E-15

32 4 0
                                    

Budidayakan Vote dulu sebelum membaca
------------------------------

Happy reading

Warning
.
.
.
.
.
.
.
.
TYPO

Para penjaga terlihat di setiap penjuru gedung yang tidak terlalu tinggi yang ditaksir nya hanya mempunyai 4 lantai,tetapi sangat luas bangunan nya. Dengan dilengkapi CCTV disetiap sudutnya,Daryl dan Itzel saling berpandangan "Aku tidak yakin kita bisa masuk kesana dalam keadaan hidup-hidup." Itzel merasa ragu untuk masuk ke tempat modern nan canggih itu belum lagi mereka tidak tahu ada berapa banyak penjaga di tempat itu. Diluar saja sudah banyak bagaimana di dalamnya?

"Setidaknya kita harus bisa masuk ke dalam mempelajari seluk beluknya dan mencari petunjuk apapun." Jelas Daryl

Itzel berpikir keras hanya ada satu cara agar mereka bisa masuk tanpa halangan sedikitpun "Daryl..aku mempunyai cara."

---

Mereka berdua  berjalan dengan mengendap-ngendap ke arah belakang gedung,Itzel tersenyum miring perkiraan nya tidak meleset sama sekali. 2 penjaga berpakaian serba hitam kini tengah berjaga dibagian belakang gedung

"Apa kau membawa obat biusnya?" Daryl mengangguk pelan "Of course."
Daryl mengeluarkan senjata yang diberikan oleh Prof.Albert. Sebuah senjata pistol tetapi bukan berupa peluru di dalamnya tetapi suntikan bius. Itzel menerimanya dan membidik tepat di bagian leher keduanya. Dalam hitungan detik 2 penjaga itu langsung terkapar tidak sadarkan diri.

Itzel mengawasi situasi memastikan tidak ada yang melihat aksi mereka kali ini jika ada sudah bisa dipastikan mereka akan gagal, Daryl langsung menyeret 2 penjaga tersebut ke gudang dan segera melucuti pakaian serba hitam itu.

"Kau siap?"

"Lebih dari  siap!"

Itzel dan Daryl memutuskan untuk berpencar ke arah yang berlainan,hitung hitung untuk menghemat waktu,tidak ada yang tahu sampai mana penyamaran mereka akan bertahan. Karena banyak nya penjaga dan teknologi canggih yang semakin memperketat pengawasan.

Dengan serius Itzel menyusuri dan mempelajari setiap seluk beluk gedung ini tanpa terlewat sedikit pun,begitu juga dengan Daryl. Para orang-orang berpakaian hitam lengkap dengan senjatanya berlalu lalang memenuhi seluruh penjuru membuat keduanya berusaha tidak melakukan apapun yang bisa menimbulkan kecurigaan.

Keduanya berteman tepat dibagian yang sepertinya pusat dari gedung ini "Bagaimana?"

"Cukup melelahkan."

Keduanya terkekeh kecil,memang benar dengan apa yang dikatakan Daryl barusan,luas bangunan ini memang di luar nalar

Kekehan keduanya terhenti tergantikan dengan wajah yang pucat pasi,ketika mendengar suara alarm peringatan berbunyi nyaring diseluruh penjuru "SHIT!" Maki Daryl

"Bagaimana sekarang?"

"Kita harus keluar lewat tempat dimana kita masuk sebelumnya!"

Keduanya bergegas menuju pintu keluar yang sempat mereka masuki tetap mencoba menjaga gerak gerik mereka supaya tidak menimbulkan kecurigaan,alarm peringatan masih berbunyi dengan nyaring membuat keduanya menjadi semakin panik.

Daryl mengutuk dalam hatinya baru kali ini ia begitu membenci sesuatu apalagi itu hanya suara alarm saja "Tidak bisakah mereka mematikan alarm sialan itu hah?!!"

"Sial! Bukan saatnya kau mengurusi bunyi alarm itu!"

Para personil penjaga berpakaian serba hitam semakin banyak memenuhi ruang dalam bagian dalam begitupun dengan bagian luar,semakin memperkecil kemungkinan mereka bisa keluar dari tempat ini dalam keadaan hidup-hidup

Langkah mereka terhenti di depan pintu besi yang kini sudah tertutup rapat,raut wajah keduanya sudah tidak bisa ditanyakan kembali  "Sepertinya semua pintu yang ada disini telah tertutup secara otomatis karena adanya alarm tersebut."

Daryl mengangguk pelan "Supaya penyusup itu tidak dapat keluar dan melarikan diri."

Itzel tersenyum miring "Ya...penyusup itu memang tidak akan bisa keluar melalui pintu tetapi lewat lorong atap sepertinya bisa."

Daryl terkekeh kecil "Ya sepertinya."

Tanpa banyak bicara mereka bergegas pergi ke sebuah lorong yang berhasil ditemui oleh Itzel tadi, bisa dibilang lorong itu jarang dilalui oleh orang-orang

"Siap?" Daryl mengangguk,Itzel berdiri menggunakan pundak Daryl sebagai tumpuan dan membuka besi penutup lorong atap. Setelah Itzel berhasil masuk,ia mengulurkan tangannya dan menarik Daryl

" Cepat!" Desis Itzel

Daryl berusaha masuk dengan susah payah dan lagi lagi mengutuk lubang berbentuk kotak ini yang berukuran kecil,setelah Daryl berhasil masuk mereka menutupnya kembali dan merangkak menyusuri lorong atap

"Hahh...disini sangat menyesakkan."
"Berhentilah mengeluh!" Itzel masih terus merangkak maju dan memarahi Daryl dengan kepala menoleh kebelakang melihat Daryl yang lagi lagi mengeluh membuat kepalanya semakin pusing disini

"Kau tidak-"

Perkataan Daryl terhenti terganti dengan teriakan,tangannya ditarik oleh Itzel yang sudah lebih dulu meluncur ke bawah. Mereka berdua keluar dan meluncur mulus tercebur ke dalam danau.

Keduanya segera berenang menepi dan naik kedaratan

"Akhirnya..aku tak menyangka kita bisa keluar semudah ini,mungkin ini hari keberuntungan kita." Itzel tidak perduli dengan keadaannya basah kuyup

Daryl membekap Itzel dan menyeretnya ke belakang pohon besar, Itzel diam karena mendengar suara langkah kaki seseorang bukan tidak mungkin itu para Blackman

Mata keduanya terbelalak "Itzel! Daryl! Dimana kalian? Ini aku."

Bekapan di bibir Itzel terlepas "Prof.Albert!"

Tbc

Mohon untuk dimaklumi update nya ngaret mulut nih,jadwal lagi padet soalnya hehehe

Oke

Jangan lupa votement nya

Salam

A B L I X X

16/04/2017

EPIKINDYNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang