#3

9.4K 395 1
                                    

"Bahkan kamar ini lebih besar daripada rumah gue yang dulu. Gue harap bisa cepet ketemu kak Oxel. Lo pernah janji sama gue bakal jagain gue terus kan?" Diandra melihat ke arah kaca di kamarnya dan matanya berkaca-kaca

Dari semalam Oxel tidak menyadari kalau Diandra sudah berada di rumahnya.

Keesokan paginya...

"Oxel sarapan dulu?" Sapa mama Inneke yang melihat Oxel turun dari tangga

Dengan wajah malas oxel melihat ke arah meja makan. Matanya yang awalnya masih mengantuk tiba-tiba melotot karena ada seorang cewek yang gak asing buat dia duduk bersama orang tuanya.

"Lo disini... gue pikir mereka cuma ngomong doang, ternyata mereka..." Oxel langsung pergi

Diandra beranjak dari kursinya dan langsung mengejar Oxel.

"Kak... kak Oxel tunggu..." Diandra langsung berdiri tepat di depannya dan membuat Oxel berhenti

Oxel tidak melihat ke arah Diandra sama sekali ia malah melihat ke arah sekelilingnya dan berusaha untuk tidak mendengar Diandra.

"Kakak masih marah sama aku, kak Diandra udah gede, Diandra masih cantik kan kak, Diandra masih manis kan. Kak Oxel gak lupa kan kalau kakak bakalan jagain Diandra terus." Diandra memegang lengan Oxel

Oxel menepis tangan Diandra dan dia kembali meninggalkan Diandra tanpa sepatah katapun.

"Kak Oxel..." Diandra menahan tangan Oxel

Kali ini Oxel menepisnya dengan keras sehingga membuat tangan Diandra sakit. Oxel menyalakan motornya dan langsung pergi dengan motor ninjanya.

Diandra hanya bisa memegang tangannya yang sakit dan menangis.

"Bersabarlah... ini terlalu sulit untuk Oxel." Mama Inneke menepuk bahu Diandra

Diandra berbalik dan memeluk mama Inneke. "Makasih ma udah mau nerima Diandra, Diandra juga sayang sama mama Inneke."

--

Brakk...

Oxel membanting tasnya di meja kelasnya dan duduk dengan perasaan kesal.

"Kenapa bro pagi-pagi udah kesel, ada yang nantang buat balapan?" Tanya teman se-geng Oxel

"Gak" jawab Oxel dengan kesal

"Terus" sahut teman Oxel lainnya

"Udahlah gue gak mau ngebahas, kalian diem aja." Oxel semakin marah dan dia lebih memilih untuk menyimpannya sendiri

Devran dan teman-temannya bersekolah di SMA yang sama dengan Oxel dan gengnya.

"Gara-gara telat tadi pagi sekarang gue disuruh bu Niken buat ngembaliin buku-buku ini ke perpus. Kalau bukan bu Niken ogah kali gue." Devran menggumam dengan memegang buku yang cukup banyak di tangannya

Sejenak Devran berhenti melihat ada cewek yang gak asing baginya. Cewek itu melihat di sekelilingnya seperti orang yang mau tanya alamat. Devran mendekati cewek itu karena penasaran.

"Mau cari sia..." Devran berhenti karena ia terkejut karena dia adalah Diandra

"Lo kan cewek semalem, ternyata lo sekolah disini juga. Kenapa gue baru liat lo sekarang?" Tanya Devran

"Diandra... gue Diandra. Gue anak baru disini dan gue mau ke ruang kepala sekolah tapi gak tau dimana kantornya." Jawab Diandra dengan menatap Devran

"Oh ya udah lo bantuin gue terus gue anter lo ke ruang kepala sekolah. Gimana?" Devran berniat ingin menjahili Diandra

Dan dengan cepat Diandra mengambil sebagian buku dari tangan Devran. "Oke"

Memangnya siapa yang menyuruh dia bantuin gue. Tapi nih cewek emang kuat sih, beda sama cewek lainnya. Devran pun terkekeh

Mereka pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku dan langsung pergi ke kantor kepala sekolah.

"Tuh yang pintunya gede, itu tempatnya. Gue tinggal ya?" Devran menunjuk ke arah kantor kepsek

"Thanks Dev."

"Hmm.." Devran menoleh dan langsung pergi meninggalkan Diandra

Diandra berada di kelas satu tahun di bawah Oxel. Lebih tepatnya kelas X dan Oxel belum menyadari bahwa Diandra juga bersekolah di tempat yang sama dengannya.

--

Istirahat telah tiba dan suasana kantin sangat khas dengan adanya dua geng yang bersiteru. Salah satu alasan kenapa sekolah ini terkenal karena murid-muridnya yang terkenal ganteng-ganteng dan cantik-cantik.

Dan juga dua geng ini yang sama-sama liar dan selalu mencari masalah.

Flashback on

Pertama kali masuk SMA Bimo, Andre, Devran, Stevan dan Oxel adalah satu geng. Mereka berlima selalu kompak dan juga akur. Hanya karena cewek Oxel dan Devran bertengkar hingga akhirnya membuat mereka pecah.

Oxel yang egois membuat ketiga lainnya lebih memilih bersama Devran. Oxel semakin marah dan kesal yang menganggap bahwa Devran telah menghasut tiga sahabatnya untuk menjauhinya.

Maka dari anak-anak lain yang membenci Devran langsung mempengaruhi Oxel dan akhirnya membentuk geng sendiri.

Flashback off

"Oh... bukannya itu... oh iya cewek semalem." Bimo menunjuk ke arah Diandra dengan melotot

Andre, Devran dan Stevan langsung menoleh.

"Gue udah ketemu kok tadi pagi. Dia anak baru di sekolah ini." Sahut Devran dan melanjutkan makannya

"Kok lo gak cerita sih Dev?" Tanya Andre

Bimo segera memanggil Diandra dan membuat ketiga temannya terkejut.

"Ngapain lo panggil dia, bego banget sih lo?" Andre menjitak kepala Bimo

"Ah... gue reflek. Sorry Sorry." Bimo mengusap kepalanya karena sakit

Diandra langsung pergi ke arah Devran dan teman-temannya sembari memegang nampan yang berisi  jus dan bakso.

Oxel melihat saat Bimo melambaikan tangannya ke Diandra. Oxel sangat terkejut dan juga kesal karena orang yang dibencinya ternyata saling akrab.

Devran langsung bergeser tanpa ada yang memerintahkannya bahkan ia juga tidak keberatan kalau Diandra duduk di sebelahnya.

Diandra langsung duduk dan menyapa mereka berempat. Tak lama ia langsung menyantap makanannya dengan lahap.

"Apa perlu kita pesenin makanan yang banyak lagi." Sahut Andre dengan menatap Diandra yang sedang makan

"Gue gak kelaparan kayak semalam kok. Ini aja udah cukup. Oh iya by the way thanks ya buat semalam kalian udah bantuin gembel kayak gue." Diandra tersenyum dan kembali memakan baksonya

"Gembel secantik lo sih gue ikhlas bantuinnya, bener gak guys?" Jawab Stevan dengan terkekeh

Bimo dan Andre langsung berkata "setuju" secara bersamaan

"Gembel tapi rumahnya gede banget, gak pantes lo dibilang gembel. Lebih tepatnya princess." Sahut Devran dengan mengernyitkan alisnya

"Princess Cinderella tapi gue tetep jadi babu dan gak akan pernah berubah lagi." Jawab Diandra dengan tersenyum

Mereka pun berbincang-bincang dan juga tertawa. Di sisi lain ada yang memperhatikan mereka dengan wajah memerah karena rasa marah dan kesal. Oxel yang melihat mereka lali mengepalkan tangannya dan membentak meja membuat gengnya terkejut dan ia langsung meninggalkan kantin.

*****

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang