#47

3.4K 80 24
                                    

"Jawab jujur kalau emang Lo bener-bener udah gak ada perasaan buat gue. Gak ada lagi cinta buat gue, jawab Ra?" Tanya Devran dengan menatap cemas Diandra

Diandra menarik nafas panjang dan meyakinkan dirinya bagaimana isi hatinya.

"Dev tatap mata gue dan dengarkan baik-baik apa yang gue bilang karena gue gak bakal ngulang untuk kedua kalinya." Ucap Diandra

Devran pun menatap mata Diandra dan dia berharap kalau Diandra akan berubah pikiran.

"Dev... Gue udah gak ada lagi perasaan buat Lo dan bagaimana pun juga hubungan kita udah berakhir. Kita gak akan bisa kayak dulu lagi, semoga Lo bahagia dengan masa depan Lo. Dan itu bukan sama gue Dev." Jawab Diandra

"Gak Ra Lo pasti masih becanda kan, gue tau Lo pasti capek sekarang. Jadi gue bakal datang lagi, gue yang salah karena gue datang saat Lo lagi capek." Ucap Devran

"Dev... Gue serius dan setelah ini Lo gak usah datang kesini lagi. Karena pasti ada yang terluka dan gue mau nyakitin siapapum termasuk Lo. Gue gak bakalan ngomong lagi. Makasih dan juga maaf kalau gue sering nyakitin Lo Dev." Diandra langsung masuk kedalam rumahnya dan air matanya tak bisa ia bendung lagi

Devran hanya bisa diam dan air matanya pun mengalir. Ia langsung memakai helm dan meninggalkan rumah Diandra. Diandra yang masih di balik pintu terus menangis dengan apa yang ia lakukan pada Devran.

Bagaimanapun juga ini adalah keputusan yang sudah ia buat dan apapun resikonya ia harus bisa bertanggungjawab, termasuk dengan hatinya.

———

Keesokan harinya Diandra berangkat ke kampus seperti biasa, ia pun mulai ceria walaupun ia masih memikirkan kejadian kemarin.

"Hai Ra Lo udah ngerjain tugasnya pak Niko belum, kalau udah gue liat dong?" Tanya Merry

Diandra langsung mengambil buku dalam tasnya dan langsung memberikannya pada Merry.

"Ra Lo gpp, apa jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi dan gue gak tau. Cerita-cerita dong Ra, gue kepo nih?" Tanya Merry dengan penasaran dan sedikit memaksa Diandra

"Apaan sih mer, lebai deh. Gue gak papa kok." Jawab Diandra

"Ya aneh aja gitu, biasanya Lo pasti ceramahin gue dulu sebelum lo pinjemin gue. Ini tanpa ngomong apapun Lo langsung ngasih gue gitu aja. Kan gue penasaran?" Tanya Merry

"Yaudah kalau gak mau gue ambil lagi bukunya." Diandra mencoba mengambil bukunya

Secepat mungkin Merry merebutnya kembali dan langsung menyalin tugas Diandra. Diandra hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya, karena hanya Merry yang bisa membuat Diandra tersenyum.

Stevan : Ra lo sibuk gak?

Diandra : gak sih, kenapa Steve?

Stevan : nonton yuk, gue punya tiket nih dan pengen ngajak Lo, mau gak?

Diandra : boleh, gue balik jam 11 sih. Gimana?

Stevan : oke, jam 11 gue ke kampus Lo. See you

Diandra : oke,, see you

Diandra melanjutkan kegiatannya di kampus dan tingkah Merry membuatnya lupa dengan masalah yang ia pikirkan selama ini.

"Ra ntar habis ngampus pergi ke cafe yuk, ada menu baru kayaknya enak deh?" Ajak Merry

"Sorry Mer bukannya gue gak mau tapi gue udah ada janji lebih dulu sih." Diandra merasa sedih karena menolak Merry

"Ciyeee ada janji sama siapa? Cowok baru ya?" Goda Merry

"Bukan.. gue ada janji sama Stevan. Dia mau ngajak gue nonton sih."

"Gue penasaran deh, kenapa akhir-akhir ini Lo tuh sering jalan sama Stevan ya. Apa jangan-jangan kalian ada hubungan di belakang gue?" Tanya Merry yang terus menggoda Diandra

"Ngomong apa sih Lo, kalau ada apa-apa kan gue mesti cerita sama Lo. Masa iya gue punya pacar gak cerita sama Lo, kan gak mungkin ratu kepo." Jawab Diandra sembari mencubit pipi Merry

"Ya siapapun cowok itu, gue selalu berharap yang terbaik buat Lo. Yang bisa jagain Lo dan bisa bahagiain Lo pastinya." Ucap Merry sembari menepuk pundak Diandra

"Unch sahabat gue yang satu ini ter the best pokoknya. Gue sayang sama Lo." Diandra langsung memeluk Merry ia pun tersenyum

Setelah pelajaran berakhir Merry dan Diandra langsung pergi keluar kampus untuk menemui Steven yang sudah menunggunya.

"Hai Steve... Cuma Diandra aja nih yang di ajak. Jahat banget sih?" Goda Merry

"Lain kali aja gue ajak, gue cuma punya dua tiket soalnya." Jawab Stevan

"Ya ampun Steve kayak baru kenal gue aja, gue becanda kali. Pokoknya lo jaga sahabat gue ya, kalau sampai ada apa-apa Lo yang gue tonjok." Merry mengepalkan tangannya untuk menakuti Stevan

"Ya ampun gak segitunya juga kali Mer, kasihan Stevan tau." Jawab Diandra dengan tertawa

"Iya-iya... Yaudah kalian gak berangkat nih keburu filmnya mulai tuh. Cepet sana jalan." Merry mendorong Stevan dan Diandra untuk segera masuk ke dalam mobil Stevan

Stevan dan Diandra hanya bisa tersenyum melihat kelakuan Merry yang menggemaskan. Setelah mereka sudah masuk kedalam mobil Merry hanya bisa melambaikan tangan dan tersenyum melihat Stevan dan Diandra tampak bahagia.

Stevan tidak berhenti membuat Diandra bahagia dalam waktu sehari. Stevan sengaja memilih film komedi yang bisa membuat Diandra tertawa, membelikan makanan kesukaan Diandra dan pergi ke tempat bermain di dalam mall.

"Wah Steve sebenarnya ini ada acara apa sih, Lo udah bikin gue ketawa gak ada habis nya tau gak. Gue seneng banget sih." Ucap Diandra dengan tersenyum

"Apa ada lagi yang pengen Lo lakuin?" Tanya Stevan yang merasa senang dengan ucapan Diandra

"Ini udah lebih dari cukup kok. Makasih ya Lo udah bikin gue seneng seharian ini." Jawab Diandra

"Gue seneng kalau Lo seneng, apapun yang bisa bikin Lo seneng pasti bakal gue lakuin."

"Lo gak papa kan Steve, gue penasaran deh emang ada apa sih?"

" Beneran gak papa gue cuma udah jarang aja liat Lo bahagia kayak gini. Sadar gak sih kalau Lo itu gak se ceria dulu."

"Loh tuh aneh-aneh aja, gue masih dengan orang yang sama kok. Gak ada yang berubah dari gue."

Stevan hanya bisa tersenyum menatap Diandra begitupun Diandra juga sangat senang karena ia bisa tertawa bebas dan menghilangkan beban yang sedang di pikirkannya.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang