Part 30

4.4K 181 0
                                    

Sejak kejadian itu Devran tidak terima di putuskan Diandra dengan cara sepihak. Devran mencoba mencari penjelasan tapi Diandra terus saja menghindar.

Setelah mengetahui kejadian yang dialami Devran. Bimo, Andre dan Stevan sangat marah dan terus mencari Diandra yang tiba-tiba tidak masuk sekolah. Saat di temui di rumahnya juga mereka tidak mendapatkan hasil.

Tiga hari berlalu dan Diandra memutuskan untuk masuk sekolah walaupun ia merasa sangat takut.

Mau sampai kapan gue bersembunyi, gue juga gak suka mama terus dihubungi pihak sekolah akibat gue. Gue yang ngelakuin, gue juga yang harus terima akibatnya.

Diandra tiba di depan pintu gerbang sekolahnya. Semua mata langsung tertuju padanya. Tanpa Diandra sadari semua anak yang bersekolah di SMA yang sama dengannya sudah mengetahui kabar tentang mereka putus.

Bahkan Sinta, Sean dan teman-teman sekelas Diandra juga membuang muka saat bertatapan dengan Diandra.

Lo harus kuat Diandra, semangat!!

Sindiran, cacian, makian terlontar seiring dengan langkah Diandra menuju kelasnya. Diandra merasa telinganya sangat panas, dan juga ia sangat sedih atas apa yang mereka lakukan padanya.

"Lo gak kasihan apa, liat tuh adik lo diserang kayak gitu sama anak-anak satu sekolahan ini. Gue bener-bener gak tega lihatnya." Tanya Luki pada Oxel yang melihat Diandra dari jauh

Tanpa banyak kata, Oxel langsung menghampiri Diandra dan menutup telinga Diandra.

"Lo semua gak ada kerjaan? Siapapun yang ngebully Diandra, kalian bakal punya masalah sama gue!" Bentak Oxel lalu mengajak Diandra untuk pergi

Diandra hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan kakaknya. Untuk waktu yang lama, Oxel kembali melindungi dan membelanya.

"Lo gila ya, kenapa diem aja di bully kayak gitu? Emang telinga lo gak panas apa?" Tanya Oxel dengan nada sedikit berteriak

Diandra hanya tersenyum melihat kakaknya.

"Wah... emang gila lo ya, diajak ngomong malah senyum-senyum. Yaudah lo masuk kelas sana? Ingat kalau ada yang ngebully lagi, langsung bilang ke gue!" Oxel langsung meninggalkan Diandra

Gak masalah semua orang benci gue, selama ada kak Oxel yang selalu membela, gue baik-baik saja kok?

Plok.... plok... plok...

Terdengar suara tepuk tangan dari arah belakang Diandra. Diandra menoleh dan terkejut karena ada Devran, Bimo, Andre dan Stevan yang sudah mendengar semua yang dilakukannya tadi dengan Oxel.

"Oh ternyata lo lebih memilih Oxel daripada Devran, gue pikir lo bakal milih orang yang jauh lebih baik dari Devran ternyata gue salah. Lo malah milih orang yang lebih buruk dari Devran?" Ucap Bimo

"Lo bukan hanya bikin kesalahan sama Devran aja, tapi lo juga udah bikin kesalahan sama diri lo sendiri. Lo udah pilih orang yang salah dalam hidup lo Diandra, gue kasihan sama lo!" Timpa Andre

"Gue kecewa sama lo, kenapa lo lebih milih dia daripada gue? Apa salah gue sama lo, selama ini lo ngilang cuma buat dia? Jawab gue, sekarang bukan waktunya lagi lo buat diem!" Devran mencengkeram lengan Diandra dengan cukup kuat dan membuat Diandra sedikit kesakitan

"Maaf Dev, gue bener-bener minta maaf." Jawab Diandra dengan menunduk dan mata yang berkaca-kaca

"Cuma maaf, gue butuh penjelasan Ra?" Teriak Devran

"Sorry Dev, gue harus masuk kelas bentar lagi bel mau berbunyi." Diandra mencoba melepaskan tangan Devran dari lengannya

Devran semakin kuat mencengkeram Diandra dan tidak membiarkan Diandra untuk pergi lagi.

"Lo mau kabur lagi, hah? Beri gue alasan, baru gue bakal lepasin lo?" Tanya Devran lagi

"Iya.. gue lebih milih kak Oxel. Dia yang selama ini gue harepin, dia yang selama ini gue sayang. Lo puas, lepasin gue!" Diandra langsung menghempaskan tangan Devran dan langsung pergi

"Apa... kenapa dia bisa jawab seperti itu?" Devran hanya melongo mendengar jawaban Diandra

"Gue bener-bener gak tau jalan pikirannya tuh anak, tapi kalau dipikir lagi. Kayak nya semua ini udah disiapin Diandra dari awal." Ucap Andre

"Maksud lo?" Tanya Bimo dengan penasaran

"Ya... kenapa waktunya pas banget coba, tuh anak mutusin Devran tepat haru ulang tahunnya Devran. Dan sebelum putus Diandra kan juga udah menghindari Devran terus. Inget kan?" Jawab Andre

"Iya juga sih.. tapi gue masih gak percaya kalau tuh anak bakal ngelakuin semua ini. Dan kenapa mesti Oxel coba?" Bimo masih bingung

"STOP!! Mulai sekarang jangan ada lagi yang ngomongin Diandra di depan gue lagi. NGERTI!!" Dengan amarah Devran meninggalkan teman-temannya dan langsung menuju ke parkiran untuk bolos sekolah

Seperti ada yang janggal. Kenapa Diandra manggil Oxel dengan kak? Padahal dia manggil kita semua biasa aja. Seperti ada kesalahpahaman.

"Woi.. ngelamun aja lo. Ngelamunin apaan sih? sahabat lo sedih kayak gitu, lo malah ngelamun?" Tanya Bimo

"Nggak... bukan apa-apa kok? Gak penting. Tapi ngomong-ngomong dimana Devran?" Stevan mencari-cari sekelilingnya yang ternyata Devran sudah tidak ada

"Tuh... kayaknya tuh anak mau bolos. Mungkin butuh sendiri. Gue harap dia bisa cepet balik kayak dulu lagi." Jawab Bimo dengan menunjuk ke arah Devran yang sudah berada di parkiran

"Yaudah kita masuk kelas aja, ntar kita kasih catatannya aja ke Devran kalau dia udah baikan." Ajak Andre

Mereka bertiga langsung masuk kelas, sedangkan Devran melajukan motornya dengan cepat meninggalkan sekolahnya.

Diam-diam Diandra melihat Devran yang pergi dari balik tembok. Dia tidak bisa menahan air matanya yang sedari tadi ia tahan.

Maafkan aku Dev, sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu.

*****

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang