Part 11

632 94 6
                                    

Nb: halo readers. Makasih yang uda nunggu lagi banyak kegiatan real life datang tidak henti-hentinya 😂 sorry baru dinext 😊 fav + commnt ny ya
.
.
Tidak. dia tidak boleh membunuh orang lagi..
.
"Kenapa? Kau harus makan dengan sehat.. agar bayi yang akan tumbuh di dalam sini dapat lahir dan tumbuh sehat ahreum.. karena masa pembuahan mu sebentar lagi akan masuk masa ovulasi dan matang.. kau harus mempersiapkan rahimmu.. untuk aku buahi.." ucap jenderal park tersenyum..
.
Lalu sang jendral memandangku dengan tatapan menilai.. menilai seorang yoeja yang sudah sah menjadi istrinya di tepi ranjang.. alis mata kanan nya sedikit terangkat..
.
Jenderal park sedikit mendekat.. dia meraih rambutku yang terurai di samping bawah telinga, memuntirnya dengan jari-jarinya hingga aku menjerit..
.
"apa-- yang sedang kau lakukan."
"..." dengan sekejap mata sang jenderal menarik tubuhku lebih dekat.. mengikat pinggangku dengan tangan kirinya dengan mantap.. sehingga aku bisa merasakan suhu tubuhnya yang panas di hadapanku..
.
Dia menunduk di telingaku.. aku bergidik ngeri..
.
"Diam." Ucapnya.. aku bisa merasakan hembusan nafas panas yang keluar dari tubuhnya..
"Lepas-- kan."
"..." semakin aku mencoba melepaskan eratan tangannya.. sang jenderal mengikat tubuhku semakin lekat..
.
"Aku katakan lepaskan tubuhku jenderal!" Ucapku sedikit mendorong tubuhnya yang besar..
.
Sang jenderal tersenyum dan meletakan kedua tangan nya di belakang tubuhnya karena sedikit terjatuh di ranjang.. mungkin dorongan tanganku hanya dorongan sehelai sayap burung kenari baginya..
.
"Yoeja korea utara ternyata tidak sekuat dari yang aku bayangkan.. ketika.. di atas ranjang-" ucap nya tersenyum smirk melihatku di hadapan nya..
.
Tiba-tiba sang jenderal berdiri dari ranjang dan merapihkan pakaian kemeja putih kusut nya.. berjalan menuju jendela kamar dan berdiri terdiam..
.
"Sepertinya kau melihat kejadian tadi dari arah sini?"
"..."
.
Kejadian tadi? Apa maksudnya adalah ketika dia menarik pelatuk dan mengarah kepada seorang koki yang tidak bersalah tadi?
.
"Itu adalah imbalan ketika seseorang tidak becus mengabdikan dirinya pada negaraku.. korea selatan.."
"..."
.
Tidak becus? Mengabdikan diri pada negara nya? Korea selatan? Ingin rasanya aku berkata pada jenderal yang dingin kokoh berdiri bagai bongkahan es..
.
"Dia tidak bersalah kenapa kau membunuhnya?"
"Dia pantas mendapatkan nya."
"Dia tidak pantas mendapatkan nya.. dia memperlakukan ku dengan baik.. dia selalu memberikan makanan untukku dan menaruhnya di depan pintu kamar.. kenapa kau tega melakukan itu jenderal?!"
.
Kedua tangan ku mengepal karena kesal.. rasa bersalah dalam diriku semakin besar ketika melihat seorang koki tidak bersalah mati begitu saja di tangan sang jenderal..
.
Tiba-tiba sang jenderal memasukan kedua tangan nya di saku celananya.. dan membalikan tubuhnya dan melihat tubuhku yang duduk di pinggir ranjang.. kembali menatap ku dengan tatapan menilai.. tatapan menilai seorang namja pada yoeja yang menarik perhatiannya..
.
"Apa membuat ibu dari calon anak-anakku tidak makan itu bukanlah sebuah kesalahan ahreum?"
"..." aku hanya terdiam semakin merasa bersalah..
.
Rasa bersalah karena seorang koki meregang nyawa hanya karena aku tidak mau makan.. bercampur aduk dengan.. seorang namja yang berdiri di hadapanku berani membunuh seseorang demi istri dan calon anak yang akan aku kandung..
.
"Tujuh hari aku tidak berada di korea selatan. Banyak urusan hubungan luar negri dengan rusia yang telah aku selsaikan, dan sekarang aku kembali kemari. Apa ada yang kurang di rumah ini? Apa suhu ruangan kurang hangat?"
"Tidak.. Ini sangat hangat." Ucapku cepat sedikit takut.. takut jika harus ada korban selanjutnya..
.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu.. Bersiap-siaplah ahreum.. cepatlah mandi , aku sudah meminta pelayan untuk menyiapkan air hangat untukmu dan akan aku tunggu kau di ruang makan.. Aku rasa kau akan menuntut banyak penjelasan.. tentang apa yang terjadi disini.."
.
Namja ini melangkah tegap meninggalkan ku dari kamar besar ini melewati tubuhku yang duduk lemah di pinggir ranjang tanpa menghiraukanku lagi..
.
Tatapan nya lurus kedepan.. Dengan tubuh yang tegap dan tatapan namja militer yang berjalan kokoh lurus kedepan..
.
Tanpa menghiraukan ku yang mungkin hanya daun kering yang terjatuh tergeletak begitu saja di musim gugur baginya.. -Jenderal Park Chanyeol-
.
TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
TBC

Jenderal 'Park'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang