"Ayolah, Val! Kamu harus datang!"
Val menghembuskan nafasnya begitu mendengar bujukan Hermione untuk kesekian kalinya hari ini.
"Aku tidak terlalu senang dengan pesta, Hermione,"jelas Val.
"Setidaknya, kamu melakukan ini untukku. Kamu bisa menyelamatkanku dari Cormac nanti,"bisik Hermione takut ada orang yang mendengarnya.
"Jangan bilang kalau kamu mengajak Cormac McLaggen untuk pergi bersama,"kata Val menatap kedua mata Hermione dengan tidak percaya.
"Aku tidak ada ide lain, oke? Ron... Ergh! Ron menyebalkan!"gerutu Hermione meletakkan kepalanya di atas buku tebal di hadapannya. Sedangkan Val melanjutkan kegiatan membacanya.
Val sudah tahu tentang Ron, Hermione menjelaskan semuanya kepadanya karena ia butuh teman perempuan untuk menceritakan tentang patah hatinya. Dan Ginny sepertinya bukan orang yang tepat untuk mencurahkan isi hati Hermione, jadi gadis itu datang ke Val.
"Apakah McLaggen seburuk itu?"tanya Val.
Hermione mengangguk.
"Lalu kenapa kamu mengajak dia?"
"Astaga, Val, aku sudah mengatakan padamu kalau aku tidak ada pilihan lain!"gerutu Hermione.
"Kalau aku jadi kamu, aku lebih baik datang sendiri,"timpal Val. Hermione mendengus pelan.
"Apa kamu benar-benar tidak ingin datang?"tanya Hermione putus asa. Val tampak berpikir pelan.
"Aku rela meminjamkanmu gaunku, Val. Tapi kamu datang, ya?"mohon Hermione.
Val menghembuskan nafasnya perlahan, "Hh... Baiklah-"
"Yes! Terima kasih!"pekik Hermione.
"Miss Granger, tolong pelankan suaramu,"tegur Madam Pince. Hermione langsung membungkam mulutnya dan mengangguk. Ini pertama kalinya ia ditegur oleh Madam Pince. Biasanya, Hermione sangat mengagung-agungkan peraturan perpustakaan. Tetapi, karena dia benar-benar putus asa, dia melupakan semua peraturan itu.
"Oke-oke-oke. Kalau begitu, kamu harus ikut denganku sekarang, untuk mencoba beberapa gaun!"ucap Hermione berusaha menahan semangatnya.
"Tidak perlu, Hermione. Aku akan menggunakan gaunku sendiri,"kata Val. Hermione tersenyum lebar.
"Baiklah-baiklah. Apa kamu perlu-"
"Aku baik-baik saja, Hermione. Kamu tidak perlu khawatir,"jelas Val tersenyum kecil melihat semangat Hermione.
"Astaga, sekarang sudah jam empat sore. Aku harus bersiap-siap sekarang."
"Acaranya masih tiga jam lagi, Hermione."
"Ya, tapi aku perlu merapikan rambutku agar tidak seperti singa, kamu tahu?"ujar Hermione menutup bukunya dan menyimpannya kembali di rak.
"Kamu duluan, saja. Aku akan menyelesaikan buku ini dulu,"kata Val menunjuk buku di hadapannya. Hermione mengangguk mengerti dan berjalan keluar dari perpustakaan. Val menyelesaikan membacanya, setelah itu, ia langsung pergi ke kamar asramanya untuk bersiap-siap.
Val tidak perlu menghabiskan banyak waktunya bersiap-siap. Ia memakai gaun elegan tanpa lengan berwarna merah marun yang panjangnya di antara lutut dan mata kakinya. Gaun itu juga memiliki beberapa motif renda yang menghiasinya. Val menjepit rambutnya dan menggunakan sedikit bedak dan pewarna bibir. Satu-satunya hal yang Val khawatirkan adalah kalau ia mau keluar, ia harus melewati ruang rekreasi Slytherin yang pasti cukup ramai. Apa yang akan mereka katakan padanya?"Tenang, Val... Tenang..."ucap Val berusaha menenangkan dirinya. Setelah menguatkan mentalnya, Val berjalan ke ruang rekreasi. Memang ada beberapa anak di ruang rekreasi, tapi tidak seramai yang Val bayangkan. Val sangat bersyukur akan hal itu. Ia berjalan melewati ruang rekreasi dan Val tersadar bahwa ada Draco juga disana. Laki-laki itu melemparkan senyuman yang sangat tipis. Val hanya menatapnya beberapa detik dan membalasnya juga. Senyuman itu bahkan tidak diperhatikan sama sekali oleh anak-anak Slytherin lainnya. Mereka hanya menatap Val dengan bingung. Tepat di belakang pintu keluar, seseorang memanggil Val.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slytherin's Shadow
FanfictionDia hanya gadis bayangan Slytherin. Dia melihat segalanya, dia mendengar segalanya, dia mengetahui segalanya, segala hal yang telah terjadi di Hogwarts sejak tahun pertamanya. Dia tahu semua rahasia dari tanda buruk yang telah terjadi di sekolah itu...