#6

7.6K 362 1
                                    

Oxel dan gengnya berkumpul di cafe tempat biasa mereka nongkrong. Suasana sangat ramai dengan adanya band indie yang menyanyikan lagu-lagu klasik. Bukan hanya gengnya saja yang meramaikan tapi juga ada cewek-cewek cantik yang bersama mereka.

"Lo kenapa ngelamun dari tadi, lo bilang kita bakal party hari ini tapi lo malah diem aja." Tanya salah satu anggota geng Oxel

"Gue gak papa."

"Gue panggilan Stella aja gimana biar lo gak kesepian disini."

"Gue lagi gak mood, udahlah lo enjoy aja sama yang lain."

Oxel kembali melamun dan temannya kembali bersenang-senang.

Flashback on

Saat pulang sekolah Oxel mengantar Diandra pulang. Sepanjang perjalanan hanya Diandra yang mengoceh dan tidak sekalipun di jawab oleh Oxel. Tapi Oxel sering menatapnya melalui kaca spion motornya.

"Makasih kak Oxel, besok apa boleh aku nebeng buat pergi dan pulang ke sekolah lagi." Diandra turun dengan kesenangan

"Lo tuh di kasih hati malah minta jantung, gue udah bilang berulang kali kalau gue gak mau lagi liat muka lo. Minta aja sama mama dan papa uang yang banyak, udah numpang gak tau diri lagi." Jawab Oxel dengan kesal dan membentak Diandra

Sampe kapan gue bersikap kayak gini, dari dulu sampe sekarang gue selalu gak kuat liat lo nangis... Diandra.

Brakkk...

Oxel membanting helmnya dan langsung pergi ke kamarnya. Meninggalkan Diandra di parkiran yang sedang menangis.

"Apapun akan gue lakuin supaya kak Oxel gak dapet masalah. Dan apapun akan gue lakuin supaya kakak mau nerima gue jadi adiknya lagi." Diandra mengusap airmatanya dan pergi ke kamarnya

Flashback off

Jam menunjukkan pukul satu pagi dan Oxel baru saja pulang. Oxel memang sengaja mematikan motornya sebelum mendekati rumahnya. Diandra ketiduran menunggu Oxel di meja makan.

Sebelumnya Diandra memang sengaja memasak makanan untuk Oxel. Karena orangtuanya pergi keluar kota selama dua hari. Membuat rumahnya tampak lebih sepi dari biasanya.

Sebelumnya Diandra sudah dibangunkan oleh bibi tapi dia tidak mau dan tetap bersih keras untuk menunggu Oxel.

Dengan santainya Oxel masuk ke dalam rumah tapi tetap tidak membuat keributan karena hal ini sudah biasa terjadi baginya. Saat menaiki anak tangga tiba-tiba ada yang menarik perhatiannya.

"Itu bukannya...." Oxel langsung menghampirinya

Oxel melihat meja makan dan ia terkejut karena yang ada di atas meja makan adalah semua makanan kesukaannya. Ia juga melihat Diandra yang tertidur pulas di meja makan.

"Kenapa lo mesti nyakitin diri lo sendiri sih Ra, gue pengen kayak dulu lagi tapi gue juga gak bisa." Oxel membelai rambut Diandra

Oxel menggendong Diandra dan membawanya ke kamar Diandra. Baru kali ini Oxel masuk ke dalam kamar Diandra. Banyak sekali fotonya bersama Oxel saat mereka masih kecil yang menghiasi dinding kamar Diandra.

Ini semua kenangan yang dulu pernah gue bakar, tapi sekarang di kamar Diandra malah banyak foto gue. Sampe sekarang lo tetep cantik dan manis gak ada yang berubah dari lo Ra. Gue kangen lo Ara.

--

Alarm hp Diandra berbunyi karena sudah jam lima pagi. Dengan mata yang masih mengantuk Diandra mengambil hpnya dan mematikan alarmnya.

"Kenapa gue ada dikamar, gue inget banget kalau gue nunggu kak Oxel di meja makan. Apakah bibi yang nggendong gue, kasihan bibi..." Diandra segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan shalat subuh

Setelah bersiap-siap Diandra menuju meja makan dan hanya ada Oxel yang sedang sarapan.

"Pagi kak Oxel.." sapa Diandra

Oxel mengacuhkannya dan terus memakan rotinya.

"Oh iya bibi, makasih ya karena semalam udah gendong Diandra ke kamar. Pasti berat banget ya bi." Ucap Diandra yang melihat bibi yang menuangkan jus di gelasnya

"Gak kok non, saat non gak mau di bangunin sama bibi semalam ya udah bibi langsung pergi tidur non di kamar bibi." Jawab bibi dengan heran

"Terus siapa yang bawa Diandra ke kamar?" Diandra melirik Oxel dan ia langsung menggelengkan kepalanya

Gak mungkin kak Oxel, melihat wajah gue aja muak apalagi mau menggendong. Bisa-bisa bukannya di antar ke kamar malah di buang di jalanan tubuh gue.

"Apa mungkin Diandra jalan sendiri saat tidur ya bi, ah.. ngeri!" Diandra memegang pipinya

Melihat ucapan Diandra, Oxel langsung terkekeh dengan mulut yang masih mengunyah roti.

Melihat tingkah Oxel membuat Diandra tersenyum dan terus menatap kakaknya. Oxel yang sadar telah di tatap adiknya langsung salah tingkah dan membuatnya tersedak.

"Kakak gak papa, minum dulu kak?" Diandra sangat takut dan langsung memberikan gelas minumnya pada Oxel

Oxel mengambilnya dan langsung meminumnya. Saat sudah sedikit reda Oxel mulai kembali bersikap kasar dan membentak Diandra.

"Ngapain lo deket-deket gue." Oxel memundurkan kursinya dan langsung berdiri membuat Diandra terkejut

Karena ia merasa salah tingkah Oxel mengambil tasnya yang berada di kursi dan menuju garasi untuk menaiki motornya. Diandra juga ikut terburu-buru berharap ia bisa berangkat sekolah bersama dengan Oxel.

Tapi saat Diandra berlari dan memasuki garasi suara knalpot motor Oxel sudah berbunyi dan langsung menancap gas untuk pergi. Diandra tertinggal sendiri dengan wajah sedih dan ia pun juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Diandra memesan ojek online seperti biasa yang ia lakukan. Tapi saat di tengah jalan ojek yang di naiki Diandra mogok dan membuatnya panik.

"Aduh Pak ini gimana, masih jauh nih dari sekolah." Diandra turun dari motor ojek online itu dan merasa panik

Ia melihat jam tangannya dan sepuluh menit lagi sekolahnya akan masuk dan pagar akan ditutup. Peraturan disekolahnya sangat ketat dan Diandra gak pernah sekalipun membuat kesalahan di sekolahannya.

Tiiinnnn....

Diandra terkejut dan menoleh. Dilihatnya motor yang gak asing untuknya.

"Devran..." sapa Diandra

"Lo ngapain disini? masih pagi nih lo masak mau pacaran?" Tanya Devran dengan terkekeh

"Gila lo masak iya gue pacaran sama bapak tukang ojek, udah punya anak kali. Motornya mogok dan sekolah masih jauh, gue bingung mesti gimana?"

"Ya udah cepetan naik berangkat sama gue, keburu pagar sekolah di tutup nih kalau kita sampe telat."

Tanpa berpikir Diandra langsung naik ke motor Devran dan Devran mengemudikan motornya sangat kencang.

Devran dan Diandra sampai sekolah sebelum bel berbunyi. Dan mereka pun bernafas dengan lega.

"Thanks ya dev gak tau deh kalau gak ada lo pasti gue bakalan di hukum untuk pertama kalinya." Diandra turun dari motor Devran

"Lo kan bisa berantem masak lo gak pernah di hukum."

"Gue gak pernah bikin masalah di sekolah gue sebelumnya. Ya kalau ada orang jahat aja baru gue berantem."

"Nah kenapa lo diem aja di jahatin sama Oxel, lo udah pernah dikasarin  kan sama dia kenapa gak lo bales aja. Lo tonjok aja dia sampe babak belur." Devran pun terkekeh

"Gue gak bakalan kasar sama dia, bahkan gue bakalan ngelindungin dia dari orang-orang yang jahat sama dia. Udah bel nih gue ke kelas ya, sekali lagi Thanks Dev."

Diandra meninggalkan Devran dan masuk ke kelasnya.

Kenapa gue ngerasa kesel saat lo ngebelain Oxel yang udah jelas-jelas kasar sama lo. Sebenarnya apa hubungan lo sama Oxel.

*****

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang