WARNING
.
.
.
.
.
.
.
.
TYPOItzel memasukan peralatan yang mungkin ia butuhkan selama dalam perjalanan ke dalam tas ranselnya, setelah selesai berkemas ia menghampiri ibunya dan berjongkok di hadapan ibunya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Itzel menggenggam tangan Mallory dengan sangat erat meyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja
"Apa kau serius sayang? Apa kau tega meninggalkan mommy sendirian?." Mallory menangis terisak saat mengingat dalam waktu yang sangat lama ia tidak akan bisa melihat putrinya
Itzel menghela nafas sedih, sebenarnya ia juga enggan meninggalkan ibunya sendirian ia takut terjadi apa-apa dengan ibunya di saat ia tidak ada berada di samping ibunya. Tetapi ini sudah menjadi pilihan nya ia tidak bisa hanya menunggu saja lebih tepatnya menunggu sebuah keajaiban
"Aku harus melakukan semua ini mom, tidak ada jalan lain." Itzel semakin memantapkan hatinya ia tidak mau hanya karena perkataan ibunya tekadnya yang sudah bulat menjadi goyah dalam sekejap
Itzel memeluk Mallory dengan erat pelukan yang mungkin akan ia rindukan nanti
"Mommy percaya dengan Itzel kan?."
Mallory mengangguk dengan kuat, ia mengerti yang anaknya butuhkan sekarang adalah dukungan darinya "Ya, mommy mempercayai mu sayang, tapi kau harus berjanji pada mommy itzel."
"Apa mom?."
"Janji bahwa kau akan pulang dengan selamat." Itzel tersenyum haru dan kembali memeluk ibunya, pelukan terakhir.
Itzel memakai tas ranselnya kepunggung tas yang lumayan berat, Mallory mengantar anaknya sampai pada ambang pintu
"Ada apa ini?."
Itzel mendongak menemukan pria yang sedang berdiri di depan rumahnya
"Bukan urusanmu!." Itzel menjawab dengan dingin dan berjalan melewati Daryl yang berada di hadapannya
Tetapi sebelum Itzel berhasil melewatinya Daryl menangkap pergelangan tangan Itzel "Kau akan pergi sendiri?."
"Hmm." Itzel masih menanggapi Daryl dengan acuh
"Kau akan meninggalkan ibumu sendirian?."
"Tidak ada pilihan lain." Itzel menjawab dengan tenang
Daryl melepas genggaman tangannya, beranjak dari tempat berdirinya menghampiri Mallory yang masih berada di ambang pintu
Itzel menoleh ke belakang dan memperhatikan Daryl yang sedang berbincang pada ibunya, dan terlihat sesekali ibunya mengangguk mengiyakan entah apa yang mereka bicarakan
Setelah menunggu beberapa menit dari kembali menghampirinya dan menarik nya untuk berjaian bersama
"Apa yang kau lakukan? Aku ingin pergi!." Itzel menyentakkan tangannya dan berhasil
"Mulai dari mana kita?." Daryl menoleh memandang Itzel dengan ekspresi datar, tidak menanggapi perkataan Itzel
"Apa maksudkumu?."
Daryl merubah ekspresi wajahnya menjadi serius "Aku ikut!."
Itzel tertawa dengan hambar "Apa kau sedang bercanda?."
"Tidak,aku serius." Itzel sangat kesal melihat ekspresi tenang yang ditunjukan Daryl
"Tidak, kau tidak bisa!." Itzel menekan setiap kalimat yang ia ucapkan
"Aku memaksa dan kau tidak perlu mengkhawatirkan ibumu. Karena ibumu nanti akan tinggal dirumahku dengan penjagaan yang sangat ketat. Dan sudah dipastikan ibumu akan aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIKINDYNOS
Mystery / ThrillerAction-Romance-Mysteri Itzel seorang gadis biasa yang hanya mengharapkan ketenangan baginya harus merubah jalan dan tujuannya Dengan memecahkan teka-teki dan pertanda yang terkadang muncul sebagai jalan untuk mengembalikan ayahnya yang berprofesi s...