Part 19

3.6K 271 50
                                    

Udah malem yah.. Hahaha.. Gpp deh.. Kalo kalian bangun.. Langsung buka notif.. New update story yah...

Met malam minggu..

Malam minggu malam yang panjang.. Malam yang asik buat pacaran, pacar baru, baru kenalan kenal di jalan depan pengkolan..

Singkat kata singkat cerita aku dan dia jatuh cinta.. Cinta dalam sedalam laut, laut meluas cintapun hanyut...

Jeng jeng jeng...

Kaya cintaku ke kamu.. Iyaaa... Kamuu.. Haha...

Lanjuutt...

--------------------

Alexander Juan menatap kepergian putra nya dalam diam, dia tidak tau apa yang terjadi pada Damian, bercak darah di baju dan rambutnya, membuat hatinya berdesir khawatir

"Maaf... Tuan, Nyonya, Nona Ashley akan segera di operasi.. Silahkan selesaikan untuk administrasinya.." ucap seorang perawat membuyarkan lamunan mereka,

Juan mengangguk, lalu mengekori perawat itu menuju bagian Administrasi,
"Maaf sus.." ucap Juan

Sang perawat menoleh "iya Tuan.."

"Pria yang tadi, apa dia terluka parah?"

"Oh.. Tidak Tuan, hanya sedikit sobek di bagian pelipis, tapi tidak apa..."

"Darah di pakaian nya?"

"Tuan tadi yang membawa putri Anda kemari Tuan..."

"Lalu apa yang dia lakukan di ruang IGD?"

"oh.. Itu..."

"Suster...!" seorang dokter memanggil perawat yang sedang berbincang dengan Juan, perawat itu menoleh

"Tolong bantu saya sebentar.." pinta Dokter tadi

Perawat itu mengangguk "baik Dok.!" menoleh pada Juan "Tuan.. Belok kiri setelah ini, lurus, di situ bagian Administrasi"

Juan mengangguk "terimakasih..."

Juan dan istrinya melanjutkan langkah tanpa arahan suster, berbelok arah, hingga langkah keduanya terhenti, sosok pria besar, putra kandungnya itu ada disana, sedang duduk menopang kepalanya sendiri,

"Damian..." gumamnya, si istri mengikuti tatapan suaminya,

"Tuan Alexander..."

Itu bukan suara Damian, beberapa langkah di depan mereka, Edward, Daniella, di belakangnya, Bibi May, Christ dan Bibi Maria ikut berhenti, Damian mengangkat wajah, menatap Edward yang sedang menyapa Papa nya,

Edward melangkah ke arah Juan dan menyalami nya

"apa kabar?" tanyanya dengan senyum ramah

Juan tersenyum dan menepuk bahu Edward "kau lihat diriku sakit? Aku sehat, tentu saja.. Kuat seperti biasanya..." tawa nya menguar di iringi serak

Edward mengangguk dengan senyum di kulum, menoleh pada Daniella

"Kenalkan.. Ini istriku.. Daniella, Daniella.. Ini Tuan Alexander, papa nya," menoleh pada Damian, yang kini berdiri bersama Christ dan Kedua ibu nya "papa nya Damian" gumamnya

"Maaf aku luruskan.." pinta Damian.."mantan Papa.. Dan itu berlaku sejak dia meninggalkan kami...!" desis Damian, Christ mengusap lengan besarnya, Damian menoleh ke arahnya, Christ menggeleng penuh arti, Damian menaikkan alisnya

The Wedding Planer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang