Warning
.
.
.
.
.
.
.
.
TYPO"Mungkin kau akan membutuhkan ini." Daryl menerima senjata api yang diberikan prof
Setelah semua persiapan sudah dirasa cukup Daryl dan Itzel memutuskan untuk memulai kembali perjalanan mereka
"Terima kasih Prof." Prof.Albert tersenyum dan memeluk Itzel dengan sangat erat "Kau sudah kuanggap putri ku sendiri Itzel."
Ia meregangkan pelukannya dan menyerahkan sebuah peta "Dan ku harap ini bisa membantu kalian."
Dahi Itzel berkerut membuka isi peta tersebut dan melihat-lihatnya "Apa ini?"
"Itu peta yang menunjukkan pusat tempat mereka dan mungkin tempat Dexter ditangkap."
Daryl maju selangkah ikut melihat isi peta tersebut "Apa yang membuatmu yakin kalau Tn.Nelson berada disana?" Tatapan Daryl berubah menjadi curiga
"Entahlah."
Itzel yang menyadari akan adanya pertengkaran mencoba untuk melerai "Sudahlah."
Itzel berbalik menatap Albert "Aku dan Daryl pamit paman."
⏪⏩
Matahari telah sampai pada puncaknya,Daryl mengedarkan pandangan nya ternyata dirinya sudah mencapai sebuah perbatasan jalan dilihat nya sebuah kedai makanan yang mungkin bisa untuk tempat peristirahatan sebentar
"Lebih baik kita beristirahat terlebih dahulu." Tanpa banyak bicara Daryl menarik tangan Itzel untuk menuju kedai tersebut
Kedai yang sangat sederhana dengan tampilan tradisional tidak membuat kedai ini sepi pelanggan,buktinya kedai ini dikunjungi banyak orang saat ini
"Kau ingin memesan apa?."
"A..pa saja." Itzel menjawab dengan terbata bata entahlah tubuhnya benar benar tidak enak saat ini
"Kau kenapa?"
Cepat-cepat Itzel menjawab "Tid..tidak apa-apa hanya merasa sedikit kurang enak badan."
Daryl berusaha untuk mempercayai yang dikatakan Itzel dan mulai memesan makanan. Setelah makanan sudah tersaji didepan mereka,mereka segera melahap nya dengan keadaan hening
Setelah selesai,Daryl bergegas membayar dan pergi untuk meneruskan perjalanan. Langkahnya dan Itzel terhenti saat mendengar suara gaduh berasal dari kedai yang belum jauh mereka tinggal
"Apa kalian melihat kedua orang ini?!"
Orang-orang yang berada di kedai itu sontak ketakutan saat melihat beberapa orang berbadan besar dan menyeramkan menyergap mereka
"Tidak."
"Baiklah jika kalian menemukan kedua orang ini tangkap mereka dan hubungi kami yang ada disini." Laki-laki berbadan besar itu berteriak dengan lantang
"Mengapa kita menjadi buronan?" Itzel memandang keributan itu dengan datar
"Entahlah,yang lebih penting adalah kita harus pergi dari sini
secepatnya."Sepanjang perjalanan Itzel sibuk berperang dalam pikirannya,kenapa orang-orang berbadan besar tadi mengincar mereka berdua
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Itzel langsung tergagap "Tidak..tidak ada."
Daryl tertawa meremehkan sambil terus berjalan di depan Itzel "Kau sungguh tidak berbakat untuk berbohong nona." Itzel melihat seringaian itu pun menjadi kesal dan kembali menyeletuk "Terserah lah."
Itzel berjalan dengan cepat meninggalkan Daryl dibelakang nya yang masih tetap tertawa meremehkan lengkap dengan wajah menyebalkan nya
Ia sedari tadi tidak bisa untuk berhenti menggerutu karena merasa sangat kesal,bahkan ia tidak perduli lagi apakah sekarang ia berjalan di jalan yang benar. Karena memang Daryl yang memegang petanya.
Ditengah-tengah rasa kesal yang sedang menderanya,ia merasakan tubuhnya tertarik ke samping dengan keadaan diseret dan mulut dibekap "emmmmm." Ia berontak sekuat tenaga dengan berbagai upaya
Dirinya ditarik ke belakang pohon yang berada tidak jauh dari tempat nya berdiri tadi "stttsss.."
"Ini aku."
Itzel menghela nafas lega,perlahan-lahan bekapan yang berada dimulutnya mulai terlepas "Apa-apaan kau ini?!"
Daryl memandang tajam ke arah Itzel "Pelankan suaramu bodoh." Daryl berdesis tajam
Itzel mengernyit tidak mengerti "Untuk apa kita bersembunyi disini?"
Daryl menghiraukan perkataan Itzel,ia lebih memilih memfokuskan pandangannya pada gerombolan orang yang tengah mencari mereka
"Apa kau lihat mereka?!"
"Tidak tuan."
Orang tersebut terlihat mengeraskan rahangnya dengan mata memerah "Bagaimanapun caranya jika diantara kalian menemukan mereka berdua tangkap dan bawa mereka dalam keadaan hidup atau mati aku tak perduli!."
Itzel mendengarnya walau hanya sekelebat,dirinya hampir merasa tercekik karena ketakutan. Sebenarnya apa yang dicari orang orang tersebut sehingga mencarinya dan Daryl ke seluruh penjuru. Apalagi dengan mengancam orang orang banyak seperti ini
"Arggghh." Itzel mengerang kesakitan, kepalanya terasa ditusuk oleh ribuan jarum dan dipukul bergantian dengan palu godam. Rasanya begitu menyakitkan, ia menjambak rambutnya sendiri berharap dapat mengurangi rasa sakit yang kini sedang dialaminya "Argggghhh."
"Itzel...Itzel...kau kenapa?" Daryl seketika merasa was was ia mengalihkan pandangan nya melihat keadaan Itzel yang sedang kesakitan disamping nya dengan orang orang yang mencarinya. Daryl yakin orang orang tersebut pasti dapat mendengar teriakan Itzel karena memang jarak mereka tidak terlalu jauh.
Tubuh Itzel seketika ambruk,membuat Daryl tersentak kaget. Wajah gadis itu saat ini sangat pucat sangat berbeda dari sebelumnya belum lagi dengan telapak tangannya yang terasa sangat dingin.
Entahlah saat ini ia sudah tidak perduli walaupun orang orang berbadan besar tersebut sampai mengetahui mereka berada disini,ia tidak perduli!. Yang ia perdulikan saat ini adalah Itzel
"Kumohon bangunlah..."
Tbc
Jangan lupa votement nya
Salam
ABLIXX
28/03/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIKINDYNOS
Mystery / ThrillerAction-Romance-Mysteri Itzel seorang gadis biasa yang hanya mengharapkan ketenangan baginya harus merubah jalan dan tujuannya Dengan memecahkan teka-teki dan pertanda yang terkadang muncul sebagai jalan untuk mengembalikan ayahnya yang berprofesi s...