Part 13

3.2K 203 18
                                    

Haaiii.... Sungjae kembali... Maafkan aku... Lama... 🙇🙇🙇, aku udah berusaha cari waktu yang tepat buat menyendiri dan nulis, hasilnya nihil... Dan aku baru bisa lanjut sekarang...

Untuk yang selanjutnya.. Moga ga lama yaaa.. Dan kalian ga bosan..

Maaf... 🙏🙏

Jangan lupa comment...

-----------------

Damian terlonjak dari tidurnya dan ikut duduk bersama Christ

"Ya Tuhan Christ... apa yang kau... AAAAA....." ia menutup dadanya dengan kedua tangan dan menatap Christ hingga tatapan keduanya bertemu

"AAAAAAAAAAA..... " mereka menjerit bersamaan, Christ yang menyadari dirinya tanpa pakaian juga, berusaha menarik selimut, dan kedua-duanya berebut selimut untuk menutupi tubuh masing-masing,

Christ tidak kehabisan akal, ia mendorong tubuh Damian hingga terjungkal ke sisi tempat tidur, menarik selimut dan bergelung di dalamnya,

Damian yang mengaduh karena bokongnya tepat menghantam lantai, menarik ujung selimut dan berdiri hanya dengan bagian sensitif yang tertutup

"Kenapa berteriak??" pekiknya, menatap Christ yang menggulung diri dalam selimut hingga puncak kepalanya

"Apa yang kau lakukan padaku?" tanya Christ, dengan suara teredam selimut, Damian yang tidak jelas mendengar ucapan Christ mengerutkan keningnya

"Apa??" tanyanya, beranjak dari sisi ranjang dan mengenakan underwear nya,

Wajah Christ menyembul dari balik selimut, dengan memerah, kehabisan nafas,

"Apah... Yangh... Khau... Lakhukhann.. Padhakuuuhhh????" desisnya dengan nafas tersengal,

"Tidak ada..." jawab Damian duduk di samping tempat tidur, mengancingkan kemejanya,

"Tidak mungkin... Kenapa kau... Dan.. Aku... Sama-sama..." suara Christ tertahan saat Damian menatapnya, pipinya memanas, ia berusaha bangkit dan duduk dengan selimut yang masih menggulung tubuhnya,

"Bugil.. Maksudmu??" Damian mencebikkan bibirnya, ia mendorong tubuh gadis itu hingga setengah tubuhnya menindih tubuh Christ, "kamarmu.. Panas sekali... Semalam aku kegerahan, kulihat kau juga kegerahan.. Aku buka saja..." ucapnya berbohong

"APA??" Christ melotot, mendengar jawaban bodoh pria itu "kamarku ber AC" Lanjut Christ pedas,

"Aku.. Kepanasan.. Karena... Kau begitu menggoda..." bisiknya mendekatkan wajah nya dengan Christ,

Satu tangan Christ keluar dari balik selimut dan mendorong kening Damian agar menjauh "jangan merayuku... Aku tidak suka... Sekarang.. Katakan.. Apa... yang kau lakukan...padaku..??"

"Bersenang-senang..." jawab Damian enteng dengan gedikan bahu nya, menatap tepat di manik mata Christ "dan.. Kau.. Menikmatinya..." ia tersenyum miring,

Christ mengerutkan kening memutar fikirannya, tentang mimpi, sentuhan, desahan, erangan dan gejolak itu... Ya Tuhan... Christ menutup bibirnya sendiri dan menatap Damian dengan mata membulat, itu bukan mimpi...

Damian menaik turunkan alisnya dengan senyum miring menggoda "ayolah... Jangan di tutup begitu.. Semalam aku sudah..."

Kata-katanya terpotong saat kedua tangan Christ berpindah menutup mulutnya "kau.. Memerkosaku? Kau... Menodaiku?? Kau... Merusak selaput daraku??? Apaa??? Ya Tuhaan..."

Damian megap-megap, melepas tanga Christ dengan sedikit sentakan, dan jari telunjuk menempel di bibir Christ "ssssttt... Christ... Maaf... Maafkan aku.. Semalam.. Aku..."

The Wedding Planer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang