lamunanku..
.
Tidak.. tidak.. lalu? Apa yang jenderal park lakukan disini? Merelakannya tubuhnya sebagai korban?
.
"Jenderal.." bisiku pelan..
"Mm?" Ucapnya menatapku tenang.. dia masih bisa tenang.. dalam keadaan seperti ini dia masih bisa mengendalikan dirinya untuk bersikap sangat tenang..
.
"Bersembunyilah di ujung timur istana dan masuklah ke pemukiman"
"Tapi.. kau.."
"Pergilah ahreum.. sebelum mereka masuk dan menghancurkan istana ini lebih jauh.."
"Bagaimana denganmu?"
.
...
.
Apa yang sedang aku katakan? Bagaimana denganmu? Kenapa aku harus memperdulikannya?
.
"Aku akan menghabisi mereka tanpa ampun--" sang jenderal mendongakkan daguku dengan lembut.. dan..
.
"Letnan sehun akan menunggumu di luar pintu persembunyian.. Dengarkan letnan oh sehun saat kau bersamanya.. Dan dengarkan dia.. dia akan menjagamu.. pergilah.." ucap sang jenderal mulai melepaskan rangkulan tubuhku dan membiarkan aku perlahan merangkak berjalan menuju kamar mandi pribadinya sambil tetap mengawasi..
.
Sebelum aku masuk kedalam pintu kamar mandi pribadinya.. dan menoleh kearah sang jenderal yang terlihat tenang menganggukan kepalanya.. dan meyakinkanku untuk mengikuti arahannya..
.
setelah aku berhasil masuk kedalam kamar mandi pribadinya setelah merangkak aku berlari menuju pintu rahasia.. sekitar 15meter aku berlari dan berhenti pada pintu kayu..
.
"Letnan? Apa kau di luar?"
"Tuan putri?? Apa itu kau?"
"Ya ini aku!" Ucap ku sedikit berteriak..
"Mundurlah aku akan mendorong pintunya..
.
BRUK***
.
Pintu kayu rahasia pun terbuka karena tendangannya.. dengan cekatan letnan sehun meletakan jubah militer hitam milik sang jenderal park pada bahuku.. udara di luar sini memang begitu sangat dingin.. hanya buliran-buliran salju yang aku pijak..
.
Aku menarik ujung gaun tidurku.. letnan sehun berlari merangkul pundakku tapi..
.
Pergerakan kami berhenti ketika 2orang tentara militer korea utara berjalan mendekati kami berdua.. sang letnan sehun berjalan dan berdiri dihadapanku.. mengeluarkan senjata pisau dari saku pakaian militernya..
.
"Tuan putri.." ucap dua orang militer korea ini membungkuk.. apa yang mereka lakukan?
.
"apa kau mengenalinya?" Bisik letnan sehun dari arah depan..
"..." aku hanya diam dan menggelengkan kepala..
.
"Hanya pisau? Dimana senjata api modern yang kalian miliki? Kau tidak memilikinya? Atau.. kau kehabisan peluru?" Ucap seorang tentara militer..
.
Tiba-tiba sekitar 5 orang lebih tentara militer korea utara memutari kami berdua..
.
"Apa kau sudah mengandung penerus bangsa kami tuan putri?"
"Lalu apa kau berbahagia disini dan menikmati kemewahan negara tetangga dan melupakan tugas negara yang kau tanggung?"
"Membiarkan rakyatmu tanpa kejelasan siapa pemimpin negara selanjutnya?"
"Apa jabang bayi itu sudah tumbuh? Atau kau belum melakukan proses pembuahan?"
.
"Ataukah..... kau hanya menikmatinya?"
.
"Brengsek!" Ucap letnan sehun.. dan..
.
BANG***
.
Suara tembakan dari senjata api korea utara mengenai kaki letnan.. sang letnan yang cepat berlutut menahan sakit..
.
"Apa pantas.. ka-- lian mengatakan kata-kata kotor seper-ti itu pada pemimpin nega--ramu?" Ucap letnan sehun menahan sakit..
.
"Ini adalah cara kami.. untuk meminta calon pemimpin bangsa kami.. ini bukan urusanmu.." ucap salah satu kepala pemberontakan dan mengarahkan senjata api pada kepala letnan..
.
'Tidak! Jangan lakukan itu! Aku akan memberikan penerus pemimpin negara kita! Aku mohon dia tidak bersalah!!" Ucapku cepat berdiri dihadapan sang letnan yang berlutut..
.
Pemimpin pemberontak ini tersenyum dan masih menyodorkan senjata api mengarah padaku dan sang letnan...
.
"Tarik saja pelatuknya pada kepalaku. Dan kalian tidak akan pernah memiliki pemimpin negara selanjutnya!" Ucapku.. rasa amarah dan sakit hati yang aku rasakan sekarang..
.
Tiba-tiba..
.
"Ini adalah cara pengorbanan kami untuk negaramu tuan putri.. kami siap dan rela mati.."
.
BANG**** BANG** BANG** BANG**
.
Suara senjata api bertubi-tubi membuatku membungkuk dan menahan takut..
.
"Baiklah jika kau rela mati.. Tapi disini adalah negaraku.. hanya aku yang boleh menentukan sampai kapan hidup dan matinya seseorang." Ucap seseorang yang sudah berdiri dihadapan ku..
.
7 orang tentara militer korea utara tergelatak begitu saja bersimbah darah..
.
Saat aku mendongakan kepalaku.. sang jenderal mengulurkan tangannya.. tapi tiba-tiba..
.
"Jenderal!! Jenderal!!!" Seseorang berlari kearah kami..
.
"..." sang jenderal yang terdiam masih mengulurkan tangannya menoleh..
.
"Yang mulia.. yang mulia sudah tidak ada jenderal.. terjadi pemberontakan besar-besaran di istana utama.." ucap pengawal yang berlari dan membawa sebuah ponsel pada tangannya..
.
"..." jenderal hanya terdiam tidak percaya.. dan kulihat buliran tetesan air mata yang menggenang di sudut matanya.. dengan cepat dia menghapusnya dan berjalan tegap nan kokoh meninggalkanku..
.
"Urus tuan putri dan letnan sehun disini.. bawa mereka ke rumah sakit dan yakinkan bahwa mereka tidak terluka.." ucap sang jenderal berjalan pergi..
.
Yang mulia sudah tidak ada? Apa itu artinya mati karena pemberontakan yang terjadi malam ini?
.
Lalu siapa yang akan memimpin negara korea selatan selanjutnya?
.

Lalu siapa yang akan memimpin negara korea selatan selanjutnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
TBC

Jenderal 'Park'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang