Aku kembaliiiii... Hahaha... Tolong vote dan commentnya..biar aku semangat... Terutama comment yaaaa... Aku ga suka kalau reader ku cuma vote, dan pergi begitu ajah... Bikin aku patah hati aja kaliaaannn..
Lanjuuutt....
-----------
Damian kini duduk manis di meja makan, Bibi may sedang memasakkan sesuatu untuknya, sedangkan Mamanya sedang merapikan tempat tidur Christ yang setengah jam lalu ia tiduri,
Ia menunggu makanan tersaji, perutnya lapar, belum terisi apapun dari kemarin siang, setelah insiden makanan pedas itu, sekarang perutnya rasanya tidak enak, di isi bubur tadi saja rasanya perih, Damian memgusap-usap perutnya yang mendadak perih, ia meraih segelas teh hangat dan menyesap isi nya, merasakan hangat itu mengisi rongga-rongga dada dan perutnya, memejamkan mata sesaat, ia ingat sesuatu
Melangkah ke ruang tamu dan mengambil ponsel Christ di dalam tas laptopnya yang tergeletak begitu saja di tengah sofa, mengecek baterainya, yang ternyata sudah habis entah dari kapan, ia mencari-cari charger dan mulai mengisi batre ponsel pintar dengan layar 5,5 inch itu,
Ia menunggu dengan kembali duduk manis di meja makan, tidak lama, Bibi May membawa masakannya satu persatu, dan menghidangkannya di depan Damian, aroma rempah bercampur ikan segar menguar disana, Damian mengendus-endus dengan sepenuh hati saking laparnya
"Sepertinya enak.." ucapnya sambil memperhatikan seluruh makanan yang sudah tersaji manis di depannya
"Coba dulu... " Bibi May tersenyum dan kembali ke dapur,
Damian bangkit dari duduknya menuju ke kamar, kepalanya miring sedikit terjulur ke dalam ruangan, di lihatnya mamanya sedang asik memperhatikan sebuah album foto,
"Mam... Kita makan dulu...!" ucapnya, Bibi Maria mengangkat wajah, dan tersenyum pada putranya, menutup album foto itu dan kembali memasukkannya ke dalam laci meja samping tempat tidur Christ, keluar menuju Damian yang langsung merangkul pundaknya penuh kasih sayang
"Mama lihat apa?" tanyanya perlahan
"Album foto milik Christ, dia terlihat sangat bahagia saat orangtuanya masih ada,.."
"Pasti.. Aku pun bahagia saat kau dan Papa masih bersama... Oh ya.. Menurutmu.. Bagaimana kabar pria brengsek itu?"
Bibi Maria menghela nafasnya dan mengusap pipi putra nya dengan penuh kasih "tidak boleh begitu.. Bagaimanapun dia papamu.. Darahnya mengalir dalam tubuhmu... Mama tidak tau.. Mungkin juga sudah bahagia dengan keluarga barunya.. Kau punya adik perempuan..."
Damian mengangkat bahu nya, menarik kursi untuk duduk Mama nya "Mama pernah melihatnya?"
"May yang memberitahu Mama, dia bilang.. Adik perempuanmu masih berusia 5 tahun.. Dia memiliki mata indah seperti dirimu.. dia cantik..."
"Benarkah?" Damian mengambil piring dan menyendokkan nasi ke piring, lalu di taruhnya di depan ibu nya
"Iya.. Dia mirip dirimu.. Makanya aku yakin.. Dia putri papamu, saat itu ibu tirimu dan anaknya sedang menyeberang jalan, aku memperhatikannya bukan karena aku peduli.. Yah karena dia mirip DamDamku..." Bibi May yang baru saja datang dari dapur ikut duduk dan menerima piring berisi dari tangan Damian
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Planer 2
RomanceChristie, gadis 25 tahun yang dulu pernah terpuruk dalam keadaan terdalam di hidupnya, dan Damian Alexander, seorang Pria berkulit pucat, bermata sendu.. Mampu kembali membuat hidupnya berwarna.. Tapi apa yang terjadi saat Damian membuatnya kembali...