Alysa berlari ke sisi panggung, meninggalkan Citra dan Yuki. Saat sampai, dia mengkode pembawa acara untuk mengulur waktu sementara dia memanggil bu Ajeng, Al, Ali dan Prilly. Tak lama kemudian mereka pun berkumpul di belakang panggung, dan Alysa menceritakan semua apa yang terjadi. Prilly lah yang pertama kali terkejut.
"Ini gila parah,, acara seminar ini menuju kehancuran dan SEMUA GARA-GARA LOE!!!", Prilly begitu marah hingga tangannya menunjuk Yuki yang berdiri kaku dengan kedua mata sembab.
Yuki hanya diam, dia benar-benar telah mati rasa.
"Semuanya tenang,, jangan saling menyalahkan. Kita harus cari solusinya...", jika boleh jujur bu Ajeng begitu kecewa akan kinerja Yuki. Jelas menandakan bahwa beliau mulai mempertimbangkan gadis tersebut sebagai kandidat calon ketua OSIS, melihat kejadian hari ini yang menurutnya tak menyangka kalau salah satu siswi berprestasi di sekolah melakukan suatu kecerobohan yang begitu besar.
"Gak ada jalan keluar bu, kita semua tamat. Hampir seluruh peserta yang dateng itu penggemar Raditya Dika,, dan mereka hadir untuk bertemu idola mereka..", Ali mulai putus asa.
"Semua kekacauan ini karna Yuki bu,, kita jadi ikut kena imbasnya. Apa seperti itu yang ibu pilih jadi kandidat calon ketua OSIS??", perkataan Citra lantas membuat bu Ajeng berfikir panjang.
"Gimana kalo kita ganti pembicaranya,, walaupun gitu acara ini tetap harus berjalan. Gak boleh batal!!", Al mulai menengahi.
"Terlalu beresiko Al...", ujar Ali.
"Tapi gak ada salahnya dicoba..."
Mereka semua bungkam, dan mulai berfikir.
"Ya sudah,, ibu yang jadi pembicaranya. Berikan bahannya,, dan ibu pelajari beberapa menit....", bu Ajeng pun tak memiliki pilihan lain.
Citra memberikan materi seminar pada bu Ajeng, dan Alysa kembali berlari ke sisi panggung untuk memberitahu akan ada pergantian pembicara. Tiba-tiba ada sebuah kicauan dari Raditya Dika yang membuyarkan kecurigaan para peserta.
@radith.dika : mohon maaf buat semua murid SMA Mahardhika,, hari ini gue batal untuk mengisi acara kalian. Sampe ketemu di talk show gue berikutnya..
Mereka yang membaca kicauan tersebut mulai berbisik, hingga pembawa acara mengumumkan pergantian pembicara.
"Acara puncak kita udah akan dimulai nih temen-temen,, dan makasih untuk semua yang udah hadir. Tapi sebelumnya gue mau ngasih tau kalo pembicara kita hari ini adalah guru kesayangan kalian semua, gue jamin kalian pasti suka. Mari kita sambut yang meriah kepada bu Ajeng....", tiba-tiba bu Ajeng muncul di atas panggung setelah pembawa acara memanggil namanya. Sementara Alysa, Citra, Prilly, Ali dan Al mulai tegang akan reaksi para peserta. Sedangkan Yuki hanya duduk di belakang panggung, tak melakukan apapun.
Baru saja bu Ajeng ingin menyapa, para peserta lantas bersorak kecewa. Bahkan sampai ada yang melemparkan bola-bola kertas ke arah panggung pertanda bahwa mereka marah karena merasa ditipu. Pada akhirnya mereka keluar dari aula, dan seminar pun resmi GAGAL TOTAL.
Para undangan dan kepala sekolah seketika meradang. Tak ingin dengar penjelasan apapun, mereka juga ikut pergi.
Bu Ajeng langsung turun dari panggung dan berjalan menuju arah belakang. Ekspresi yang seakan menahan emosi membuatnya tak bisa berfikir jernih. Alysa, Citra, Prilly, Ali dan Al mengikuti beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
~ DEPRESI ~
TerrorNB : Cerdaslah dalam bersosial media!!!! Bismillahirrohmanirrohim.....