E-18

22 4 0
                                    

Cahaya menusuk masuk tepat di retina matanya membuat Itzel menyipitkan matanya silau, penglihatan nya masih buram dan sedikit pusing. Ia bangun dari tempat tidur nya kemudian hendak memijat pelipis nya namun tertahan, perhatian nya tertuju pada tangannya yang kini telah tertancap jarum infus disana.

Melihat keadaan sekitar setelah penglihatan nya jelas, disitu Daryl tidur di samping tempat tidurnya dengan keadaan membungkuk membuat hati Itzel seketika terenyuh melihatnya.

'untuk apa dia tidur disitu' Batinnya

"Itzel kau sudah sadar?" Itzel melihat kedepan ternyata Prof. Albert baru saja masuk dan menghampirinya

"Sudah prof."

"Apa yang kau rasakan saat ini?" Itzel mengangkat bahunya "Aku merasa antara sakit dan bugar secara bersamaan."

Prof. Albert mengangguk mengerti" Untuk apa aku di infus seperti ini Prof?" Itzel bertanya bingung

"Kau tidak usah banyak bertanya." seketika Itzel bergumam kesal, kenapa tiba-tiba Prof Albert menjadi semenyebalkan ini

"Kau sudah sadar rupanya" Mereka berdua menoleh melihat Daryl yang baru saja bangun sambil menggosok matanya

Mengabaikan Daryl, Itzel beralih menatap Prof dengan serius "Sebenarnya apa yang terjadi padaku Prof?"

Yang ditanya menghela nafas panjang "Aku akan memberitahu mu nanti, kita tunggu sampai kau benar-benar pulih."

"Tapi-" Ucapan Itzel terpotong "Aku tidak menerima bantahan Itzel!"

Itzel mengerang berusaha untuk mengalah "Baiklah"

⏪⏩

Plukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plukk

Plukk

Plukk

Entah sudah berapa banyak batu yang ia lempar ke dalam air, ia kembali teringat pada waktu itu saat pertama kali ia bertemu dengan Luther. Sudah lama sekali ia tidak bertemu lagi dengan Luther entah kapan mereka terakhir bertemu.

"Wanita dengan rasa bosannya." Suara nyeleneh yang berasal dari samping nya membuat Itzel memutar kedua bola mata nya malas, ia memutuskan untuk diam saja tidak menanggapi apapun yang diucapkan Daryl padanya

Merasa tak mendapatkan respon, Daryl berinisiatif duduk tepat di sebelah Itzel. Benar-benar dekat tanpa cela.

Suasana hanya ditemani oleh suara air yang dilempari batu, membuat Itzel semakin bersemangat melempari banyak batu untuk mengusir rasa penat dalam dirinya

Daryl segera mencekal tangan Itzel yang sedari tadi tidak mau berhenti mengangkat batu mulai dari yang kecil seperti kerikil hingga batu besar.

Daryl membalikan tangan Itzel dan melihat telapak tangannya yang kini telah memerah sekaligus ada beberapa bagian yang terkelupas karena bergesekan dengan batu.

"Kau fikir dengan seperti ini dapat menyelesaikan masalah mu?! " ucap Daryl dengan nada sarkastik

" Tau apa kau tentang ku hah?!" Itzel semakin dibuat kesal dengan sikap Daryl yang mulai terlalu ikut campur dalam urusan nya

Daryl menyeringai "Aku tahu semua tentang mu, asal kau tahu." ucapnya dengan penuh misterius

"Kenapa kau terlihat sangat tidak suka padaku?" Itzel merasa bahwa telinga nya kali ini sedikit bermasalah

"Apa kau sedang menanyakan pendapat ku?" Jawab Itzel membuat Daryl menggeram seketika

"Jawab saja apa susahnya!"

Itzel menyeringai " Apa kau tidak sadar bahwa kau ini sangat suka mencampuri urusan orang lain, termasuk urusan ku kau tau!"

Daryl memutar badannya 90 derajat menghadap Itzel

"Jadi itu yang membuat mu terlihat selalu tidak suka padaku?"

Itzel mengangguk kuat kuat

Daryl segera beranjak berdiri sambil menepuk nepuk pakaiannya yang terlihat kotor sehabis duduk di atas rumput

"Baiklah aku tidak akan mencampuri urusan mu lagi, tapi satu hal yang harus kau ketahui-." Itzel tercekat saat mendengar perkataan itu dari Daryl

"Jangan melarang ku untuk khawatir kepadamu, karena aku takkan pernah bisa melakukannya." Daryl pergi tanpa berbalik melihat kondisi Itzel yang kini tengah dirundung rasa bersalah.

Bagian terdalam hatinya benar-benar merasa sangat bersalah, ia pikir bukan reaksi seperti itu yang akan ditunjukkan Daryl padanya. Itu bukan sifat Daryl yang seperti biasanya, memikirkan nya membuat kepala Itzel terasa ingin pecah.

"Maaf"

TBC

Jangan lupa Vote dan Comment nya 😉

SALAM
ABLIXX

31/05/2018

EPIKINDYNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang