WARNING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TYPODaryl berjalan memasuki hutan untuk berburu binatang ,berburu memang sudah menjadi hobinya sejak dulu hanya untuk mengisi waktu luang. Hanya dengan berbekal peralatan anak panah yang berada di punggung nya dan busur panah yang berada apada genggamannya biasanya ia bisa membawa paling tidak satu ekor rusa yang besar. Ia bersyukur karena dianugerahi kecepatan dan ketajaman dalam melihat dan mendengar jarang sekali ketiak ia menembakan anak panahnya dengan meleset
Ditengah perjalanan ia mendengar seseorang meminta pertolongan, walaupun Daryl menyadari bahwa dirinya merupakan pribadi yang tidak perduli dengan sekitar. Namun ketika mendengar suara orang lain yang meminta pertolongan seperti saat ini, tidak mungkin ia mengabaikan nya
Ia berlari dengan kencang menuju sumber suara, entah kenapa hatinya merasakan hal lain. Langkah kakinya bergerak ke arah danau dan berhenti di tepian danau melihat sekeliling dan memfokuskan matanya pada objek yang sudah mengapung di permukaan air tanpa banyak berfikir ia langsung masuk kedalam danau dan membawa gadis tersebut ke tepian.
Wajah gadis itu sangat pucat dengan bibir yang sudah membiru, dengan segera ia mengecek nadi di pergelangan tangan dan hasilnya denyutnya sangat lemah. Daryl melakukan pertolongan pertama pada gadis itu berkali kali tetapi tetap saja hasilnya nihil. Setelah memantapkan diri Daryl memberikan nafas buatan pada gadis itu
Gadis tersebut terbangun dengan terbatuk-batuk tak lama kemudian ia kembali tidak sadarkan diri. Daryl mengernyitkan dahi bingung, setahunya jika sudah terbatuk-batuk seperti itu secara langsung gadis itu seharusnya sudah sadarkan diri. Tetapi kenapa ia kembali tak sadarkan diri ? Namun setidaknya ia sudah memastikan bahwa gadis itu baik baik saja
Daryl kini bergelut dengan pikirannya apakah ia harus membawa gadis ini atau tidak. Lagipula ia takin tak lama lagi gadis itu terbangun lalu kembali pulang ke rumahnya
Lagipula kenapa ia harus perduli dengan gadis itu. Ia berjalan menjauh meninggalkan gadis yang masih tidak sadarkan diri bermaksud melanjutkan pemburuan nya kembali namun pikirannya terbang kepada gadis tersebut bagaimana kalau sampai malam hari gadis itu masih tidak sadarkan diri, bagaimana jika ada orang yang berniat jahat, bagaimana... Ahh dirinya masih tidak tenang sekuat apapun ia menyangkalnya tetapi dirinya masih mempunyai hati nurani!
Ia berlari bergegas menemui gadis tersebut dan benar dugaannya gadis itu masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, Daryl menghela nafas gusar mau bagaimana lagi ia mengangkat gadis tersebut dan membawanya ke rumahnya
⏪⏩
Itzel memutuskan untuk keluar dari kamar yang bukan miliknya ia ingin pulang ke rumahnya orang tuanya pasti sedang menghawatirkannya tetapi yang ditemukannya hanyalah sebuah lorong yang panjang dan menyeramkan padahal sedari dulu ia sangat benci dengan bangunan apapun yang mempunyai lorong karena itu sangat menakutkan yang sering kali ia dapati di film horor
Ia berjalan mengikuti arah lorong itu, entahlah kemana lorong ini akan membawanya
Ia menghampiri seorang wanita yang dilihatnya "Permisi" Wanita tersebut membalikan badan dan tersenyum lalu membungkuk hormat "ya ada apa nona?"
"Bisakah kau menunjukkan jalan ke pintu utama?" Pinta itzel sambil menggaruk tengkuknya salah tingkah ingin rasanya ia menenggelamkan dirinya rasanya ia seperti wanita bodoh saja
Wanita itu tersenyum memaklumkan "Sebelumnya perkenalkan saya Madely Mary ,saya disini sebagai seorang kepala pelayan dirumah ini"
Lagi lagi itzel merasa malu "i.. Iya perkenalkan namaku Itzel, Itzel Reese Nelson senang berekanalan denganmu Ms. Mary "
"Jangan memanggilku seperti itu nona, panggil saja madely"
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIKINDYNOS
Mystery / ThrillerAction-Romance-Mysteri Itzel seorang gadis biasa yang hanya mengharapkan ketenangan baginya harus merubah jalan dan tujuannya Dengan memecahkan teka-teki dan pertanda yang terkadang muncul sebagai jalan untuk mengembalikan ayahnya yang berprofesi s...